Muhaimin Iskandar Didukung Kiai Ponpes NU se Jawa-Madura Jadi Pendamping Anies Baswedan
loading...
A
A
A
SRAGEN - Muhaimin Iskandar, mendapatkan dukungan kiai pengasuh pondok pesantren (Ponpes) Nahdlatul Ulama (NU) se Jawa-Madura, untuk menjadi pendamping Anies Baswedan di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Dukungan untuk Ketua Umum PKB ini, disampaikan para kiai dalam halaqah kebangsaan yang digelar para kiai dan ulama NU.
Dalam halaqah kebangsaan tersebut, para kiai dan ulama NU juga mendoakan Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres). Halaqah digelar di Ponpes Ribath Nurul Anwar Sragen, Jawa Tengah, yakni ponpes yang diasuh KH. Ahmad Wafi Maimun atau Gus Wafi putra almarhum KH. Maimun Zubair atau Mbah Moen.
Halaqah melahirkan sebuah risalah para ulama NU yang diberi nama Risalah Sragen. Puluhan kiai pengasuh ponpes se Jawa-Madura, merekomendasikan Muhaimin Iskandar yang akrab disapa Cak Imin atau Gus Muhaimin, bisa menjadi cawapres pendamping Anies Baswedan dalam Pilpres 2024.
"Dalam Risalah Sragen, nama Gus Muhaimin direkomendasikan menjadi pendamping (Cawapres) Mas Anies Baswedan," ujar juru bicara halaqah kebangsaan, KH. Nasirul Mahasin atau Gus Mahasin, kakak kandung KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha, Sabtu (25/2/2023)
Halaqah diinisiasi Gus Mahasin, yang sedari awal lebih dahulu menyatakan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai Capres di Pilpres 2024. Halaqah yang berlangsung tertutup itu, kata Gus Mahasin dihadiri sekitar 40-an kiai pengasuh ponpes se Jawa-Madura.
Selain Gus Wafi, putra Mbah Moen selaku tuan rumah, yang terlihat hadir di forum tersebut, di antaranya KH Ahmad Ainul Yaqin atau Gus Mad Tuban. Kemudian Gus Fuad Dimyati Ponpes Tremas Pacitan, KH Bustomi Jauhari atau Gus Utom Magetan, KH Mas Mansyur Surabaya, KH Ahmad Ridwan Malang, KH Ikhrom Hasan Bayuwangi, KH Ahmad Asnawi Kudus, dan Gus Munib.
Sesuai tema, halaqah kebangsaan dibuka dengan mendaras doa bersama untuk Anies Baswedan. Doa dipimpin oleh Gus Wafi. Acara kemudian dilanjut dengan penyampaian pendapat para kiai, terkait cawapres pendamping yang tepat untuk Anies Baswedan. Hal itu mengingat Anies Baswedan hampir bisa dipastikan telah mendapat tiket untuk maju Pilpres 2024.
Para kiai bersuara bulat, bahwa cawapres pendamping Anies Baswedan, seyogyanya berasal dari NU. Salah satu nama yang muncul di forum para kiai itu adalah Gus Muhaimin Iskandar. Usulan itu langsung disepakati.
Selain ke-NUannya yang tidak perlu diragukan lagi, Gus Muhaimin merupakan Ketua Umum PKB. "Salah satu pertimbangan lainnya adalah Gus Muhaimin adalah ketua partai," terang Gus Mahasin.
Selain Gus Muhaimin, nama yang juga dianggap layak mendampingi Anies Baswedan adalah KH. Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin. Taj Yasin merupakan putra Mbah Moen, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Tengah.
Nama berikutnya yang muncul dalam halaqah adalah Khofifah Indar Parawansa, yang saat ini menjabat Gubernur Jawa Timur, dan sekaligus Ketua Umum Muslimat NU. Khofifah dianggap pantas mendampingi Anies Baswedan.
Tokoh NU lain yang muncul dalam rekomendasi para kiai sebagai cawapres pendamping Anies Baswedan, adalah Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul yang saat ini menjabat sebagai Sekjen PBNU. Kemudian Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid, putri almarhum KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, dan KH Said Aqil Siraj, mantan Ketua Umum PBNU.
Meskipun yang diinginkan sebagai cawapres pendamping Anies Baswedan adalah tokoh yang berasal dari NU, ada juga nama di luar NU yang sempat muncul. Yakni Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Ilham Akbar Habibie, putra Presiden BJ Habibie.
Menurut Gus Mahasin, hasil dari halaqah kebangsaan itu dituangkan ke dalam sebuah risalah yang diberi nama Risalah Sragen. Nama-nama yang direkomendasikan itu kemudian akan disampaikan kepada Anies Baswedan. "Kita semua berharap cawapres pendamping berasal dari NU. Selanjutnya (nama-nama itu) akan kita rekomendasikan kepada Mas Anies Baswedan," terangnya.
Dalam acara halaqah kebangsaan yang berlangsung lebih dari tiga jam itu, para kiai sempat berkomunikasi langsung dengan Anies Baswedan. Komunikasi dilakukan melalui telepon video.
Anies yang mengaku sedang berada di Lampung, mengungkapkan rasa terima kasihnya telah didoakan para kiai NU. Gus Wafi mengatakan, dengan doa yang terus dilangitkan, diharapkan Anies Baswedan bisa melewati segala rintangan yang dihadapi. "Semoga segala langkah Pak Anies Baswedan selalu dilancarkan, dihindarkan dari segala gangguan," ujarnya.
Dalam halaqah kebangsaan tersebut, para kiai dan ulama NU juga mendoakan Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres). Halaqah digelar di Ponpes Ribath Nurul Anwar Sragen, Jawa Tengah, yakni ponpes yang diasuh KH. Ahmad Wafi Maimun atau Gus Wafi putra almarhum KH. Maimun Zubair atau Mbah Moen.
Halaqah melahirkan sebuah risalah para ulama NU yang diberi nama Risalah Sragen. Puluhan kiai pengasuh ponpes se Jawa-Madura, merekomendasikan Muhaimin Iskandar yang akrab disapa Cak Imin atau Gus Muhaimin, bisa menjadi cawapres pendamping Anies Baswedan dalam Pilpres 2024.
"Dalam Risalah Sragen, nama Gus Muhaimin direkomendasikan menjadi pendamping (Cawapres) Mas Anies Baswedan," ujar juru bicara halaqah kebangsaan, KH. Nasirul Mahasin atau Gus Mahasin, kakak kandung KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha, Sabtu (25/2/2023)
Halaqah diinisiasi Gus Mahasin, yang sedari awal lebih dahulu menyatakan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai Capres di Pilpres 2024. Halaqah yang berlangsung tertutup itu, kata Gus Mahasin dihadiri sekitar 40-an kiai pengasuh ponpes se Jawa-Madura.
Selain Gus Wafi, putra Mbah Moen selaku tuan rumah, yang terlihat hadir di forum tersebut, di antaranya KH Ahmad Ainul Yaqin atau Gus Mad Tuban. Kemudian Gus Fuad Dimyati Ponpes Tremas Pacitan, KH Bustomi Jauhari atau Gus Utom Magetan, KH Mas Mansyur Surabaya, KH Ahmad Ridwan Malang, KH Ikhrom Hasan Bayuwangi, KH Ahmad Asnawi Kudus, dan Gus Munib.
Baca Juga
Sesuai tema, halaqah kebangsaan dibuka dengan mendaras doa bersama untuk Anies Baswedan. Doa dipimpin oleh Gus Wafi. Acara kemudian dilanjut dengan penyampaian pendapat para kiai, terkait cawapres pendamping yang tepat untuk Anies Baswedan. Hal itu mengingat Anies Baswedan hampir bisa dipastikan telah mendapat tiket untuk maju Pilpres 2024.
Para kiai bersuara bulat, bahwa cawapres pendamping Anies Baswedan, seyogyanya berasal dari NU. Salah satu nama yang muncul di forum para kiai itu adalah Gus Muhaimin Iskandar. Usulan itu langsung disepakati.
Selain ke-NUannya yang tidak perlu diragukan lagi, Gus Muhaimin merupakan Ketua Umum PKB. "Salah satu pertimbangan lainnya adalah Gus Muhaimin adalah ketua partai," terang Gus Mahasin.
Selain Gus Muhaimin, nama yang juga dianggap layak mendampingi Anies Baswedan adalah KH. Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin. Taj Yasin merupakan putra Mbah Moen, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Tengah.
Nama berikutnya yang muncul dalam halaqah adalah Khofifah Indar Parawansa, yang saat ini menjabat Gubernur Jawa Timur, dan sekaligus Ketua Umum Muslimat NU. Khofifah dianggap pantas mendampingi Anies Baswedan.
Tokoh NU lain yang muncul dalam rekomendasi para kiai sebagai cawapres pendamping Anies Baswedan, adalah Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul yang saat ini menjabat sebagai Sekjen PBNU. Kemudian Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid, putri almarhum KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, dan KH Said Aqil Siraj, mantan Ketua Umum PBNU.
Baca Juga
Meskipun yang diinginkan sebagai cawapres pendamping Anies Baswedan adalah tokoh yang berasal dari NU, ada juga nama di luar NU yang sempat muncul. Yakni Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Ilham Akbar Habibie, putra Presiden BJ Habibie.
Menurut Gus Mahasin, hasil dari halaqah kebangsaan itu dituangkan ke dalam sebuah risalah yang diberi nama Risalah Sragen. Nama-nama yang direkomendasikan itu kemudian akan disampaikan kepada Anies Baswedan. "Kita semua berharap cawapres pendamping berasal dari NU. Selanjutnya (nama-nama itu) akan kita rekomendasikan kepada Mas Anies Baswedan," terangnya.
Dalam acara halaqah kebangsaan yang berlangsung lebih dari tiga jam itu, para kiai sempat berkomunikasi langsung dengan Anies Baswedan. Komunikasi dilakukan melalui telepon video.
Anies yang mengaku sedang berada di Lampung, mengungkapkan rasa terima kasihnya telah didoakan para kiai NU. Gus Wafi mengatakan, dengan doa yang terus dilangitkan, diharapkan Anies Baswedan bisa melewati segala rintangan yang dihadapi. "Semoga segala langkah Pak Anies Baswedan selalu dilancarkan, dihindarkan dari segala gangguan," ujarnya.
(eyt)