Jadi Langganan Banjir, Warga Payaman Kudus Hanya Bisa Pasrah Rumahnya Terendam
loading...
A
A
A
KUDUS - Rumah-rumah warga di Dukuh Karanganyar, Desa Payaman, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kembali terendam banjir. Warga hanya bisa pasrah melihat air banjir menggenangi rumah-rumah mereka, karena kawasan tersebut selalu menjadi langganan banjir.
Tak hanya rumah, banjir juga merendam sawah serta tambak ikan milik warga. Demi memenuhi kebutuhan makan setiap hari, warga memilih menangkap ikan di tengah genangan banjir.
Dukuh Karanganyar, yang berada di tengah area persawahan, terlihat seperti berada di tengah lautan saat banjir merendam. Banjir terjadi, setelah kawasan tersebut diguyur hujan selama satu pekan.
Salah satu warga Dukung Karanganyar, Sulahno mengaku hanya bisa pasrah setiap kali banjir datang dan merendam rumah, sawah, serta tambak. "Kami selalu menjadi langganan banjir ketika turun hujan lebat. Banjir kali ini merupakan yang kedua di bulan Februari," tuturnya.
Banjir yang merendam rumah-rumah warga mencapai ketinggian 40 cm. Kepala Desa Payaman, Nurhadi menyebut, Dukuh Karanganyar, selalu menjadi langganan banjir. Bahkan, di beberapa titik ketinggian air mencapai sekitar satu meter. "Ada sekitar 50 rumah yang terendam banjir," ungkapnya.
Dari data BPBD Kabupaten Kudus, hujan lebat yang mengguyur wilayah Kabupaten Kudus, dalam sepekan terakhir, mengakibatkan banjir di delapan desa yang ada di tiga kecamatan. Yakni di Kecamatan Jati, Kecamatan Undaan, dan Kecamatan Mejobo.
Warga berharap, banjir dapat segera surut agar bisa kembali beraktivitas secara normal. Mereka juga berharap tidak turun hujan lagi, dan air banjir segera digelontor ke Sungai Wulan.
Tak hanya rumah, banjir juga merendam sawah serta tambak ikan milik warga. Demi memenuhi kebutuhan makan setiap hari, warga memilih menangkap ikan di tengah genangan banjir.
Dukuh Karanganyar, yang berada di tengah area persawahan, terlihat seperti berada di tengah lautan saat banjir merendam. Banjir terjadi, setelah kawasan tersebut diguyur hujan selama satu pekan.
Baca Juga
Salah satu warga Dukung Karanganyar, Sulahno mengaku hanya bisa pasrah setiap kali banjir datang dan merendam rumah, sawah, serta tambak. "Kami selalu menjadi langganan banjir ketika turun hujan lebat. Banjir kali ini merupakan yang kedua di bulan Februari," tuturnya.
Banjir yang merendam rumah-rumah warga mencapai ketinggian 40 cm. Kepala Desa Payaman, Nurhadi menyebut, Dukuh Karanganyar, selalu menjadi langganan banjir. Bahkan, di beberapa titik ketinggian air mencapai sekitar satu meter. "Ada sekitar 50 rumah yang terendam banjir," ungkapnya.
Baca Juga
Dari data BPBD Kabupaten Kudus, hujan lebat yang mengguyur wilayah Kabupaten Kudus, dalam sepekan terakhir, mengakibatkan banjir di delapan desa yang ada di tiga kecamatan. Yakni di Kecamatan Jati, Kecamatan Undaan, dan Kecamatan Mejobo.
Warga berharap, banjir dapat segera surut agar bisa kembali beraktivitas secara normal. Mereka juga berharap tidak turun hujan lagi, dan air banjir segera digelontor ke Sungai Wulan.
(eyt)