Misteri Keris Taming Sari, Pusaka Sakti Milik Hang Tuah
loading...
A
A
A
Bandit-bandit sering mengacaukan wilayah Malaka, sehingga sangat mengganggu kehidupan masyarakat. Dalam cerita Sulalatus Salatin disebutkan, di tengah kekacauan yang diciptakan para bandit, muncul sosok Hang Tuah, nelayan miskin namun memiliki keberanian dan kesaktian.
Hang Tuah, bersama empat teman seperjuangannya, yakni Hang Jebat, Hang Kasturi, Hang Lekir, dan Hang Lekiu membunuh sekelompok bandit-bandit yang telah banyak mengacaukan desanya. Keberanian dan kehebatan mereka ini, terdengar sampai ke telinga Bendahara Melaka, atau perdana menteri dalam sistem pemerintahan masa kini.
Bendahara Melaka itupun mengambil Hang Tuah dan kawan-kawannya untuk berkerja di istana. Dari sinilah Hang Tuah mendapatkan nama besar dan menjadi seorang pahlawan legenda berbangsa Melayu, pada masa pemerintahan Kesultanan Malaka pada abad ke-15. "Tak akan Melayu hilang di bumi," begitu sumpah Hang Tuah dalam Sulalatus Salatin.
Semasa ia bekerja di istana, Hang Tuah membunuh seseorang petarung dari Jawa, yang terkenal dengan sebutan Taming Sari. Dari kejadian inilah, Hang Tuah tidak terlepas dengan Keris Taming Sari, senjata yang dikenal dimiliki Hang Tuah .
Keris ini sendiri awalnya adalah keris yang dipunyai oleh Taming Sari. Hang Tuah mengambil keris ini dari Taming Sari, setelah dia berhasil mengalahkannya dalam sebuah pertempuran.
Ketika Melaka diserang Portugis, Malaka meminta bantuan ke Kesultanan Demak penerus Majapahit setelah runtuh. Hang Tuah difitnah berzinah dengan pelayan raja, dan di dalam keputusan yang cepat, raja menghukum mati laksamana yang tidak bersalah.
Hang Tuah, bersama empat teman seperjuangannya, yakni Hang Jebat, Hang Kasturi, Hang Lekir, dan Hang Lekiu membunuh sekelompok bandit-bandit yang telah banyak mengacaukan desanya. Keberanian dan kehebatan mereka ini, terdengar sampai ke telinga Bendahara Melaka, atau perdana menteri dalam sistem pemerintahan masa kini.
Bendahara Melaka itupun mengambil Hang Tuah dan kawan-kawannya untuk berkerja di istana. Dari sinilah Hang Tuah mendapatkan nama besar dan menjadi seorang pahlawan legenda berbangsa Melayu, pada masa pemerintahan Kesultanan Malaka pada abad ke-15. "Tak akan Melayu hilang di bumi," begitu sumpah Hang Tuah dalam Sulalatus Salatin.
Semasa ia bekerja di istana, Hang Tuah membunuh seseorang petarung dari Jawa, yang terkenal dengan sebutan Taming Sari. Dari kejadian inilah, Hang Tuah tidak terlepas dengan Keris Taming Sari, senjata yang dikenal dimiliki Hang Tuah .
Keris ini sendiri awalnya adalah keris yang dipunyai oleh Taming Sari. Hang Tuah mengambil keris ini dari Taming Sari, setelah dia berhasil mengalahkannya dalam sebuah pertempuran.
Ketika Melaka diserang Portugis, Malaka meminta bantuan ke Kesultanan Demak penerus Majapahit setelah runtuh. Hang Tuah difitnah berzinah dengan pelayan raja, dan di dalam keputusan yang cepat, raja menghukum mati laksamana yang tidak bersalah.