Lebih 2.200 Warga Indonesia Meninggal dengan Gejala Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Berdasarkan hasil review Reuters terhadap data dari 16 provinsi, ditemukan lebih dari 2.200 warga Indonesia meninggal dunia dengan gejala akut virus corona alias covid-19. Ribuan orang itu meregang nyawa tapi tidak tercatat sebagai korban penyakit itu.
Tiga pakar medis menyatakan data itu menunjukkan korban meninggal nasional jauh lebih tinggi dibandingkan data resmi sebanyak 765 orang. Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat tes terendah di dunia dan beberapa epidemiologis menyatakan pihaknya sulit mendapat gambaran akurat tentang besarnya infeksi corona di Indonesia.
Data paling baru dari 16 provinsi menunjukkan terdapat 2.212 kematian pada Pasien Dalam Pengawasan (PDP) karena mereka memiliki gejala virus corona akut.
Data ini dikumpulkan sejumlah lembaga di provinsi setiap hari atau pekan dari data yang diberikan rumah sakit, klinik dan pejabat yang mengawasi pemakaman.
Data ini diperoleh Reuters dengan memeriksa website, berbicara pada pejabat provinsi dan meninjau ulang laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Sebanyak 2.212 kematian itu tambahan pada kematian 693 orang yang telah dites positif Covid-19 di provinsi-provinsi itu dan secara resmi dicatat sebagai korban penyakit itu.
Sebanyak 16 provinsi itu mencakup lebih dari tiga per empat dari total populasi Indonesia 260 juta jiwa.
Anggota tim pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, tidak menyangkal temuan Reuters tapi menolak berkomentar tentang jumlah korban meninggal corona yang ditemukan pada para pasien PDP.
Dia menyatakan sebanyak 19.897 suspect corona di Indonesia tidak dites karena panjangnya antrean specimen yang menunggu diproses di laboratorium yang kekurangan staf.
Tiga pakar medis menyatakan data itu menunjukkan korban meninggal nasional jauh lebih tinggi dibandingkan data resmi sebanyak 765 orang. Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat tes terendah di dunia dan beberapa epidemiologis menyatakan pihaknya sulit mendapat gambaran akurat tentang besarnya infeksi corona di Indonesia.
Data paling baru dari 16 provinsi menunjukkan terdapat 2.212 kematian pada Pasien Dalam Pengawasan (PDP) karena mereka memiliki gejala virus corona akut.
Data ini dikumpulkan sejumlah lembaga di provinsi setiap hari atau pekan dari data yang diberikan rumah sakit, klinik dan pejabat yang mengawasi pemakaman.
Data ini diperoleh Reuters dengan memeriksa website, berbicara pada pejabat provinsi dan meninjau ulang laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Sebanyak 2.212 kematian itu tambahan pada kematian 693 orang yang telah dites positif Covid-19 di provinsi-provinsi itu dan secara resmi dicatat sebagai korban penyakit itu.
Sebanyak 16 provinsi itu mencakup lebih dari tiga per empat dari total populasi Indonesia 260 juta jiwa.
Anggota tim pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, tidak menyangkal temuan Reuters tapi menolak berkomentar tentang jumlah korban meninggal corona yang ditemukan pada para pasien PDP.
Dia menyatakan sebanyak 19.897 suspect corona di Indonesia tidak dites karena panjangnya antrean specimen yang menunggu diproses di laboratorium yang kekurangan staf.