Inspiratif, Hasil Pengelolaan Sampah Warga Karo Bisa Dipakai Beli Sembako
loading...
A
A
A
KARO - Terobosan yang dilakukan dalam pengelolaan sampah di kaki Gunung Sibayak, tepatnya di Kecamatan Gundaling 1, Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara membuahkan manfaat. Hasil mengumpulkan sampah bisa dipakai buat membeli sembako.
Mayarakat Gundaling 1 menjadi lebih rajin mengumpulkan dan memilah sampah. Mulai dari anak-anak sekolah hingga para manula bersemangat untuk tidak membuang sampah sembarangan.
Mereka justru mengumpulkan sampah hingga dapat menukarnya dengan barang-barang kebutuhan sehari-hari.
Warfga bahkan mempunyai buku tabungan masing-masing yang mencatat hasil tukar sampah yang telah dipilah di bank sampah Mela Melket, Gundaling I, Berastagi. Kebahagian mereka bertambah setelah saat ini dapat membeli sembako separuh harga dari hasil tukar sampah itu.
"Saya sangat bersyukur dapat memperoleh bahan-bahan kebutuhan sehari-hari seperti beras, minyak goreng, gula, telur, dan lain-lain dari hasil menukar sampah di Mela Melket," ujar Ester boru Sinaga, petugas kebersihan di kawasan wisata Gundaling, Senin (30/1/2023).
Dia tak menyangka mengumpulkan sampah bisa ditukarkan sembako. "Ternyata hasil kerja membersihkan lingkungan di Gundaling bermanfaat ditukar sembako untuk memenuhi kebutuhan keluarga," ujar Eva.
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karo Radius Tarigan mengatakan, pengelolaan sampah ini membuat lingkungan sekitar menjadi lebih bersih. Selain itu menjadi salah satu solusi mengurangi penimbunan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA).
"Caranya dengan mengajak masyarakat mengumpulkan dan memilah sampah serta membawanya ke bank sampah Mela Melket ini," katanya.
Radius Tarigan menambahkan, pihaknya akan terus mendukung kegiatan pengelolaan sampah ini dan berharap agar pelaku usaha lainnya dapat ikut mengembangkan kegiatan serupa.
Hingga akhir 2022 bank sampah Mela Melket Gundaling I, Berastagi telah berhasil menjaring nasabah sebanyak 101 kepala keluarga (KK). Total sampah plastik yang dikumpulkan mencapai 1,6 ton dan sampah ekonomis non plastik mencapai 2,1 ton.
Proses pengumpulan, pemilahan, hingga pengelolaan sampah menjadi barang-barang yang bisa digunakan kembali ini mendatangkan manfaat ekonomi.
Mayarakat Gundaling 1 menjadi lebih rajin mengumpulkan dan memilah sampah. Mulai dari anak-anak sekolah hingga para manula bersemangat untuk tidak membuang sampah sembarangan.
Mereka justru mengumpulkan sampah hingga dapat menukarnya dengan barang-barang kebutuhan sehari-hari.
Warfga bahkan mempunyai buku tabungan masing-masing yang mencatat hasil tukar sampah yang telah dipilah di bank sampah Mela Melket, Gundaling I, Berastagi. Kebahagian mereka bertambah setelah saat ini dapat membeli sembako separuh harga dari hasil tukar sampah itu.
"Saya sangat bersyukur dapat memperoleh bahan-bahan kebutuhan sehari-hari seperti beras, minyak goreng, gula, telur, dan lain-lain dari hasil menukar sampah di Mela Melket," ujar Ester boru Sinaga, petugas kebersihan di kawasan wisata Gundaling, Senin (30/1/2023).
Dia tak menyangka mengumpulkan sampah bisa ditukarkan sembako. "Ternyata hasil kerja membersihkan lingkungan di Gundaling bermanfaat ditukar sembako untuk memenuhi kebutuhan keluarga," ujar Eva.
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karo Radius Tarigan mengatakan, pengelolaan sampah ini membuat lingkungan sekitar menjadi lebih bersih. Selain itu menjadi salah satu solusi mengurangi penimbunan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA).
"Caranya dengan mengajak masyarakat mengumpulkan dan memilah sampah serta membawanya ke bank sampah Mela Melket ini," katanya.
Radius Tarigan menambahkan, pihaknya akan terus mendukung kegiatan pengelolaan sampah ini dan berharap agar pelaku usaha lainnya dapat ikut mengembangkan kegiatan serupa.
Hingga akhir 2022 bank sampah Mela Melket Gundaling I, Berastagi telah berhasil menjaring nasabah sebanyak 101 kepala keluarga (KK). Total sampah plastik yang dikumpulkan mencapai 1,6 ton dan sampah ekonomis non plastik mencapai 2,1 ton.
Proses pengumpulan, pemilahan, hingga pengelolaan sampah menjadi barang-barang yang bisa digunakan kembali ini mendatangkan manfaat ekonomi.
(shf)