Jabar Kini Miliki Gudang Penyimpanan Cadangan Komoditas Pangan
loading...
A
A
A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil telah meresmikan Gudang Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di Kabupaten Purwakarta , Rabu (25/1/2023). Gudang itu berfungsi untuk menyimpan cadangan semua komoditas pangan yang menjadi kebutuhan warga.
Hal tersebut sejalan dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2020 tentang fungsi Pusat Distribusi Provinsi yaitu Distribusi, Stabilisasi, dan Kontribusi
Ridwan Kamil mengatakan, tujuan utama PDP adalah untuk stabilisasi harga bahan pokok dengan cara mengintervensi ketika ada kenaikan. PDP akan langsung mendistribusikan bahan pangan ke daerah di Jabar yang mengalami kenaikan harga. Dengan begitu, inflasi dapat dikendalikan.
"Hari ini pertama di Indonesia, Jabar punya pusat distribusi provinsi, nanti semua komoditas pangan yang jadi kebutuhan warga cadangannya kita simpan di sini," ucap Ridwan Kamil dalam keterangannya, Kamis (26/1/2023).
Sementara, Direktur Utama PT Agro Jabar, Nurfais Almubarok mengatakan, konsep bisnis yang akan dilakukan oleh PT Agro Jabar yakni mengelola PDP melalui Platform Digital yang mengintegrasikan supply chain management dan jaringan distribusi dengan sistem otorisasi bersama BJB dan PT Jamkrida.
Pengelolaan akan menggunakan model bisnis “Food Ecosystem Financing” yang akan menjamin end to end bisnis pelaku dan cash to cash transaksi yang terukur serta terpercaya secara cashless, sehingga menjamin PT Agro Jabar menjalankan GCG dengan baik
Selain itu, PT Agro Jabar saat ini sedang berjuang untuk menjadi Distributor Pertama (D1) untuk komoditas minyak goreng, kedelai, gula konsumsi, gula rafinasi (untuk UKM industri) dan produk-produk frozen berupa daging dan ikan.
Hal tersebut dilakukan guna mengatasi defisit kebutuhan pokok di Jabar dengan harga yang kompetitif dan efisien.
“Kami berharap kepada seluruh pemangku kebijakan di Jawa Barat mendukung secara serius model pengelolaan pangan dengan kebijakan yang berpihak kepada petani dan seluruh pelaku khususnya BUMD di Kabupaten dan PT Agro Jabar sebagai BUMD Jawa Barat yang mendapat mandat PDP agar dapat bersinergi,” bebernya.
Sementara itu, Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional atau NFA, Sarwo Edhy menyambut baik adanya PDP ini. Menurutnya, program pembangunan fasilitas distribusi pangan ini dapat menjadi percontohan. Sehingga diharapkan bisa dibangun di banyak tempat sebagai penyangga pangan provinsi dan nasional.
“Kami mengapresiasi pembangunan PDP ini, pembangunan pusat distribusi ini sejalan dengan tujuan dan tugas NFA dalam menjamin ketersediaan pangan. Apabila pangan daerah kuat maka pangan nasional pun akan kuat,” ungkapnya.
Dalam peresmian kemarin, Ridwan Kamil turut didampingi Bupati Purwakarta, Perwakilan dari Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan RI dan Badan Pangan Nasional, dan Direktur Utama dari BUMD Jabar PT Agro Jabar, PT Agronesia, dan PT Jamkrida melepas pendistribusian beras dari PDP ke Kabupaten Bogor.
Hal tersebut sejalan dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2020 tentang fungsi Pusat Distribusi Provinsi yaitu Distribusi, Stabilisasi, dan Kontribusi
Ridwan Kamil mengatakan, tujuan utama PDP adalah untuk stabilisasi harga bahan pokok dengan cara mengintervensi ketika ada kenaikan. PDP akan langsung mendistribusikan bahan pangan ke daerah di Jabar yang mengalami kenaikan harga. Dengan begitu, inflasi dapat dikendalikan.
"Hari ini pertama di Indonesia, Jabar punya pusat distribusi provinsi, nanti semua komoditas pangan yang jadi kebutuhan warga cadangannya kita simpan di sini," ucap Ridwan Kamil dalam keterangannya, Kamis (26/1/2023).
Sementara, Direktur Utama PT Agro Jabar, Nurfais Almubarok mengatakan, konsep bisnis yang akan dilakukan oleh PT Agro Jabar yakni mengelola PDP melalui Platform Digital yang mengintegrasikan supply chain management dan jaringan distribusi dengan sistem otorisasi bersama BJB dan PT Jamkrida.
Pengelolaan akan menggunakan model bisnis “Food Ecosystem Financing” yang akan menjamin end to end bisnis pelaku dan cash to cash transaksi yang terukur serta terpercaya secara cashless, sehingga menjamin PT Agro Jabar menjalankan GCG dengan baik
Selain itu, PT Agro Jabar saat ini sedang berjuang untuk menjadi Distributor Pertama (D1) untuk komoditas minyak goreng, kedelai, gula konsumsi, gula rafinasi (untuk UKM industri) dan produk-produk frozen berupa daging dan ikan.
Hal tersebut dilakukan guna mengatasi defisit kebutuhan pokok di Jabar dengan harga yang kompetitif dan efisien.
“Kami berharap kepada seluruh pemangku kebijakan di Jawa Barat mendukung secara serius model pengelolaan pangan dengan kebijakan yang berpihak kepada petani dan seluruh pelaku khususnya BUMD di Kabupaten dan PT Agro Jabar sebagai BUMD Jawa Barat yang mendapat mandat PDP agar dapat bersinergi,” bebernya.
Sementara itu, Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional atau NFA, Sarwo Edhy menyambut baik adanya PDP ini. Menurutnya, program pembangunan fasilitas distribusi pangan ini dapat menjadi percontohan. Sehingga diharapkan bisa dibangun di banyak tempat sebagai penyangga pangan provinsi dan nasional.
“Kami mengapresiasi pembangunan PDP ini, pembangunan pusat distribusi ini sejalan dengan tujuan dan tugas NFA dalam menjamin ketersediaan pangan. Apabila pangan daerah kuat maka pangan nasional pun akan kuat,” ungkapnya.
Dalam peresmian kemarin, Ridwan Kamil turut didampingi Bupati Purwakarta, Perwakilan dari Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan RI dan Badan Pangan Nasional, dan Direktur Utama dari BUMD Jabar PT Agro Jabar, PT Agronesia, dan PT Jamkrida melepas pendistribusian beras dari PDP ke Kabupaten Bogor.
(nic)