Sungai Meluap, Warga Panik dan Berhamburan Keluar Rumah di Ternate
loading...
A
A
A
TERNATE - Tingginya curah hujan yang melanda Kota Ternate , Provinsi Maluku Utara sejak pagi hingga sore, Kamis (26/1/2023) mengakibatkan sungai atau kali mati di belakang permukiman warga meluap . Kondisi itu membuat warga panik dan berhamburan selamatkan harta benda.
Bahkan, sejumlah rumah di Kelurahan Mayau, Kecamatan Pulau Batang Dua, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara terendam dengan ketinggian paha orang dewasa, Kamis (26/1/2023)
Luapan kali membuat warga di dua RT yakni RT 01 dan RT 07 panik dan keluar rumah untuk mengamankan barang berharga mereka.
“Bahkan sebagian warga terpaksa meninggalkan rumah mereka mencari tempat yang aman, karena khawatir air akan terus meningkat,” kata salah seorang warga yang rumahnya ikut terendam banjir, Folyanti Sondo.
Dia mengaku, bencana banjir yang melanda permukiman meraka ini sudah berulang kali saat musim penghujan tiba. Bahkan menurutnya, banjir kali ini merupakan yang paling parah yang mereka alami.
Warga berharap pemerintah kelurahan dan kecamatan segera memberikan penangan kepada mereka, lantaran rumah warga sudah tergenang banjir sehingga mereka belum bisa kembali ke rumah mereka.
“Banjir ini bukan baru terjadi namun sudah berulang kali dan tadi siang itu cukup parah sejumlah rumah sudah terendam banjir. Kami bersyukur karena tidak memakan korban hanya sebagian barang-barang yang rusak. Harapan kami secepatnya ada penangan dari pemerintah,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penagulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ternate, Yudi Yanto Yusuf mengatakan, berdasarkan data yang mereka peroleh, terdapat 36 jiwa dari 9 Kepala Keluarga (KK) saat ini mereka harus mengungsi ke rumah tetangga dan keluarga mereka.
“Saya terima langsung dari Lurah Mayau ada 36 jiwa terdiri dari 9 Kepala Keluarga (KK) mereka bertahan di rumah tetangga dan keluarga,” katanya.
Lebih lanjut disampaikan Yudi, akibat jebolnya sungai yang menyebabkan banjir yang melanda pemukiman warga di Keluarahan Mayau lantara sungai tersebut belum adanya tanggul penahan banjir.
Pihak BPBD akan menerjukan tim ke lokasi bencana untuk melakukan pendataan pasti akibat bencana banjir tersebut, serta meberikan pelayanan kepada masyarakat terdampak.
“Rencananya besok kalau ada transportasi menuju ke Pulau Batang Dua ada tim yang kita terjunkan kesana. Langkah-langka yang sudah dilaksanakan ada pemberian bahakan makan melalui Lurah Mayau, saat ini yang terpentinging masyarakat yang terdampak banjir saat ini sudah tersentuh,” pungkasnya.
Bahkan, sejumlah rumah di Kelurahan Mayau, Kecamatan Pulau Batang Dua, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara terendam dengan ketinggian paha orang dewasa, Kamis (26/1/2023)
Luapan kali membuat warga di dua RT yakni RT 01 dan RT 07 panik dan keluar rumah untuk mengamankan barang berharga mereka.
Baca Juga
“Bahkan sebagian warga terpaksa meninggalkan rumah mereka mencari tempat yang aman, karena khawatir air akan terus meningkat,” kata salah seorang warga yang rumahnya ikut terendam banjir, Folyanti Sondo.
Dia mengaku, bencana banjir yang melanda permukiman meraka ini sudah berulang kali saat musim penghujan tiba. Bahkan menurutnya, banjir kali ini merupakan yang paling parah yang mereka alami.
Warga berharap pemerintah kelurahan dan kecamatan segera memberikan penangan kepada mereka, lantaran rumah warga sudah tergenang banjir sehingga mereka belum bisa kembali ke rumah mereka.
“Banjir ini bukan baru terjadi namun sudah berulang kali dan tadi siang itu cukup parah sejumlah rumah sudah terendam banjir. Kami bersyukur karena tidak memakan korban hanya sebagian barang-barang yang rusak. Harapan kami secepatnya ada penangan dari pemerintah,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penagulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ternate, Yudi Yanto Yusuf mengatakan, berdasarkan data yang mereka peroleh, terdapat 36 jiwa dari 9 Kepala Keluarga (KK) saat ini mereka harus mengungsi ke rumah tetangga dan keluarga mereka.
“Saya terima langsung dari Lurah Mayau ada 36 jiwa terdiri dari 9 Kepala Keluarga (KK) mereka bertahan di rumah tetangga dan keluarga,” katanya.
Lebih lanjut disampaikan Yudi, akibat jebolnya sungai yang menyebabkan banjir yang melanda pemukiman warga di Keluarahan Mayau lantara sungai tersebut belum adanya tanggul penahan banjir.
Pihak BPBD akan menerjukan tim ke lokasi bencana untuk melakukan pendataan pasti akibat bencana banjir tersebut, serta meberikan pelayanan kepada masyarakat terdampak.
“Rencananya besok kalau ada transportasi menuju ke Pulau Batang Dua ada tim yang kita terjunkan kesana. Langkah-langka yang sudah dilaksanakan ada pemberian bahakan makan melalui Lurah Mayau, saat ini yang terpentinging masyarakat yang terdampak banjir saat ini sudah tersentuh,” pungkasnya.
(nic)