Batam Krisis Air Bersih, Warga Terpaksa Ambil Air di Kubangan
loading...
Warga Batam terpaksa mengambil air di kubangan akibat krisis air bersih sejak beberapa hari terakhir. Foto/MPI/Dicky Sigit Rakasiwi
A
A
A
BATAM - Warga Batam di sejumlah lokasi mengalami krisis air bersih sejak beberapa hari terakhir. Hal itu karena perusahaan penyedia air bersih di Batam tidak menyuplai air bersih ke beberapa kawasan di Batam.
Dampaknya, warga sampai terpaksa mengambil air di beberapa kubangan bekas galian, seperti yang terlihat di kawasan Batubesar, Nongsa, Senin (23/1/2023).
Pantauan MNC Portal Indonesia MPI), warga membawa jeriken dengan menggunakan motor dan mobil untuk mengambil air di kawasan tersebut.
Saat ditanya terkait kondisi krisis air bersih, warga mengaku kesal dengan keadaan ini lantaran mengganggu semua aktivitas sehari-hari.
"Airnya kapan kembali normal nih, di medsos juga sepi gak ada pemberitahuan," kata salah satu warga Batam, Dani.
Dia mempertanyakan pasokan air bersih di perumahannya yang mati air selama beberapa hari terakhir. Namun pasokan air tetap mengalir di perumahan mewah.
"Perusahaan penanggung jawab juga sepi aja tidak ada pemberitahuan, apa karena yang mati air ini hanya berdampak di perumahan-perumahan biasa saja," ujarnya.
Dampaknya, warga sampai terpaksa mengambil air di beberapa kubangan bekas galian, seperti yang terlihat di kawasan Batubesar, Nongsa, Senin (23/1/2023).
Pantauan MNC Portal Indonesia MPI), warga membawa jeriken dengan menggunakan motor dan mobil untuk mengambil air di kawasan tersebut.
Saat ditanya terkait kondisi krisis air bersih, warga mengaku kesal dengan keadaan ini lantaran mengganggu semua aktivitas sehari-hari.
"Airnya kapan kembali normal nih, di medsos juga sepi gak ada pemberitahuan," kata salah satu warga Batam, Dani.
Dia mempertanyakan pasokan air bersih di perumahannya yang mati air selama beberapa hari terakhir. Namun pasokan air tetap mengalir di perumahan mewah.
"Perusahaan penanggung jawab juga sepi aja tidak ada pemberitahuan, apa karena yang mati air ini hanya berdampak di perumahan-perumahan biasa saja," ujarnya.
(shf)
Explore More