Bulog Sulselbar Distribusikan 22.914 Ton Beras untuk Stabilkan Harga
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Perum Bulog Wilayah Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) melakukan operasi pasar beras guna meredam gejolak kenaikan harga beras di pasaran pada awal tahun 2023. Dalam operasi pasar ini Perum Bulo mendistribusikan 22.914 ton beras.
"Sesuai arahan pemerintah, kami telah bergerak cepat menjalankan instruksi tersebut ke seluruh daerah guna memastikan operasi pasar," ujar Pimpinan Kantor Wilayah Bulog Sulselbar H Bakhtiar AS di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (20/1/2023).
Menurut dia, operasi pasar sudah berjalan sejak tahun 2022, sehingga langkah antisipasi menahan laju kenaikan harga di tingkat konsumen kembali digencarkan operasi pasar di awal tahun ini.
"Kami mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir, karena Bulog menjamin kebutuhan beras telah tersedia di masyarakat dengan harga terjangkau di tengah perubahan harga," katanya.
Mengenai adanya perubahan harga beras di pasaran, kata dia, membenarkan, namun demikian harga masih dalam batas kewajaran."Sekarang ini memang belum panen raya sehingga ketersediaan barang di pasar belum banyak, menyebabkan adanya perubahan harga. Itulah sebabnya di sini Bulog giat melakukan operasi pasar," tutur Bakhtiar.
Saat ini Bulog masih mematok harga beras kelas medium Rp9.450 per kilogram. Dalam kemasan lima kilogram, beras tersebut hanya bisa dijual pedagang dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp47.250. Beras medium ini disebar pada sejumlah titik pedagang pengecer, atau ritel, pasar tradisional, outlet dan binaan Bulog.
"Harga beras Bulog untuk kelas medium ini masih lebih rendah dari harga pasaran lainnya yang kini mencapai Rp10.000 per kilogram hingga Rp12.000 per kilogram. Langkah ini diharapkan agar harga beras di pasaran segera turun," ucap dia.
Selain itu, pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah menjaga harga beras tetap dalam kondisi stabil atau tidak mengalami lonjakan tinggi. Selain itu, monitoring SPHP juga melibatkan Tim Satgas Pangan provinsi, kabupaten kota, dinas perdagangan, serta Badan Ketahanan Pangan setempat.
Ditempat terpisah, pedagang beras di pasar tradisional Toddopuli, mengungkapkan ada kenaikan harga beras antara Rp5.000-Rp7.000 per kilogramnya.
"Iya memang ada kenaikan, biasanya dijual Rp8000-an kini Rp12.000 sampai Rp15.000-an per kilogram. Kami hanya mengikuti harga pasar yang ada saja, memang semua apa-apa (sembako) sudah naik," kata Mangkana pedagang pasar setempat.
"Sesuai arahan pemerintah, kami telah bergerak cepat menjalankan instruksi tersebut ke seluruh daerah guna memastikan operasi pasar," ujar Pimpinan Kantor Wilayah Bulog Sulselbar H Bakhtiar AS di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (20/1/2023).
Menurut dia, operasi pasar sudah berjalan sejak tahun 2022, sehingga langkah antisipasi menahan laju kenaikan harga di tingkat konsumen kembali digencarkan operasi pasar di awal tahun ini.
"Kami mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir, karena Bulog menjamin kebutuhan beras telah tersedia di masyarakat dengan harga terjangkau di tengah perubahan harga," katanya.
Mengenai adanya perubahan harga beras di pasaran, kata dia, membenarkan, namun demikian harga masih dalam batas kewajaran."Sekarang ini memang belum panen raya sehingga ketersediaan barang di pasar belum banyak, menyebabkan adanya perubahan harga. Itulah sebabnya di sini Bulog giat melakukan operasi pasar," tutur Bakhtiar.
Saat ini Bulog masih mematok harga beras kelas medium Rp9.450 per kilogram. Dalam kemasan lima kilogram, beras tersebut hanya bisa dijual pedagang dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp47.250. Beras medium ini disebar pada sejumlah titik pedagang pengecer, atau ritel, pasar tradisional, outlet dan binaan Bulog.
"Harga beras Bulog untuk kelas medium ini masih lebih rendah dari harga pasaran lainnya yang kini mencapai Rp10.000 per kilogram hingga Rp12.000 per kilogram. Langkah ini diharapkan agar harga beras di pasaran segera turun," ucap dia.
Selain itu, pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah menjaga harga beras tetap dalam kondisi stabil atau tidak mengalami lonjakan tinggi. Selain itu, monitoring SPHP juga melibatkan Tim Satgas Pangan provinsi, kabupaten kota, dinas perdagangan, serta Badan Ketahanan Pangan setempat.
Ditempat terpisah, pedagang beras di pasar tradisional Toddopuli, mengungkapkan ada kenaikan harga beras antara Rp5.000-Rp7.000 per kilogramnya.
"Iya memang ada kenaikan, biasanya dijual Rp8000-an kini Rp12.000 sampai Rp15.000-an per kilogram. Kami hanya mengikuti harga pasar yang ada saja, memang semua apa-apa (sembako) sudah naik," kata Mangkana pedagang pasar setempat.
(don)