Kisah Skandal Panembahan Senopati Bercinta dengan Istri Sultan Pajang hingga Punya Anak Laki-laki

Kamis, 19 Januari 2023 - 20:20 WIB
loading...
Kisah Skandal Panembahan...
Pendiri Kesultanan Mataram, Panembahan Senapati. Foto/Dok.kebudayaan.jogjakota.go.id
A A A
Pendiri Kesultanan Mataram, Panembahan Senopati banyak diselimuti kisah misterius, dan juga percintaan. Kisah hidupnya banyak dituliskan dalam naskah-naskah babad oleh para pujangga. Salah satunya, disebut-sebut memiliki hubungan asmara dengan Nyi Rodo Kidul, penguasa laut selatan.



Pemilik nama asli Danang Sutawijaya tersebut, memerintah Kesultanan Mataram, pada tahun 1587-1601. Sebagai raja pertama Mataram, Panembahan Senopati memiliki gelar Panembahan Senopati ing Alaga Sayidin Panatagama Khalifatullah Ing Tanah Jawi.



Panembahan Senopati juga berani melawan Kerajaan Pajang, demi mendirikan Kesultanan Mataram. Dia juga disebut sebagai peletak dasar-dasar Kesultanan Mataram, hingga akhirnya menjadi salah satu kerajaan besar di tanah Jawa.



Jauh sebelum melawan dan memerdekakan Mataram dari Kerajaan Pajang, ternyata Panembahan Senopati diambil anak angkat oleh Raja Pajang, Sultan Hadiwijaya. Selama menjadi anak angkat, Panembahan Senapati diberi tempat tinggal di sebelah utara pasar, sehingga ia dikenal dengan nama Raden Ngabehi Lor Ing Pasar.

Menariknya ketika masih muda, Senapati pernah terlibat skandal perselingkuhan dengan gadis simpanan ayah angkatnya sendiri. Peri Mardiyono dalam bukunya yang berjudul "Tuah Bukit Mataram: Dari Panembahan Senapati hingga Amangkurat II", mengisahkan bagaimana Senapati meniduri selir penguasa Pajang, yang merupakan ayah angkatnya.

Saat Mataram masih bagian dari wilayah kekuasaan Kerajaan Pajang, Panembahan Senopati memilih meninggalkan Pajang, dan tinggal di Mataram. Saat berada di Mataram inilah, cinta Panembahan Senapati terhadap seorang gadis mulai tumbuh.

Gadis yang memikat hati Panembahan Senopati tersebut, merupakan seorang tahanan dari Kampung Kalinyamat, Jepara, yang bakal dijadikan selir oleh ayah angkat Panembahan Senopti, Sultan Hadiwijaya.

Ketika menjadi tahanan, gadis itu masih bocah, sehingga ia dititipkan oleh Sultan Hadiwijaya kepada Ki Ageng Pamanahan untuk diasuh. Kelak ketika sudah besar, gadis itu akan dinikahi oleh Sultan Hadiwijaya.



Tetapi ketika sudah dewasa, gadis itu justru dicintai oleh Sutawijaya, anak laki-laki Ki Ageng Pamanahan. Ini jelas skandal besar. Calon istri Sultan didahului oleh pemuda yang ayahnya justru diamanahi untuk menjaga dan merawatnya.

Ki Ageng Pamanahan, sebagai ayah dari Senopati dan orang yang dipasrahi merawat gadis tersebut jelas bakal kena marah besar, bahkan hukuman mati dari Sultan Pajang. Sebagai seorang ayah, Ki Ageng Pamanahan merasa bahwa dirinya gagal mendidik anak, sekaligus gagal melindungi amanah diberikan oleh Sultan Pajang.

Bagaimanapun juga, Ki Ageng Pamanahan harus tetap mempertanggungjawabkan skandal anak kandungnya itu kepada Sultan Hadiwijaya. Maka ia mengajak anaknya, Sutawijaya untuk menghadap ke Pajang. Sesampainya di hadapan Sultan Hadiwijaya, Ki Ageng Pamanahan mengutarakan skandal yang dilakukan anaknya tersebut.



Di hadapan Sultan Hadiwijaya, Ki Ageng Pamanahan sudah pasrah sepenuhnya, mau diapakan putranya yang telah berbuat kurang ajar itu. Terjadilah percakapan antara Ki Ageng Pamanahan dengan Sultan Hadiwijaya yang cukup panjang.

Di akhir pembicaraan itu ternyata Sultan Hadiwijaya akhirnya memaafkan ulah anak angkatnya itu, dan tak memberikan sanksi apapun ke Ki Ageng Pamanahan maupun Sutawijaya. Bahkan keduanya diminta pulang ke Mataram, dan Sutawijaya diizinkan untuk menikahi gadis selir penguasa Pajang itu.

Alhasil, Ki Ageng Pamanahan akhirnya menikahkan anak kandungnya dengan perempuan yang bakal jadi calon istri penguasa Pajang. Tak lama setelah pernikahan itu, istri Panembahan Senopati melahirkan anak laki-laki yang sangat rupawan, dan diberi nama Rangga.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2324 seconds (0.1#10.140)