Mpu Prapanca, Pujangga Majapahit yang Kesepian Akibat Hinaan Kaum Bangsawan
Rabu, 11 Januari 2023 - 06:14 WIB
Dikisahkan ia menolak tinggal di kota dan justru meninggalkannya untuk hidup di dusun, lantaran adanya hinaan kaum bangsawan. Demi Selamatkan Anak Hinaan yang dimaksud adalah fitnah dari kaum bangsawan yang menimpanya.
Fitnah itu membuatnya harus keluar dari istana, padahal sebelumnya menjadi pembesar agama Buddha di Kerajaan Majapahit. Fitnah dari kaum bangsawan ini, didengar oleh Raja Majapahit yang berakibat pemecatan sebagai kepala urusan agama Budha di Keraton Majapahit.
Namun belum diketahui siapa yang memfitnah Prapanca. Prapanca memilih untuk tinggal di dusun dan merasa kesepian. Hal ini diperparah dengan ketiadaan teman-temannya yang sama sekali tidak menjenguknya.
Baca: Mpu Raganata, Patih yang Membawa Kejayaan Singasari Namun Disingkirkan Raja Kertanagara.
Alhasil Prapanca memilih untuk bertapa menurut ajaran sang Buddha. Ia masuk ke dalam hutan untuk bertapa di lereng gunung. Gapura Jedong atau Candi Jedong berupa bangunan gapura dengan tipe paduraksa.
Bangunan dari abad 14 masehi ini terletak di lerang utara Gunung Gajah Mungkur, tepatnya di Desa Watonmas Jedong, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto. Kala itu, ia sama sekali tak mengharapkan persebaran Kakawin Negarakertagama di Istana Majapahit, karena tempatnya jauh dari kota di lereng gunung.
Prapanca hanya bersyukur apabila kakawin ini bisa sampai di tangan Raja Hayam Wuruk. Melalui kakawin ini ia ingin menyampaikan rasa setia baktinya kepada raja.
sumber:
wikipedia
diolah dari berbagai sumber
Fitnah itu membuatnya harus keluar dari istana, padahal sebelumnya menjadi pembesar agama Buddha di Kerajaan Majapahit. Fitnah dari kaum bangsawan ini, didengar oleh Raja Majapahit yang berakibat pemecatan sebagai kepala urusan agama Budha di Keraton Majapahit.
Namun belum diketahui siapa yang memfitnah Prapanca. Prapanca memilih untuk tinggal di dusun dan merasa kesepian. Hal ini diperparah dengan ketiadaan teman-temannya yang sama sekali tidak menjenguknya.
Baca: Mpu Raganata, Patih yang Membawa Kejayaan Singasari Namun Disingkirkan Raja Kertanagara.
Alhasil Prapanca memilih untuk bertapa menurut ajaran sang Buddha. Ia masuk ke dalam hutan untuk bertapa di lereng gunung. Gapura Jedong atau Candi Jedong berupa bangunan gapura dengan tipe paduraksa.
Bangunan dari abad 14 masehi ini terletak di lerang utara Gunung Gajah Mungkur, tepatnya di Desa Watonmas Jedong, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto. Kala itu, ia sama sekali tak mengharapkan persebaran Kakawin Negarakertagama di Istana Majapahit, karena tempatnya jauh dari kota di lereng gunung.
Prapanca hanya bersyukur apabila kakawin ini bisa sampai di tangan Raja Hayam Wuruk. Melalui kakawin ini ia ingin menyampaikan rasa setia baktinya kepada raja.
sumber:
wikipedia
diolah dari berbagai sumber
tulis komentar anda