BPBD: 169 Rumah di Makassar Rusak Diterjang Angin Kencang
Kamis, 05 Januari 2023 - 12:37 WIB
MAKASSAR - Angin kencang yang disertai hujan lebat, Rabu (4/1/2023) yang berlangsung dari pagi hingga sore menyebabkan ratusan rumah rusak berat dan ringan. Akibatnya, 305 jiwa kehilangan tempat tinggal.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) mencatat, ada 169 rumah rusak diterjang angin kencang. Angin kencang terjadi di delapan titik dengan merusak 160 rumah yang ditinggali 160 keluarga. Tercatat, 67 rumah di antaranya rusak berat dan 95 rumah rusak ringan, ada 305 jiwa terdampak.
"Terjadi fenomena angin kencang disertai hujan lebat, di mana 10 kecamatan terdampak. Ada 169 bangunan terdampak akibat angin kencang ini, 17 titik di antaranya diakibatkan pohon tumbang," kata Kepala Pelaksana BPBD Makassar Achmad Hendra Hakamuddin, Rabu (4/1/2023).
Jumlah rumah warga tertimpa pohon tumbang tersebar di 17 titik, sebanyak 10 rumah dengan 10 keluarga. Sebanyak lima rumah mengalami rusak berat dan sisanya rusak ringan.
BPBD merinci, ada empat orang di antaranya menjadi korban akibat pohon tumbang. Dua orang korban di antaranya meninggal dunia di Puri Patene Blok D5, Kecamatan Biringkanaya.
"Ada tiga korban di situ, mereka satu keluarga. Satu korbannya di rawat intensif di rumah sakit dan satu korban di tempat lain selamat," katanya.
Berdasarkan data, korban meninggal dunia di lokasi kejadian atas nama Mutia, berusia delapan tahun dan ibunya, Nurasiah usia 45 tahun meninggal di rumah sakit akibat mengalami fraktur (patah) pada bagian pinggang dan kaki. Sedangkan satu korban lain, anaknya bernama Zaki, usia dua tahun, mengalami luka dan masih dirawat intensif.
Atas kejadian itu, Hendra mengimbau seluruh warga kota untuk senantiasa siaga dan waspada menyusul peringatan dini cuaca ekstrem telah dikeluarkan BMKG mulai 3-9 Januari 2023.
"Kita imbau masyarakat waspada karena sudah dikeluarkan BMKG utamanya di daerah potensi rawan banjir utamanya di Kecamatan Biringkanaya, Tamalanrea, Panakukang dan Manggala agar bersiap terhadap debit air yang mungkin saja meningkat setiap saat," tuturnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) mencatat, ada 169 rumah rusak diterjang angin kencang. Angin kencang terjadi di delapan titik dengan merusak 160 rumah yang ditinggali 160 keluarga. Tercatat, 67 rumah di antaranya rusak berat dan 95 rumah rusak ringan, ada 305 jiwa terdampak.
Baca Juga
"Terjadi fenomena angin kencang disertai hujan lebat, di mana 10 kecamatan terdampak. Ada 169 bangunan terdampak akibat angin kencang ini, 17 titik di antaranya diakibatkan pohon tumbang," kata Kepala Pelaksana BPBD Makassar Achmad Hendra Hakamuddin, Rabu (4/1/2023).
Jumlah rumah warga tertimpa pohon tumbang tersebar di 17 titik, sebanyak 10 rumah dengan 10 keluarga. Sebanyak lima rumah mengalami rusak berat dan sisanya rusak ringan.
BPBD merinci, ada empat orang di antaranya menjadi korban akibat pohon tumbang. Dua orang korban di antaranya meninggal dunia di Puri Patene Blok D5, Kecamatan Biringkanaya.
"Ada tiga korban di situ, mereka satu keluarga. Satu korbannya di rawat intensif di rumah sakit dan satu korban di tempat lain selamat," katanya.
Berdasarkan data, korban meninggal dunia di lokasi kejadian atas nama Mutia, berusia delapan tahun dan ibunya, Nurasiah usia 45 tahun meninggal di rumah sakit akibat mengalami fraktur (patah) pada bagian pinggang dan kaki. Sedangkan satu korban lain, anaknya bernama Zaki, usia dua tahun, mengalami luka dan masih dirawat intensif.
Atas kejadian itu, Hendra mengimbau seluruh warga kota untuk senantiasa siaga dan waspada menyusul peringatan dini cuaca ekstrem telah dikeluarkan BMKG mulai 3-9 Januari 2023.
"Kita imbau masyarakat waspada karena sudah dikeluarkan BMKG utamanya di daerah potensi rawan banjir utamanya di Kecamatan Biringkanaya, Tamalanrea, Panakukang dan Manggala agar bersiap terhadap debit air yang mungkin saja meningkat setiap saat," tuturnya.
(don)
tulis komentar anda