Nelayan Kolut Hilang di Perairan Teluk Bone Belum Ditemukan, Tim SAR Lanjutkan Pencarian
Rabu, 21 Desember 2022 - 12:41 WIB
KOLAKA UTARA - Dua orang nelayan asal Desa Kalu-Kaluku, Kecamatan Kodeoha, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara yang dilaporkan hilang di perairan Teluk Bone sejak Senin (19/12/2022) petang belum ditemukan. Pada hari kedua pencarian korban Abd Wafit (38) dan Nursing (45), Tim SAR menemukan pelampung tanpa badan sampan mengapung di lautan.
Kepala BPBD Kolut, Andi Faizal mengatakan, pencarian kedua nelayan yang berlangsung Senin (20/12/2022) dihentikan pukul 17.00 Wita sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku. Namun pada pukul 22.00 Wita kembali dilanjutkan oleh pihak keluarga nelayan tersebut menggunakan satu unit perahu.
"Lima orang dan kami hanya ingatkan agar berhati-hati. Mereka tidak kembali dan langsung melanjutkan pencarian hari ini ke wilayah perairan Luwu Timur (Sulsel)," ujarnya, Rabu (21/12/2022).
Sebanyak 68 orang termasuk dari pihak Pos SAR Kolaka terlibat dalam pencarian yang dimulai pukul 07.00 Wita, hari ini. Adapun armada yang digunakan meliputi masing-masing satu unit ubber boat dan speed boat serta 10 unit longboat nelayan.
Mereka dibagi menjadi tiga tim dengan wilayah pencarian masing-masing tujuh Nautical Mile (NM) posisi terakhir, pesisir utara Desa Kalu-Kaluku dan di luar dugaan posisi awal. "Kami juga sudah berkordinasi dengan BPBD Lutim agar membantu memantau di wilayah perairannya," tuturnya.
Hingga pukul 10.30 Wita, tim rescue menemukan sebuah pelampung sampan nelayan yang mengapung di laut. Akan tetapi, berdasarkan pengamatan rekan sesama nelayan di Desa Kalu-Kaluku, benda tersebut dipastikan bukan bagian dari sampan yang digunakan korban Abd. Wafit dan Nursing.
Berdasarkan keterangan pihak keluarga Abd. Wafit, mereka membawa handphone saat melaut serta bekal makan malam. Akan tetapi telpon genggam miliknya sudah dalam keadaan non aktif saat dihubungi keluarganya yang risau. "Jika masih belum ada kabar, operasi pencarian dihentikan pukul 17.00 Wita dan berlanjut esok harinya," pungkasnya.
Kepala BPBD Kolut, Andi Faizal mengatakan, pencarian kedua nelayan yang berlangsung Senin (20/12/2022) dihentikan pukul 17.00 Wita sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku. Namun pada pukul 22.00 Wita kembali dilanjutkan oleh pihak keluarga nelayan tersebut menggunakan satu unit perahu.
"Lima orang dan kami hanya ingatkan agar berhati-hati. Mereka tidak kembali dan langsung melanjutkan pencarian hari ini ke wilayah perairan Luwu Timur (Sulsel)," ujarnya, Rabu (21/12/2022).
Sebanyak 68 orang termasuk dari pihak Pos SAR Kolaka terlibat dalam pencarian yang dimulai pukul 07.00 Wita, hari ini. Adapun armada yang digunakan meliputi masing-masing satu unit ubber boat dan speed boat serta 10 unit longboat nelayan.
Mereka dibagi menjadi tiga tim dengan wilayah pencarian masing-masing tujuh Nautical Mile (NM) posisi terakhir, pesisir utara Desa Kalu-Kaluku dan di luar dugaan posisi awal. "Kami juga sudah berkordinasi dengan BPBD Lutim agar membantu memantau di wilayah perairannya," tuturnya.
Hingga pukul 10.30 Wita, tim rescue menemukan sebuah pelampung sampan nelayan yang mengapung di laut. Akan tetapi, berdasarkan pengamatan rekan sesama nelayan di Desa Kalu-Kaluku, benda tersebut dipastikan bukan bagian dari sampan yang digunakan korban Abd. Wafit dan Nursing.
Berdasarkan keterangan pihak keluarga Abd. Wafit, mereka membawa handphone saat melaut serta bekal makan malam. Akan tetapi telpon genggam miliknya sudah dalam keadaan non aktif saat dihubungi keluarganya yang risau. "Jika masih belum ada kabar, operasi pencarian dihentikan pukul 17.00 Wita dan berlanjut esok harinya," pungkasnya.
(don)
tulis komentar anda