Tekan Inflasi dan Ketersediaan Bahan Pokok, Bobby Nasution Minta Pemprov Sumut Bantu Wujudkan KAD dan Sediakan Cold Storage
Selasa, 20 Desember 2022 - 10:24 WIB
KOTA MEDAN - Untuk menekan sekaligus mengendalikan inflasi di Kota Medan, Wali Kota Medan Bobby Nasution berharap Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) dapat menjadi jembatan guna mendukung terwujudnya Kerjasama Antara Daerah (KAD) yang dilakukan Pemko Medan dengan daerah penghasil komoditi sebagai penyumbang cukup besar inflasi seperti cabai merah, cabai rawit dan bawang merah.
“Sudah beberapa kali kami mencoba melakukan KAD dengan daerah penghasil komoditi sebagai upaya untuk mengendalikan angka inflasi namun belum berhasil karena masih ada kendala teknis. Untuk itu kami berharap Pemprov Sumut dapat membantu menyelesaikannya sehingga KAD dapat dilakukan,” kata Bobby Nasution ketika menghadiri Rapat Koordinasi Provinsi/High Lavel Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sumut di Aula Raja Inal Siregar Kantor Gubernur Sumut, Senin (19/12/2022).
Dikatakan menantu Presiden Joko Widodo ini, KAD merupakan salah satu program Pemko Medan guna mengendalikan inflasi. Sebab, ungkapnya, 20 % pembentukan angka inflasi di Sumut berdasarkan pemaparan yang disampaikan berasal dari Kota Medan.
“Kami berharap agar Pemerintah Provsu dapat membantu Pemko Medan untuk terwujudnya KAD tersebut,” ujarnya.
Di samping itu, bilang Bobby Nasution, Pemko Medan juga berupaya untuk memangkas cost yang dikeluarkan dalam menjaga ketersediaan bahan pokok di Kota Medan dengan memberikan subsidi kepada distributor atau pun melalui PUD Pasar Kota Medan untuk membeli komoditi yang dibutuhkan langsung ke daerah penghasil.
“Untuk memenuhi ketersediaan bahan pokok itu, kami minta PUD Pasar untuk membeli langsung ke daerah penghasil dengan mensubsidi transportasinya. Upaya ini bisa menekan harga dan mengurangi rantai distribusinya,” paparnya.
Selain itu, jelas Bobby, setiap kali terjadi panen raya, Pemko Medan dapat mengambil peluang untuk menjaga ketersediaan bahan pokok. Terkait penentuan harga, paparnya, Pemko Medan belum dapat melakukan intervensi harga. Yang menjadi kendalanya, imbuhnya, Medan sebagai kota pengkonsumsi terbesar di Sumut belum memiliki cold storage (ruang atau gudang penyimpanan yang dirancang untuk bisa beroperasi pada suhu tertentu untuk menjaga produk tetap segar).
“Kami sampai saat ini belum memiliki cold storage. Untuk itu kami mohon izin Pak Gubernur agar dibuatkan cold storage yang merupakan bantuan Pemprov Sumut. Cold storage ini sangat membantu untuk menekan dan mengendalikan harga pangan di Kota Medan,” ujarnya.
Dengan kehadiran cold storage, kata Bobby, sangat membantu jika terjadi panen raya, maka PUD Pasar dapat mengambil komoditi yang dibutuhkan sesuai dengan harga pasar sehingga petani tidak dirugikan. “Komoditi yang dibeli itu disimpan dalam cold storage. Setelah harga stabil, komoditi tersebut baru dilepas di pasar,” pungkasnya.
Menanggapi permintaan Bobby Nasution, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dalam rapat yang turut dihadiri bupati/wali kota se-Sumut itu sangat setuju. Selain akan mendukung terwujudnya KAD, juga akan mempelajari untuk penyediaan cold storage sebagai upaya mendukung pengendalian inflasi.
“Saya sangat setuju (pengadaan cold storage ini), segera pelajari ini,” tegas Edy Rahmayadi.
“Sudah beberapa kali kami mencoba melakukan KAD dengan daerah penghasil komoditi sebagai upaya untuk mengendalikan angka inflasi namun belum berhasil karena masih ada kendala teknis. Untuk itu kami berharap Pemprov Sumut dapat membantu menyelesaikannya sehingga KAD dapat dilakukan,” kata Bobby Nasution ketika menghadiri Rapat Koordinasi Provinsi/High Lavel Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sumut di Aula Raja Inal Siregar Kantor Gubernur Sumut, Senin (19/12/2022).
Dikatakan menantu Presiden Joko Widodo ini, KAD merupakan salah satu program Pemko Medan guna mengendalikan inflasi. Sebab, ungkapnya, 20 % pembentukan angka inflasi di Sumut berdasarkan pemaparan yang disampaikan berasal dari Kota Medan.
“Kami berharap agar Pemerintah Provsu dapat membantu Pemko Medan untuk terwujudnya KAD tersebut,” ujarnya.
Di samping itu, bilang Bobby Nasution, Pemko Medan juga berupaya untuk memangkas cost yang dikeluarkan dalam menjaga ketersediaan bahan pokok di Kota Medan dengan memberikan subsidi kepada distributor atau pun melalui PUD Pasar Kota Medan untuk membeli komoditi yang dibutuhkan langsung ke daerah penghasil.
“Untuk memenuhi ketersediaan bahan pokok itu, kami minta PUD Pasar untuk membeli langsung ke daerah penghasil dengan mensubsidi transportasinya. Upaya ini bisa menekan harga dan mengurangi rantai distribusinya,” paparnya.
Selain itu, jelas Bobby, setiap kali terjadi panen raya, Pemko Medan dapat mengambil peluang untuk menjaga ketersediaan bahan pokok. Terkait penentuan harga, paparnya, Pemko Medan belum dapat melakukan intervensi harga. Yang menjadi kendalanya, imbuhnya, Medan sebagai kota pengkonsumsi terbesar di Sumut belum memiliki cold storage (ruang atau gudang penyimpanan yang dirancang untuk bisa beroperasi pada suhu tertentu untuk menjaga produk tetap segar).
“Kami sampai saat ini belum memiliki cold storage. Untuk itu kami mohon izin Pak Gubernur agar dibuatkan cold storage yang merupakan bantuan Pemprov Sumut. Cold storage ini sangat membantu untuk menekan dan mengendalikan harga pangan di Kota Medan,” ujarnya.
Dengan kehadiran cold storage, kata Bobby, sangat membantu jika terjadi panen raya, maka PUD Pasar dapat mengambil komoditi yang dibutuhkan sesuai dengan harga pasar sehingga petani tidak dirugikan. “Komoditi yang dibeli itu disimpan dalam cold storage. Setelah harga stabil, komoditi tersebut baru dilepas di pasar,” pungkasnya.
Menanggapi permintaan Bobby Nasution, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dalam rapat yang turut dihadiri bupati/wali kota se-Sumut itu sangat setuju. Selain akan mendukung terwujudnya KAD, juga akan mempelajari untuk penyediaan cold storage sebagai upaya mendukung pengendalian inflasi.
“Saya sangat setuju (pengadaan cold storage ini), segera pelajari ini,” tegas Edy Rahmayadi.
(ars)
Lihat Juga :
tulis komentar anda