Harga Jagung Murah, Kades di Enrekang Kirim Surat ke Jokowi
Jum'at, 10 Juli 2020 - 20:45 WIB
ENREKANG - Jumadi Maulana, Seorang Kepala desa di Cemba Kecamatan Enrekang, Enrekang, sedih melihat kondisi masyarakatnya yang sebagian besar berprofesi sebagai petani jagung .
Bagaimana tidak, harga yang didapat petani Rp2500 per kilogramnya. Otomatis itu membuat petani menjerit di tengah harga pupuk justru naik.
Diapun mencurahkan kegalauannya dengan menulis surat terbuka di akun Facebooknya Madi Maulana, yang ditujukan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Ini adalah mata pencarian masyarakat saya yang kebanyakan petani jagung . Dengan harga sekarang, tentu bikin petani menjerit," ujarnya.
Apalagi tambah Madi, telah diumumkan menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahwa harga jagung tak boleh di bawah Rp 3000 per kilogramnya.
"Minimal Rp3000-lah, sesuai dengan yang disampaikan pak Mentan. Kok ini justru di bawah harga standar," tambahnya.
Status kepala desa ini langsung viral dan dibagikan beberapa akun lainnya. Irma warga desa Cemba, mengaku mendukung langkah yang dilakukan kepala desanya.
"Meskipun pak Presiden tidak baca langsung nantinya, minimal jika banyak yang bagikan dibaca pak menteri," harapnya.
Bagaimana tidak, harga yang didapat petani Rp2500 per kilogramnya. Otomatis itu membuat petani menjerit di tengah harga pupuk justru naik.
Diapun mencurahkan kegalauannya dengan menulis surat terbuka di akun Facebooknya Madi Maulana, yang ditujukan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Ini adalah mata pencarian masyarakat saya yang kebanyakan petani jagung . Dengan harga sekarang, tentu bikin petani menjerit," ujarnya.
Apalagi tambah Madi, telah diumumkan menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahwa harga jagung tak boleh di bawah Rp 3000 per kilogramnya.
"Minimal Rp3000-lah, sesuai dengan yang disampaikan pak Mentan. Kok ini justru di bawah harga standar," tambahnya.
Status kepala desa ini langsung viral dan dibagikan beberapa akun lainnya. Irma warga desa Cemba, mengaku mendukung langkah yang dilakukan kepala desanya.
"Meskipun pak Presiden tidak baca langsung nantinya, minimal jika banyak yang bagikan dibaca pak menteri," harapnya.
tulis komentar anda