Pertumbuhan Ekonomi Kota Surabaya Lampaui Jawa Timur dan Nasional

Selasa, 13 Desember 2022 - 07:02 WIB
"Padat Karya ini (hadir) untuk memancing MBR Surabaya agar mau bekerja dan berusaha. Ketika sudah bekerja, kami pastikan mereka mendapatkan pendapatan yang layak, yakni sebesar Rp2-3 juta per bulan. Bahkan, padat karya yang paving dan jahit sudah ada yang mendapatkan pendapatan sampai Rp6 juta perbulan," ujarnya.

Saat ini, program padat karya yang tersebar di seluruh Surabaya itu sudah banyak menyerap tenaga kerja di Surabaya. Apalagi, ketika Pemkot Surabaya merealisasikan program dandan omah, para pekerjanya diambil dari warga sekitar, sehingga warga yang pengangguran bisa ikut bekerja dengan program yang dilakukan oleh pemkot itu.

Tak heran Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada 2022 turun 2 persen, tepatnya di angka 7,62 persen. Sebelumnya, angka pengangguran terbuka itu naik drastis pada 2019 di angka 5,76 persen. Kemudian, pada saat pandemi Covid-19 tahun 2020 meningkat menjadi 9,79 persen. Selanjutnya, pada 2021 angka TPT itu menjadi 9,68 persen, dan akhirnya pada 2022 di triwulan II turun menjadi 7,62 persen.

“Program padat karya ini tujuan akhirnya adalah mengentas masyarakat dari kemiskinan di Kota Surabaya. Makanya, saat mengembangkan padat karya itu, semua pihak saya minta untuk meninggalkan ego sektoral, tapi harus memiliki kebersamaan dan gotong-royong, sehingga ekonomi kerakyatan setempat bisa digerakkan, dan alhamdulillah program padat karya ini sudah menjadi percontohan nasional untuk mengentas kemiskinan,” kata Wali Kota Eri.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya Febrina Kusumawati mengatakan salah satu fokus Pemkot Surabaya tahun 2022 adalah pemulihan ekonomi dan mengatasi pengangguran yang meningkat akibat terjadinya Pandemi Covid-19. Hal itu dilakukan dengan upaya penguatan sektor UMKM, pemulihan wisata, dan program padat karya.

“Alhamdulillah program itu berhasil, terbukti dengan ada pertumbuhan ekonomi Surabaya yang saat ini mencapai 7,17 persen, meningkat 3 persen, dan angka itu melebihi Jatim dan nasional. Di satu sisi, tingkat pengangguran terbuka Surabaya juga turun 2 persen karena sudah banyak yang kerja, dan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Surabaya juga naik menjadi 82,74. Jadi, semuanya berkaitan dan itu bukti nyata bahwa ekonomi kerakyatan yang digagas oleh Pak Wali berhasil,” pungkasnya. Adv
(ars)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More