Statusnya Awas, Gunung Semeru Alami 22 Kali Gempa Erupsi
Selasa, 06 Desember 2022 - 11:14 WIB
LUMAJANG - Luncuran asap kembali muncul dari puncak Gunung Semeru . Luncuran asap ini terjadi pada Selasa pagi (6/12/2022) sekitar pukul 05.02 WIB dengan ketinggian kurang lebih 400 meter.
Asap berupa abu vulkanik ini terlihat mengarah ke selatan dan barat daya, dengan intensitas sedang. Sementara berdasarkan informasi dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru di Gunung Sawur aktivitas vulkanik ini terekam di seismograf terekam dengan amplitudo maksimum 23 mm dengan durasi 73 detik.
Petugas PGA Semeru Mukdas Sofian menuturkan, secara visualisasi mata sejak Selasa pagi Gunung Semeru terlihat jelas. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 100-300 meter dari puncak.
"Pengamatan kegempaan terjadi 22 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 10-23 mm, dan lama gempa 60-155 detik," ucap Mukdas Sofian, dalam keterangan yang diterima pada Selasa (6/12/2022).
Baca juga: Pemprov Jatim Siapkan Bantuan Psikososial Bagi Korban APG Gunung Semeru
Sementara secara gempa guguran terjadi ada lima kali dengan amplitudo 3-12 mm dan lama gempa 45-115 detik. Selain itu itu, terjadi empat kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 4-16 mm, S-P 1.8-3.1 detik dan lama gempa 10-20 detik.
"Satu kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo 28 mm, S-P 4.5 detik dan lama gempa 35 detik. Statusnya masih level IV atau awas," ujarnya.
Pihaknya mengimbau warga tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 17 km dari puncak atau pusat erupsi. Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas 500 meter dari tepi sungai atau sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan.
"Sebab masih berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 19 KM dari puncak," ungkap dia.
Warga juga diminta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Sebelumnya, Senin malam kemarin (5/12/2022) pukul 21.50 WIB, puncak Gunung Semeru terpantau mengeluarkan lava pijar yang menyala kemerahan. Hal ini terlihat dari rekaman kamera CCTV yang terpasang di pos pantau Gunung Semeru milik BPBD.
Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas dengan ditandai luncuran awan panas beberapa kali. Terjauh sepanjang Minggu (4/12/2022) awan panas meluncur hingga radius 13 kilometer dan 7 kilometer. Luncuran awan panas guguran terus terjadi hingga Senin (5/12/2022) ini.
Asap berupa abu vulkanik ini terlihat mengarah ke selatan dan barat daya, dengan intensitas sedang. Sementara berdasarkan informasi dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru di Gunung Sawur aktivitas vulkanik ini terekam di seismograf terekam dengan amplitudo maksimum 23 mm dengan durasi 73 detik.
Petugas PGA Semeru Mukdas Sofian menuturkan, secara visualisasi mata sejak Selasa pagi Gunung Semeru terlihat jelas. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 100-300 meter dari puncak.
"Pengamatan kegempaan terjadi 22 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 10-23 mm, dan lama gempa 60-155 detik," ucap Mukdas Sofian, dalam keterangan yang diterima pada Selasa (6/12/2022).
Baca juga: Pemprov Jatim Siapkan Bantuan Psikososial Bagi Korban APG Gunung Semeru
Sementara secara gempa guguran terjadi ada lima kali dengan amplitudo 3-12 mm dan lama gempa 45-115 detik. Selain itu itu, terjadi empat kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 4-16 mm, S-P 1.8-3.1 detik dan lama gempa 10-20 detik.
"Satu kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo 28 mm, S-P 4.5 detik dan lama gempa 35 detik. Statusnya masih level IV atau awas," ujarnya.
Pihaknya mengimbau warga tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 17 km dari puncak atau pusat erupsi. Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas 500 meter dari tepi sungai atau sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan.
"Sebab masih berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 19 KM dari puncak," ungkap dia.
Warga juga diminta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Sebelumnya, Senin malam kemarin (5/12/2022) pukul 21.50 WIB, puncak Gunung Semeru terpantau mengeluarkan lava pijar yang menyala kemerahan. Hal ini terlihat dari rekaman kamera CCTV yang terpasang di pos pantau Gunung Semeru milik BPBD.
Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas dengan ditandai luncuran awan panas beberapa kali. Terjauh sepanjang Minggu (4/12/2022) awan panas meluncur hingga radius 13 kilometer dan 7 kilometer. Luncuran awan panas guguran terus terjadi hingga Senin (5/12/2022) ini.
(msd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda