Mas Bechi Tokoh Agama dan Punya Kuasa Jadi Alasan Majelis Hakim PN Surabaya Jatuhkan Vonis 7 Tahun

Jum'at, 18 November 2022 - 19:43 WIB
Terdakwa kasus dugaan pencabulan santriwati, Moch Subechi Azal Tsani (Mas Bechi) divonis tujuh tahun penjara. Pertimbangan hakim karena Mas Bechi tokoh agama. Foto/Ist
SURABAYA - Terdakwa kasus dugaan pencabulan terhadap santriwati, Moch Subechi Azal Tsani alias Mas Bechi divonis tujuh tahun penjara. Vonis tersebut jauh lebih rendah dibanding tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang menuntut hukuman 16 tahun penjara.

Mas Bechi merupakan putra KH Muchtar Mu'thi, pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Majma'al Bahrain Shiddiqiyah Jombang itu.





Dalam putusannya, majelis hakim menilai terdakwa tidak terbukti melalukan tindak pidana utama sebagaimana dalam dakwaan jaksa, yakni Pasal 285 KUHP jo Pasal 65 KUHP tentang Pemerkosaan. Namun, hakim menilai jika terdakwa terbukti melakukan tindak pidana sebagaimana dalam dakwaan alternatif, yakni Pasal 289 KUHP tentang tindak pidana pencabulan.

Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya menyatakan, ada dua pertimbangan yang mendasari putusan tersebut. Yakni pertimbangan memberatkan dan meringankan. Untuk pertimbangan yang memberatkan, hakim menilai terdakwa tidak mengakui perbuatan.

"Terdakwa juga merupakan tokoh agama di Ponpes dan memiliki kuasa," kata Ketua Majelis Hakim, Sutrisno saat membacakan putusan, Kamis (17/11/2022).

Sementara pertimbangan yang meringankan terdakwa masih muda. Sehingga masih ada waktu untuk memperbaiki perilakunya ke depan. Terdakwa juga sopan dalam persidangan dan belum pernah dihukum.



"Terdakwa juga sudah berkeluarga," ujar Sutrisno.

Terpisah, pengacara Mas Bechi, Gede Pasek Suardika menyatakan, meski kliennya divonis tujuh tahun penjara, pihaknya tetap mengapresiasi putusan tersebut.

"Apapun saya tetap apresiasi sudah memberikan ruang pada kami untuk membuka sidang menghadirkan alat bukti yang cukup kuat dan bukti yang bagus. Majelis hakim memberi jalan tengah tapi itu keyakinan hakim kita hormati," ujarnya.
(shf)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content