Bali Compact Jadi Warisan Presidensi G20 Indonesia di Bidang Transisi Energi
Senin, 14 November 2022 - 06:40 WIB
JAKARTA - Bali Compact menjadi kesepakatan bersama Forum Transisi Energi G20. Ada sembilan prinsip yang ada dalam Bali Compact yang merupakan tawaran Indonesia dalam forum transisi energi G20.
Staf Ahli Bidang Perencanaan Strategis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ( ESDM ) Yudo Dwinanda Priaadi mengungkapkan Bali Compact bisa menjadi warisan dari Indonesia kepada G20.
"Bali compact lahir dari kesepakatan bersama para anggota G20 dalam meningkatkan ambisi menuju transisi energi yang adil, terjangkau dan inklusif," kata Yudo bertajuk Peran G20 Mendorong ransisi Energi, yang digelar FMB9, via online, Minggu (13/11/2022).
Yudo mengatakan, ada sembilan prinsip yang ada dalam Bali Compact. Pertama adalah memperkuat kepercayaan dan kejelasan dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi secara nasional, meningkatkan ketahanan energi, stabilitas pasar dan keterjangkauan.
"Mengamankan pasokan energi, infrastruktur, dan sistem yang tangguh, berkelanjutan dan andal. Meningkatkan pelaksanaan efisiensi energi. Mendiversifikasi sistem dan bauran energi, serta menurunkan emisi dari semua sumber energi," bebernya.
Berikutnya, lanjut Yudo, mengkatalisasi investasi yang inklusif dan berkelanjutan dalam skala besar ke arah sistem energi rendah emisi atau Net Zero Emissions.
Berkolaborasi dalam memobilisasi semua sumber pendanaan untuk mencapai tujuan Agenda Sustainable Development Goals (SDGs) 2030 dan Paris Agreement.
"Meningkatkan teknologi yang inovatif, terjangkau, cerdas, rendah emisi atau Net Zero Emissions serta membangun dan memperkuat ekosistem inovasi untuk mendorong penelitian, pengembangan, demonstrasi, diseminasi dan penerapannya," bebernya.
Staf Ahli Bidang Perencanaan Strategis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ( ESDM ) Yudo Dwinanda Priaadi mengungkapkan Bali Compact bisa menjadi warisan dari Indonesia kepada G20.
Baca Juga
"Bali compact lahir dari kesepakatan bersama para anggota G20 dalam meningkatkan ambisi menuju transisi energi yang adil, terjangkau dan inklusif," kata Yudo bertajuk Peran G20 Mendorong ransisi Energi, yang digelar FMB9, via online, Minggu (13/11/2022).
Yudo mengatakan, ada sembilan prinsip yang ada dalam Bali Compact. Pertama adalah memperkuat kepercayaan dan kejelasan dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi secara nasional, meningkatkan ketahanan energi, stabilitas pasar dan keterjangkauan.
"Mengamankan pasokan energi, infrastruktur, dan sistem yang tangguh, berkelanjutan dan andal. Meningkatkan pelaksanaan efisiensi energi. Mendiversifikasi sistem dan bauran energi, serta menurunkan emisi dari semua sumber energi," bebernya.
Berikutnya, lanjut Yudo, mengkatalisasi investasi yang inklusif dan berkelanjutan dalam skala besar ke arah sistem energi rendah emisi atau Net Zero Emissions.
Berkolaborasi dalam memobilisasi semua sumber pendanaan untuk mencapai tujuan Agenda Sustainable Development Goals (SDGs) 2030 dan Paris Agreement.
"Meningkatkan teknologi yang inovatif, terjangkau, cerdas, rendah emisi atau Net Zero Emissions serta membangun dan memperkuat ekosistem inovasi untuk mendorong penelitian, pengembangan, demonstrasi, diseminasi dan penerapannya," bebernya.
tulis komentar anda