RSUD Bung Karno Solo Sayangkan Aksi Pengusiran 3 Perawat dari Kos
Senin, 27 April 2020 - 19:43 WIB
SOLO - RSUD Bung Karno, Solo menyayangkan aksi pengusiran 3 perawat di tengah wabah pandemi virus corona (COVID-19). Mereka diusir dari tempat indekosnya di wilayah Kecamatan Grogol, Sukoharjo.
Video penjemputan ketiga perawat dari tempat kosnya dengan menggunakan mobil ambulans diunggah di akun diinstagram RSUD Bung Karno Solo. Dalam video berdurasi sekitar 2 menit, nampak ambulans mulai datang, ketiga perawat membawa barang barangnya dari kos ke mobil ambulans, dan hingga ambulan meninggalkan lokasi. “Kami tidak tahu alasan mereka sampai diminta pergi,” kata Direktur RSUD Bung Karno Solo, Wahyu Indianto, Senin (27/4/2020).
Kejadian itu berlangsung Jumat, 24 April 2020 dan pihak RSUD Bung Karno langsung menjemput mereka beserta barang bawaannya. Untuk sementara, ketiga perawat itu tinggal di lantai 5 rumah sakit yang belum digunakan. Mereka bisa membantu jika sewaktu waktu dibutuhkan rumah sakit. Pihaknya juga sangat menyayangkan adanya sikap orang yang memberikan stigma negatif kepada tenaga kesehatan.
Padahal mereka menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai standar saat menjalankan tugas. Sehingga ketakutan itu dinilai tidak mendasar. Para tenaga kesehatan juga memiliki pengalaman guna mencegah penularan penyakit. Warga diminta tidak menambah beban para tenaga kesehatan dengan menjauh, menolak, dan bahkan diskriminasi.
Mereka membutuhkan dukungan di tengah perjuangan menangani wabah COVID-19 dan bukan stigma negatif. Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Solo, Ahyani mengemukakan, pihaknya siap mengalih fungsikan Dalem Priyosuhartan menjadi tempat tinggal tenaga kesehatan yang mendapat penolakan dari lingkungannya.
Tempat itu semula direncanakan untuk menampung orang dalam pemantauan (ODP) kontak erat. Dalem Priyosuhartan memiliki kapasitas untuk menampung 70 orang. Pihaknya selama ini juga telah menerima banyak masukan untuk menyediakan tempat tinggal bagi tenaga kesehatan.
Video penjemputan ketiga perawat dari tempat kosnya dengan menggunakan mobil ambulans diunggah di akun diinstagram RSUD Bung Karno Solo. Dalam video berdurasi sekitar 2 menit, nampak ambulans mulai datang, ketiga perawat membawa barang barangnya dari kos ke mobil ambulans, dan hingga ambulan meninggalkan lokasi. “Kami tidak tahu alasan mereka sampai diminta pergi,” kata Direktur RSUD Bung Karno Solo, Wahyu Indianto, Senin (27/4/2020).
Kejadian itu berlangsung Jumat, 24 April 2020 dan pihak RSUD Bung Karno langsung menjemput mereka beserta barang bawaannya. Untuk sementara, ketiga perawat itu tinggal di lantai 5 rumah sakit yang belum digunakan. Mereka bisa membantu jika sewaktu waktu dibutuhkan rumah sakit. Pihaknya juga sangat menyayangkan adanya sikap orang yang memberikan stigma negatif kepada tenaga kesehatan.
Padahal mereka menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai standar saat menjalankan tugas. Sehingga ketakutan itu dinilai tidak mendasar. Para tenaga kesehatan juga memiliki pengalaman guna mencegah penularan penyakit. Warga diminta tidak menambah beban para tenaga kesehatan dengan menjauh, menolak, dan bahkan diskriminasi.
Mereka membutuhkan dukungan di tengah perjuangan menangani wabah COVID-19 dan bukan stigma negatif. Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Solo, Ahyani mengemukakan, pihaknya siap mengalih fungsikan Dalem Priyosuhartan menjadi tempat tinggal tenaga kesehatan yang mendapat penolakan dari lingkungannya.
Tempat itu semula direncanakan untuk menampung orang dalam pemantauan (ODP) kontak erat. Dalem Priyosuhartan memiliki kapasitas untuk menampung 70 orang. Pihaknya selama ini juga telah menerima banyak masukan untuk menyediakan tempat tinggal bagi tenaga kesehatan.
(shf)
tulis komentar anda