Mensos Risma Tahan Pembagian BLT di Papua, Tunggu Data Lebih Rinci
Rabu, 12 Oktober 2022 - 15:31 WIB
BANDUNG - Kemensos terpaksa menahan BLT di beberapa wilayah di Papua, terutama bagi warga Papua yang tinggal di daerah pegunungan. BLT belum disalurkan karena tersendat akurasi data untuk wilayah Papua.
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengakui, program bantuan langsung tunai (BLT) subsidi bahan bakar minyak (BBM) baru mencapai 98,6 persen. Di Papua tersendat karena terkait masalah akurasi data penerima. Selama ini penyaluran BLT di daerah tersebut hanya berdasarkan nama dan alamat semata.
"Tinggal yang di Papua, kami tahan dahulu karena mau ada kegiatan perekaman. Di sana selama ini kami salurkan enggak tahu datanya. Hanya ada nama dan alamat. Jadi, kami akan bekerja sama dengan Dukcapil," kata Risma usai wisuda Poltekesos di Sabuga, Rabu (12/10/2022).
Dia mencontohkan, salah satu penyaluran BLT kerja sama dengan kepala suku. "Ini kejadian di suatu tempat bekerja sama dengan kepala suku, ternyata yang datang (meminta BLT) banyak. Sementara jumlah (dari data) yang akan dibantu tidak sebesar itu. Makanya kepala suku saat itu kebijakannya langsung dibagi rata," ujar Mensos Risma .
Risma pun memastikan dinas sosial di daerah tersebut akan bekerja sama dengan Dukcapil untuk melakukan perekaman ulang sehingga data masyarakat yang membutuhkan bantuan dari pemerintah bisa didapat secara valid.
Targetnya pendataan tersebut rampung bulan ini sehingga pada November BLT bisa kembali disalurkan pada yang berhak. Karena, bulan berikutnya pemerintah akan kembali menyalurkan BLT kepada warga. "Nominalnya sama dengan yang sebelumnya," ujar Risma.
Diketahui, pemerintah pada November 2022 akan menyalurkan BLT BBM Rp150 ribu per bulan akan langsung disalurkan dua bulan sebesar Rp300 ribu. Pemerintah sudah menyalurkan BLT BBM tahap pertama untuk periode September-Oktober sebesar Rp300 ribu. BLT BBM tersebut disalurkan kepada 20,65 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengakui, program bantuan langsung tunai (BLT) subsidi bahan bakar minyak (BBM) baru mencapai 98,6 persen. Di Papua tersendat karena terkait masalah akurasi data penerima. Selama ini penyaluran BLT di daerah tersebut hanya berdasarkan nama dan alamat semata.
Baca Juga
"Tinggal yang di Papua, kami tahan dahulu karena mau ada kegiatan perekaman. Di sana selama ini kami salurkan enggak tahu datanya. Hanya ada nama dan alamat. Jadi, kami akan bekerja sama dengan Dukcapil," kata Risma usai wisuda Poltekesos di Sabuga, Rabu (12/10/2022).
Dia mencontohkan, salah satu penyaluran BLT kerja sama dengan kepala suku. "Ini kejadian di suatu tempat bekerja sama dengan kepala suku, ternyata yang datang (meminta BLT) banyak. Sementara jumlah (dari data) yang akan dibantu tidak sebesar itu. Makanya kepala suku saat itu kebijakannya langsung dibagi rata," ujar Mensos Risma .
Risma pun memastikan dinas sosial di daerah tersebut akan bekerja sama dengan Dukcapil untuk melakukan perekaman ulang sehingga data masyarakat yang membutuhkan bantuan dari pemerintah bisa didapat secara valid.
Targetnya pendataan tersebut rampung bulan ini sehingga pada November BLT bisa kembali disalurkan pada yang berhak. Karena, bulan berikutnya pemerintah akan kembali menyalurkan BLT kepada warga. "Nominalnya sama dengan yang sebelumnya," ujar Risma.
Diketahui, pemerintah pada November 2022 akan menyalurkan BLT BBM Rp150 ribu per bulan akan langsung disalurkan dua bulan sebesar Rp300 ribu. Pemerintah sudah menyalurkan BLT BBM tahap pertama untuk periode September-Oktober sebesar Rp300 ribu. BLT BBM tersebut disalurkan kepada 20,65 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
(don)
tulis komentar anda