Kapolri Sebut 11 Polisi Tembakkan Gas Air Mata ke Tribun Penonton
Kamis, 06 Oktober 2022 - 20:52 WIB
MALANG - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan ada 11 personel polisi melepaskan tembakan gas air mata ke tribun penonton yang memicu Tragedi Kanjuruhan . Polisi melepaskan 11 tembakan gas air mata setelah di dalam stadion semakin banyak penonton yang menyerbu masuk ke lapangan.
"Penonton yang turun (ke lapangan) semakin banyak. Akhirnya anggota melakukan penggunaan kekuatan. Termasuk saat mengamankan kiper Arema FC Adilson Maringa,"kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit dalam Konperensi Pers Tragedi Kanjuruhan di Mapolresta Kota Malang, Kamis (6/10/2022).
Kapolri menyebutkan ada 11 personel polisi yang menembakkan gas air mata ke tribun yang dipadati ribuan penonton Arema FC. Kapolri kemudian menyebutkan tembakan itu mengarah ke tiga tempat. "Tujuh tembakan ke tribun selatan, tiga ke tengah lapangan, satu ke sisi Utara. Tujuannya mencegah penonton yang turun ke lapangan,"jelas Kapolri.
Akibat tembakan gas air mata itu membuat penonton yang di tribun menjadi panik berlarian menyelamatkan diri ke pintu keluar. Penonton yang berusaha keluar, mengalami kendala.
"Penonton yang turun (ke lapangan) semakin banyak. Akhirnya anggota melakukan penggunaan kekuatan. Termasuk saat mengamankan kiper Arema FC Adilson Maringa,"kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit dalam Konperensi Pers Tragedi Kanjuruhan di Mapolresta Kota Malang, Kamis (6/10/2022).
Kapolri menyebutkan ada 11 personel polisi yang menembakkan gas air mata ke tribun yang dipadati ribuan penonton Arema FC. Kapolri kemudian menyebutkan tembakan itu mengarah ke tiga tempat. "Tujuh tembakan ke tribun selatan, tiga ke tengah lapangan, satu ke sisi Utara. Tujuannya mencegah penonton yang turun ke lapangan,"jelas Kapolri.
Akibat tembakan gas air mata itu membuat penonton yang di tribun menjadi panik berlarian menyelamatkan diri ke pintu keluar. Penonton yang berusaha keluar, mengalami kendala.
(aww)
tulis komentar anda