Hingga Mei Kasus DBD di Cimahi Sebanyak 214, Meninggal 1 Orang

Jum'at, 03 Juli 2020 - 20:08 WIB
Ilustrasi DBD. Foto/Dok
CIMAHI - Kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) di Kota Cimahi hingga memasuki triwulan dua terbilang cukup tinggi.

Bahkan tercatat ada satu anak perempuan berusia 8 tahun asal Kelurahan Setiamanah, Kecamatan Cimahi Tengah, yang meninggal dunia.

Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Romi Abdurahkman, melalui staffnya, Eka Febriana, membenarkan jika satu orang telah meninggal akibat DBD. Anak tersebut terkena virus dangue yang ditularkan nyamuk aedes aegypti. (Baca juga: Dokter Reisa Imbau Waspada Demam Berdarah di Tengah Corona)



"Kejadiannya pada bulan Mei lalu, seorang anak perempuan asal Kelurahan Setiamanah, Kecamatan Cimahi Tengah, meninggal akibat DBD," kata dia, Jumat (3/7/2020).

Dia menyebutkan, hingga Mei 2020, kasus DBD di Kota Cimahi telah menyasar terhadap 214 warga Kota Cimahi. Rinciannya di Januari ada 55 kasus, Februari 59, Maret 42, April ada 40 dan Mei 18 kasus. Sedangkan Juni data masih direkap. Jika melihat data tersebut kasusnya cenderung turun, namun pihaknya tetap waspada jika sewaktu-waktu ada lonjakan.

Mengingat masih dalam masa penularan, pihaknya meminta masyarakat tetap waspada sebab DBD sukar untuk diprediksi. Terlebih Kota Cimahi merupakan daerah endemis DBD, yang artinya selalu ada temuan setiap tahunnya. "Cimahi ini kan masuknya ebdemis, maka setiap tahun selalu ada temuan kasus," ujar dia.

Menurut dia, cara mudah dan efektif mencegah penularan DBD salah satunya melalui Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik. Yakni Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di rumahnya masing-masing. Ini dikarenakan jentik nyamuk biasanya berkembangbiak dalam genangan air hujan yang bening di tempat-tempat lembab.

Disinggung soal fogging, menurut dia, akan tetap dilakukan berdasarkan verifikasi Puskemas di lapangan. Pelaksanaannya akan disesuaikan dengan anjuran terkini seputar pencegahan COVID-19. Seperti menggunakan masker, physical serta social distancing. "Foging akan dilakukan dengan menghindari kerumunan massa," pungkas dia.
(nth)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content