Pemprov Jatim Mulai Gelar Operasi Pasar di 25 Titik
Senin, 26 September 2022 - 08:53 WIB
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa memberangkatkan puluhan truk yang mengangkut komoditas kebutuhan bahan pokok di Gedung Negara Grahadi, Minggu (25/9/2022). Komoditas itu untuk kegiatan operasi pasar di 25 titik pasar yang tersebar di 8 Kabupaten/Kota di Jatim.
Khofifah mengatakan, operasi pasar bertujuan untuk mengendalikan inflasi, menstabilkan harga bahan pokok dan meningkatkan daya beli masyarakat akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Kita bersama-sama membangun komitmen bahwa dampak kenaikan BBM akan bisa kita tangani dengan baik," katanya.
Sejumlah pasar yang menjadi sasaran operasi pasar antara lain, Pasar Mangli dan Pasar Kreongan di Jember; lalu Pasar Jajag, Pasar Genteng 1, Pasar Blambangan, Pasar Rogojampi, Pasar Banyuwangi di Banyuwangi dan Pasar Anom Baru, Pasar Bangkal, Sumenep, Pasar Besar, Pasar Belimbing, dan Pasar Dinoyo di Kota Malang.
Selain itu juga ke Pasar Wonokromo, Pasar Genteng, Pasar Pucang Anom, Pasar Soponyono di Kota Surabaya, Pasar Wonoasih dan Pasar Baru di Kota Probolinggo, Pasar Setono Betek dan Pasar Pahing di Kota Kediri, serta Pasar Sleko dan pasar Besar di Kota Madiun.
Di setiap titik Operasi Pasar Lumbung Pangan Jatim ini, dijual daging ayam ras, minyak goreng, telur ayam ras, bawang merah, gula, beras, cabai kriting, cabai rawit, daging sapi.
Baca: Mobil Rombongan Pesilat Tabrakan Beruntun di Madiun, 1 Tewas Terjepit.
Semuanya komoditas tersebut dijual dengan harga di bawah harga pasar. Untuk Operasi Pasar di 8 Pasar di Kota Surabaya dan Kota Malang dilaksanakan pada setiap hari Minggu dan Senen. Sedangkan 17 lainnya dilaksanakan tiap hari Senin, ujar Khofifah.
Di sisi lain Direktur Utama (Dirut) PT Jatim Grha Utama (JGU) Mirza Muttaqien mengatakan, operasi pasar ini adalah sharing beban pembiayaan kegiatan.
Baca Juga: Cerita Terungkapnya PKI Blitar Selatan Berawal dari Sampah Bungkus Rokok.
Sementara pembelian komoditas bersumber dari sinergi antar BUMD yaitu PT. JGU dan PT. Bank Jatim. "Ongkos angkut dan operasional berasal dari APDB Jatim," ujarnya.
Khofifah mengatakan, operasi pasar bertujuan untuk mengendalikan inflasi, menstabilkan harga bahan pokok dan meningkatkan daya beli masyarakat akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Kita bersama-sama membangun komitmen bahwa dampak kenaikan BBM akan bisa kita tangani dengan baik," katanya.
Sejumlah pasar yang menjadi sasaran operasi pasar antara lain, Pasar Mangli dan Pasar Kreongan di Jember; lalu Pasar Jajag, Pasar Genteng 1, Pasar Blambangan, Pasar Rogojampi, Pasar Banyuwangi di Banyuwangi dan Pasar Anom Baru, Pasar Bangkal, Sumenep, Pasar Besar, Pasar Belimbing, dan Pasar Dinoyo di Kota Malang.
Selain itu juga ke Pasar Wonokromo, Pasar Genteng, Pasar Pucang Anom, Pasar Soponyono di Kota Surabaya, Pasar Wonoasih dan Pasar Baru di Kota Probolinggo, Pasar Setono Betek dan Pasar Pahing di Kota Kediri, serta Pasar Sleko dan pasar Besar di Kota Madiun.
Di setiap titik Operasi Pasar Lumbung Pangan Jatim ini, dijual daging ayam ras, minyak goreng, telur ayam ras, bawang merah, gula, beras, cabai kriting, cabai rawit, daging sapi.
Baca: Mobil Rombongan Pesilat Tabrakan Beruntun di Madiun, 1 Tewas Terjepit.
Semuanya komoditas tersebut dijual dengan harga di bawah harga pasar. Untuk Operasi Pasar di 8 Pasar di Kota Surabaya dan Kota Malang dilaksanakan pada setiap hari Minggu dan Senen. Sedangkan 17 lainnya dilaksanakan tiap hari Senin, ujar Khofifah.
Di sisi lain Direktur Utama (Dirut) PT Jatim Grha Utama (JGU) Mirza Muttaqien mengatakan, operasi pasar ini adalah sharing beban pembiayaan kegiatan.
Baca Juga: Cerita Terungkapnya PKI Blitar Selatan Berawal dari Sampah Bungkus Rokok.
Sementara pembelian komoditas bersumber dari sinergi antar BUMD yaitu PT. JGU dan PT. Bank Jatim. "Ongkos angkut dan operasional berasal dari APDB Jatim," ujarnya.
(nag)
tulis komentar anda