Penangkapan Anak Sekda Dinilai Politis Jelang Pilkada Karawang 2020
Jum'at, 03 Juli 2020 - 09:38 WIB
KARAWANG - Penangkapan ANT (23), anak Sekda Karawang Acep Jamhuri, dinilai politis saat Kabupaten Karawang akan menggelar Pilkada 2020 ini.
Polisi terlalu cepat mengumumkan penangkapan di luar kebiasaan selama ini. Apalagi dari hasil tes urin, diketahui ANT negatif menggunakan narkoba.
"Saya menilai ada yang janggal dengan penangkapan ini karena kepolisian begitu cepat mengumumkan kepada media seusai melakukan penangkapan," kata Ketua LSM Lodaya, Nace Permana, Kamis (2/7/2020).
Padahal, ujar Nace, biasanya polisi butuh waktu satu minggu atau lebih untuk melakukan pemeriksaan baru kemudian diumumkan. "Ini kan malamnya ditangkap, malam itu juga diekspos. Apalagi itu diumumkan di Polda Jabar. Padahal itu hasil tangkapan Polres Karawang," ujar Nace.
Menurut Nace, kondisi seperti itu akhirnya mengundang pertanyaan masyarakat Karawang. Apakah benar masalah ini murni karena kasus hukum atau ditunggangi kepentingan politik?
Apalagi, tutur dia, Karawang akan melakukan perhelatan Pilkada 2020. Acep Jamhuri merupakan kandidat kuat yang digadang-gadang bakal mendampingi petahana Bupati Cellica Nurachadiana.
"Hasil tes urin menunjukkan negatif mengkonsumsi narkoba. Tapi kenapa ini seperti sengaja di-blow up dan mengundang heboh?" tutur dia.
Nace mengungkapkan, popularitas dan elektabilitas Acep Jamhuri bisa jadi dianggap mengganggu calon lain jika nanti maju, baik sebagai balon bupati atau wakil bupati. "Jika Acep jadi maju dalam pilkada, nanti bisa jadi ada calon yang bakal tersingkir," ungkap Nace.
Karena itu, kata Nace, sangat wajar jika ada pihak yang khawatir, ketika Acep maju dalam Pilkada 2020. 'Serangan' terhadap Acep Jamhuri dipastikan akan terjadi dengan berbagai manuver politik.
"Tapi harusnya persaingan dilakukan secara elegant dan terhormat jangan main hantam kromo saja," pungkas dia.
Lihat Juga: Bongkar Sindikat Internasional, Polda Metro Sita 389 Kg Sabu dari Jaringan Jakarta-Afganistan
Polisi terlalu cepat mengumumkan penangkapan di luar kebiasaan selama ini. Apalagi dari hasil tes urin, diketahui ANT negatif menggunakan narkoba.
"Saya menilai ada yang janggal dengan penangkapan ini karena kepolisian begitu cepat mengumumkan kepada media seusai melakukan penangkapan," kata Ketua LSM Lodaya, Nace Permana, Kamis (2/7/2020).
Padahal, ujar Nace, biasanya polisi butuh waktu satu minggu atau lebih untuk melakukan pemeriksaan baru kemudian diumumkan. "Ini kan malamnya ditangkap, malam itu juga diekspos. Apalagi itu diumumkan di Polda Jabar. Padahal itu hasil tangkapan Polres Karawang," ujar Nace.
Menurut Nace, kondisi seperti itu akhirnya mengundang pertanyaan masyarakat Karawang. Apakah benar masalah ini murni karena kasus hukum atau ditunggangi kepentingan politik?
Apalagi, tutur dia, Karawang akan melakukan perhelatan Pilkada 2020. Acep Jamhuri merupakan kandidat kuat yang digadang-gadang bakal mendampingi petahana Bupati Cellica Nurachadiana.
"Hasil tes urin menunjukkan negatif mengkonsumsi narkoba. Tapi kenapa ini seperti sengaja di-blow up dan mengundang heboh?" tutur dia.
Nace mengungkapkan, popularitas dan elektabilitas Acep Jamhuri bisa jadi dianggap mengganggu calon lain jika nanti maju, baik sebagai balon bupati atau wakil bupati. "Jika Acep jadi maju dalam pilkada, nanti bisa jadi ada calon yang bakal tersingkir," ungkap Nace.
Karena itu, kata Nace, sangat wajar jika ada pihak yang khawatir, ketika Acep maju dalam Pilkada 2020. 'Serangan' terhadap Acep Jamhuri dipastikan akan terjadi dengan berbagai manuver politik.
"Tapi harusnya persaingan dilakukan secara elegant dan terhormat jangan main hantam kromo saja," pungkas dia.
Lihat Juga: Bongkar Sindikat Internasional, Polda Metro Sita 389 Kg Sabu dari Jaringan Jakarta-Afganistan
(awd)
tulis komentar anda