Hasil Panen Padi di Sukoharjo Naik, Kementan Apresiasi Hasil Pupuk Organik Cair SMPN

Rabu, 14 September 2022 - 21:23 WIB
"Kami lihat di Indonesia penghasil beras terbesar di Jawa Tengah dan tingkat efisiensi memang di Sukoharjo adalah nomor satu sebagai penghasil beras di Jawa Tengah. Kami base on practice saja mana yang terbaik itu yang akan kami ikuti. Mudah-mudahan di pertanian lain tidak perlu melakukan penelitian. Apa yang sudah berhasil di sini, bisa kita dukung untuk akselerasi pertanian di tempat lainnnya,” terangnya.

Sementara itu salah satu petani di Kabupaten Sukoharjo, Sukirno berharap pendampingan dari SMPN tidak berhenti di sini saja. Kirno, panggilan pria paruh baya ini juga berharap aspirasi dan kesulitan petani terkait pengadaan pupuk bisa direspons dan direkomendasikan oleh Irjen Kementan melalui optimalisasi lahan atau program lain.

“Kami selaku petani memang berusaha bagaimana kemandirian petani bisa terwujud agar tidak selalu bergantung pada pupuk-pupuk kimia, termasuk pupuk subsidi. Tentu kami dari kaum petani ke depan bisa mandiri, misalnya dari hasil pertanian yang kita garap per hektare kurang lebih bisa dapat 9 ton,” tuturnya.

Dengan produk pupuk SMPN berupa pupuk cair organik, kata Kirno, nantinya dapat mengurangi tingkat kerusakan tanaman maupun hama. Selain itu, tanaman juga lebih sehat dengan pupuk organik itu.

“Semoga ikhtiar ini bisa dikerjasamakan dengan pihak-pihak yang memberikan satu dukungan kepada para petani seperti kita ini untuk bisa menjaga ketahanan pangan bangsa,” tandas Kirno.

Sedangkan, Management Representative Sido Muncul Pupuk Nusantara, Rafael Armen menyebut kenaikan selisih panen berkisar 1,71 ton per hektare usai penggunaan pupuk organik cair.

“Kami laporkan hasil ubinan yang sudah dilakukan oleh rekan-rekan dari Balai Pelatihan Pertanian (BPP), Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan petani, hasil sebesar 8,2 ton per hektare untuk demplot yang menggunakan pupuk organik cair. Sedangkan yang tidak memakai pupuk organik cair bobot ubinnya 6,49 ton/hektare,” terangnya.

"Sehingga selisihnya 1,71 ton/hektare. Pencapaian hasil di atas hasil rata-rata pupuk konvensional ini kami dapatkan di setiap musim panen,” imbuhnya.

Dirut PT Sido Muncul Pupuk Nusantara (SMPN) David Hidayat menyampaikan sebagai bagian dari industri berkelanjutan yang berfokus kepada bahan-bahan organik maka SMPN berusaha maksimal berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional yang merupakan program prioritas Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Kontribusi nyata Sido Muncul melalui pembuatan pupuk organik cair dan padat berbahan dasar limbah jamu yang secara nyata mampu meningkatkan hasil panen para petani binaan PT SMPN.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content