Harga BBM Bersubsidi Naik, 1.800 Angkot di Karawang Pilih Tidak Beroperasi
Selasa, 06 September 2022 - 12:04 WIB
Arif mengatakan, usaha angkot di Karawang memang sudah lesu sebelum kenaikan harga BBM diberlakukan pemerintah. Dari 2.000 unit mobil angkot, hanya 200 unit yang masih beroperasi disejumlah trayek perkotaan.
Sedangkan di wilayah pedesaan angkot nyaris sudah tidak beroperasi. "Ada 1.800 angkot yang tidak beroperasi dan sedang diupayakan bisa kembali beroperasi, tapi keburu pemerintah menaikan harga BBM. Kami harus mencari cara lagi," katanya.
Menurut Arif, saat ini Pemkab Karawang tengah berupaya membantu usaha angkot yang terdampak kenaikan BBM. Salah satunya adalah dengan memperjuangkan agar usaha angkot mendapat stimulan dari pemerintah pusat.
Pemerintah pusat menjanjikan bantuan sektor angkutan yang terdampak kenaikan BBM. "Kalau tidak salah bantuan akan diberikan selama 3 bulan, yaitu mulai Oktober, November dan Desember 2022," tukasnya.
Sedangkan di wilayah pedesaan angkot nyaris sudah tidak beroperasi. "Ada 1.800 angkot yang tidak beroperasi dan sedang diupayakan bisa kembali beroperasi, tapi keburu pemerintah menaikan harga BBM. Kami harus mencari cara lagi," katanya.
Menurut Arif, saat ini Pemkab Karawang tengah berupaya membantu usaha angkot yang terdampak kenaikan BBM. Salah satunya adalah dengan memperjuangkan agar usaha angkot mendapat stimulan dari pemerintah pusat.
Pemerintah pusat menjanjikan bantuan sektor angkutan yang terdampak kenaikan BBM. "Kalau tidak salah bantuan akan diberikan selama 3 bulan, yaitu mulai Oktober, November dan Desember 2022," tukasnya.
(san)
tulis komentar anda