Wali Kota Tidore Kepulauan Kenalkan Museum Bawah Laut, Begini Respons Bakamla

Kamis, 01 September 2022 - 02:45 WIB
“Lebih dari itu, dulu di perairan Tidore itu ada meriam Portugis buatan Macao yang dibikin oleh pembuat Meriam Portugis terkenal yaitu Manuel Tavare. Meriam dan puluhan guci peninggalan Kapal Spanyol yang tenggelam abad ke-16 ini, itu sudah diangkat ke daratan tahun 1990-an. Sayangnya, guci-guci tersebut kurang mendapat atensi dari wisatawan, terlebih disimpan begitu saja di gudang milik Pemkab Halmahera Tengah,” sambungnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Bakamla, Aan Kurnia menyambut baik serta mendukung rencana Pemkot Tidore Kepulauan untuk membangun Museum Bawah Laut tersebut.



Bahkan, Aan mengungkapkan bahwa pihaknya bersedia untuk kerjasama membangun Stasiun Pemantauan Keamanan dan Keselamatan Laut (SPKKL) di Tidore Kepulauan.

“Saya apresiasi Wali Kota Tidore Kepulauan, Capt Ali telah melibatkan Bakamla dalam pengamanan dan keselamatan laut, dan itu sejalan dengan PP 13 tahun 2022 bahwa leading sektor keamanan laut adalah Bakamla,” tukasnya.

Sebagai informasi, Kota Tidore Kepulauan memiliki potensi menyelam yang sangat unik dengan peninggalan situs bersejarahnya. Temuan situs peninggalan bawah laut di Kelurahan Soasio dan Tongowai, serta keberadaan beberapa landmark bersejarah di Tidore, termasuk situs Barang Muatan Kapal Tenggelam, yaitu Kapal Trinidad.



Kapal tersebut merupakan 2 dari 5 armada kapal Spanyol yang dipimpin Ferdinan Magellan-Juan Sebastian Elcano dalam Ekspedisi Menjelajahi Bumi yang Pertama (Circumnavigation of the Earth) di Pantai Rum.

Peninggalan itu merupakan bukti fisik dari peran penting Tidore sebagai Kosmopolis Rempah Nusantara dan satu titik sentral dalam jaringan pelayaran dan perdagangan internasional di Jalur Rempah dan Jalur Sutra Laut yang menghubungkan Dunia Timur dan Barat, serta berkontribusi besar bagi Sejarah Maritim Indonesia dan dunia.
(san)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More