Sosok Jayanegara, Raja Muda yang Suka Berbohong dan Menyakiti Hewan Peliharaan

Minggu, 21 Agustus 2022 - 07:00 WIB
Candi Bajang Ratu, merupakan salah satu dari sekian banyak situs peninggalan kerajaan Majapahit.Foto/dok
Jayanegara meneruskan tahta ayahnya Raden Wijaya, sebagai Raja Majapahit di usia yang sangat muda. Konon saat naik tahta menjadi raja di Majapahit, Jayanagara masih berusia 16 tahun. Di balik sosoknya yang muda, sejak kecil konon Jayanalegara memiliki watak jelek dan tak disukai oleh istri dan anak dari Raden Wijaya lainnya.

Saat masih belia Jayanegara kerap kali dipanggil Kala Gemet, atau artinya lawan yang ringkih. Hal ini sebagai sebuah gambaran tepat mengenai watak si anak. Konon Jayanegara saat masih kecil begitu tampan, kuat, dan cerdas, sayang kepribadiannya tak baik.

Dikisahkan Earl Drake pada bukunya "Gayatri Rajapatni : Perempuan Dibalik Kejayaan Majapahit", suatu ketika Tribhuwana dan Rajadewi Maharajasa, anak dari hasil pernikahan Raden Wijaya dan Gayatri bermain dengan Jayanegara, Tribhuwana datang mengadu ke Gayatri dengan hidung berdarah.



Baca juga: Eksploitasi Kekayaan Alam di Keraton Yogya Semasa Pangeran Diponegoro Muda

Darah itu disebabkan pertengkarannya dengan Jayanegara karena melindungi sang adik Rajadewi Maharajasa karena hendak merusak mainan sang adik. Saat diminta menjelaskan perbuatannya Jayanegara kecil membela diri dengan kebohongan - kebohongan yang bertentangan dengan kesaksian kedua anaknya dan para pengasuhnya. Agaknya hubungan antara kedua anak Raden Wijaya dari ibu yang berbeda ini tak terlalu akur.

Puncaknya ketika Jayanegara menyakiti anjing kecil peliharaan Tribhuwana di depan matanya sendiri, keberanian Tribhuwana kecil mengadu kepada Raden Wijaya yang berulangkali Jayanegara menyakiti hewan peliharaannya membuat Gayatri juga akhirnya melarang anak itu bermain bersama dengan Jayanegara, tanpa sepengetahuan langsung dari orang tuanya.

Maka tak heran ketika tampuk kepemimpinan Majapahit diserahkan kepada Jayanagara di usia yang masih 16 tahun. Beberapa pihak sangsi akan kepemimpinan Jayanegara, namun karena Jayanegara merupakan anak laki-laki satu-satunya dari Raden Wijaya membuat keputusan itu tak bisa diganggu gugat.

Ketika Jayanegara menjadi raja pasca Raden Wijaya mangkat, tak seorang pun tahu kepada siapa Jayanegara muda harus meminta nasehat. Sebab ia tak pernah dekat dengan ayahnya, meski sangat berbakti dengan ibunya yang bernama Dyah Petak. Bahkan Dyah Petak yang merupakan putri Melati ini begitu memanjakannya sejak kecil.

Setelah ibunya meninggal, ia tak pernah dekat dengan ibu tirinya Tribhuwana, yang juga tak disukainya karena perempuan itu berusaha menumbuhkan disiplin dan tanggung jawab moral dalam diri Jayanegara.

Tapi di sisi lain, Jayanegara muda punya sifat yang mengesankan. Ia terkenal pemberani dan seorang ahli strategi perang. Sosoknya juga gemar dan jago berkelahi. Bahkan konon ia sangat menikmati ketika berada di tengah para prajuritnya di medan pertempuran.
(msd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content