PMI Lingkup Sulsel Menuju Era Digital, Mulai Terapkan Aplikasi SIAMO dan PMER
Sabtu, 20 Agustus 2022 - 11:03 WIB
TORAJA UTARA - Memasuki era digitalisasi , seluruh komponen sudah seharusnya untuk ikut beradaptasi pada situasi tersebut. Termasuk pada jajaran organisasi yang mesti ikut menyesuaikan diri.
Perkembangan digitalisasi ini pula secara perlahan diterapkan Palang Merah Indonesia (PMI) Sulawesi Selatan (Sulsel) . Sebagai organisasi kemanusiaan, PMI Sulsel mulai mengoperasikan aplikasi Sistem Informasi Administrasi Manejemen Organisasi (SIAMO), dan Penggunaan Perangkat Sistem Pelaporan dan Perencanaan PMI/PMER (Planning, Monitoring, Evaluation and Reporting).
"Kita mendorong bagaimana penerapan aplikasi dan sistem ini dapat diterapkan di seluruh PMI kabupaten dan kota di Sulsel. Sebab kedua perangkat tersebut untuk saat ini belum begitu maksimal dimanfaatkan secara merata di seluruh daerah," kata Ketua PMI Provinsi Sulawesi Selatan, Adnan Purichta Ichsan saat membuka Musyawarah Kerja PMI Provinsi Sulsel di Ballroom Hotel Missiliana, Kabupaten Toraja Utara, Jum'at, (19/8) kemarin.
Adnan yang juga Bupati Gowa ini meminta agar seluruh pengurus PMI kabupaten dan kota se- Sulsel perlahan-lahan mulai merubah paradigma organisasi PMI di wilayahnya agar terbiasa dalam menggunakan perangkat-perangkat digital .
Apalagi, ia menyebut hal ini menjadi bagian dari hasil Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PMI yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum PMI, HM Jusuf Kalla.
“Pak JK (Jusuf Kalla) ini adalah orang Sulawesi Selatan. Maka kita harus memberikan contoh bagi daerah lain bahwa PMI Sulawesi Selatan ini yang kompak memberlakukan aplikasi ini,” ungkapnya.
Selain itu, Adnan juga berharap PMI kabupaten dan kota membuat program-program layanan yang berkualitas dan profesional di masyarakat. Antara lain, meningkatkan ketersediaan darah yang aman, mudah di jangkau, berkualitas dan berkesinambungan, meningkatkan rekruitmen, serta pembinaan relawan sebagai tulang punggung layanan kemanusiaan PMI, baik secara kuantitas dan kualitas. Serta meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan penanggulangan bencana, krisis kesehatan dan kemanusiaan dengan memperkuat unit- unit layanan.
“Ketiga hal tersebut di atas dapat kita wujudkan jika organisasi dapat berfungsi dengan baik dengan menerapkan tatakelola organisasi dan markas yang sinergis dalam pelaksanaan kegiatan, peraturan organisasi, sistem dan prosedur yang berlaku,” ungkapnya.
Perkembangan digitalisasi ini pula secara perlahan diterapkan Palang Merah Indonesia (PMI) Sulawesi Selatan (Sulsel) . Sebagai organisasi kemanusiaan, PMI Sulsel mulai mengoperasikan aplikasi Sistem Informasi Administrasi Manejemen Organisasi (SIAMO), dan Penggunaan Perangkat Sistem Pelaporan dan Perencanaan PMI/PMER (Planning, Monitoring, Evaluation and Reporting).
"Kita mendorong bagaimana penerapan aplikasi dan sistem ini dapat diterapkan di seluruh PMI kabupaten dan kota di Sulsel. Sebab kedua perangkat tersebut untuk saat ini belum begitu maksimal dimanfaatkan secara merata di seluruh daerah," kata Ketua PMI Provinsi Sulawesi Selatan, Adnan Purichta Ichsan saat membuka Musyawarah Kerja PMI Provinsi Sulsel di Ballroom Hotel Missiliana, Kabupaten Toraja Utara, Jum'at, (19/8) kemarin.
Adnan yang juga Bupati Gowa ini meminta agar seluruh pengurus PMI kabupaten dan kota se- Sulsel perlahan-lahan mulai merubah paradigma organisasi PMI di wilayahnya agar terbiasa dalam menggunakan perangkat-perangkat digital .
Apalagi, ia menyebut hal ini menjadi bagian dari hasil Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PMI yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum PMI, HM Jusuf Kalla.
“Pak JK (Jusuf Kalla) ini adalah orang Sulawesi Selatan. Maka kita harus memberikan contoh bagi daerah lain bahwa PMI Sulawesi Selatan ini yang kompak memberlakukan aplikasi ini,” ungkapnya.
Selain itu, Adnan juga berharap PMI kabupaten dan kota membuat program-program layanan yang berkualitas dan profesional di masyarakat. Antara lain, meningkatkan ketersediaan darah yang aman, mudah di jangkau, berkualitas dan berkesinambungan, meningkatkan rekruitmen, serta pembinaan relawan sebagai tulang punggung layanan kemanusiaan PMI, baik secara kuantitas dan kualitas. Serta meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan penanggulangan bencana, krisis kesehatan dan kemanusiaan dengan memperkuat unit- unit layanan.
“Ketiga hal tersebut di atas dapat kita wujudkan jika organisasi dapat berfungsi dengan baik dengan menerapkan tatakelola organisasi dan markas yang sinergis dalam pelaksanaan kegiatan, peraturan organisasi, sistem dan prosedur yang berlaku,” ungkapnya.
tulis komentar anda