Pengangguran Tinggi, Ribuan Pencari Kerja di Makassar Padati Job Fair
Rabu, 10 Agustus 2022 - 19:08 WIB
Pasalnya, masing-masing perusahaan memiliki spesifikasi tersendiri, bergantung pada kebutuhan perusahaan.
"Makanya melalui bidang-bidang di Disnaker ini, kami selalu mengedepankan untuk peningkatan skill. Salah satunya juga melalui program lorong wisata yang di dalamnya ada capacity building. Jadi ketika terbuka (lowongan) begini, mereka bisa terserap," tutur Ekayani.
Tahun ini, untuk kali pertama job fair yang digelar bersifat inklusif. Ada lowongan pekerjaan yang disediakan untuk penyandang disabilitas. Salah satu perusahaan yang menyediakan lowongan tersebut adalah perusahaan retail modern.
"Alhamdulillah tahun ini kami ada dari Alfamidi yang membuka lowongan untuk disabilitas. Kami prioritaskan karena memang kami mencoba dalam tahun ini kami mencoba membuka seluas-luasnya bahwa kita sudah inklusi," jelasnya.
"Tema inklusifitas ini baru digodok tahun ini. Makanya kami buka ini sebagai rangsangan bagi perusahaan lain untuk melihat bahwa teman-teman disabilitas itu punya juga potensi," tambah mantan Lurah Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya ini.
Belum lama ini, Anggota Komisi D DPRD Makassar Ray Suryadi Arsyad menilai jika Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) belum memiliki gagasan baru untuk menekan angka pengangguran.
Di samping mengupayakan pengangguran terserap ke dunia kerja di sektor formal, dia mengharapkan Disnaker aktif dalam peningkatan skill dan kapasitas masyarakat agar mampu mandiri.
"Disnaker perlu gagasan baru dengan membuat program yang bisa memberikan ketertarikan kepada anak muda untuk menggali potensi dirinya," ucap Ray.
Kata dia, Disnaker seharusnya menjadi wadah dalam menggali potensi dan kemampuan masyarakat. Hal itu dinilai lebih mudah untuk prospek yang lebih menjanjikan ke depan.
"Makanya melalui bidang-bidang di Disnaker ini, kami selalu mengedepankan untuk peningkatan skill. Salah satunya juga melalui program lorong wisata yang di dalamnya ada capacity building. Jadi ketika terbuka (lowongan) begini, mereka bisa terserap," tutur Ekayani.
Tahun ini, untuk kali pertama job fair yang digelar bersifat inklusif. Ada lowongan pekerjaan yang disediakan untuk penyandang disabilitas. Salah satu perusahaan yang menyediakan lowongan tersebut adalah perusahaan retail modern.
"Alhamdulillah tahun ini kami ada dari Alfamidi yang membuka lowongan untuk disabilitas. Kami prioritaskan karena memang kami mencoba dalam tahun ini kami mencoba membuka seluas-luasnya bahwa kita sudah inklusi," jelasnya.
"Tema inklusifitas ini baru digodok tahun ini. Makanya kami buka ini sebagai rangsangan bagi perusahaan lain untuk melihat bahwa teman-teman disabilitas itu punya juga potensi," tambah mantan Lurah Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya ini.
Belum lama ini, Anggota Komisi D DPRD Makassar Ray Suryadi Arsyad menilai jika Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) belum memiliki gagasan baru untuk menekan angka pengangguran.
Di samping mengupayakan pengangguran terserap ke dunia kerja di sektor formal, dia mengharapkan Disnaker aktif dalam peningkatan skill dan kapasitas masyarakat agar mampu mandiri.
"Disnaker perlu gagasan baru dengan membuat program yang bisa memberikan ketertarikan kepada anak muda untuk menggali potensi dirinya," ucap Ray.
Kata dia, Disnaker seharusnya menjadi wadah dalam menggali potensi dan kemampuan masyarakat. Hal itu dinilai lebih mudah untuk prospek yang lebih menjanjikan ke depan.
tulis komentar anda