Batu Menangis, Kisah Gadis Cantik Durhaka yang Dikutuk Jadi Batu

Sabtu, 06 Agustus 2022 - 05:00 WIB
Legenda Batu Menangis, menggambarkan kisah seorang gadis cantik yang durhaka dan dikutuk menjadi batu.Foto/ist
Batu Menangis adalah cerita rakyat di Kalimantan Barat. Legenda batu menangis mengisahkan tentang seorang janda dan anak perempuannya yang sangat cantik tetapi memiliki sifat buruk.

Dalam legenda ini dikisahkan kehidupan seorang janda miskin dan anak perempuan bernama Darmi. Ibu dan anak gadisnya ini hidup di sebuah bukit jauh dari pedesaan. Darmi berparas sangat cantik, hingga membuat semua orang terpesona melihatnya. Darmi selalu membanggakan kecantikannya.

Siapa menyangka, di balik kecantikan wajahnya, Darmi mempunyai sifat bertolak belakang. Sifatnya tidak secantik parasnya. Gadis ini sangat malas dan tidak pernah membantu ibunya.



Baca juga: Kisah Putri Gading Cempaka, Keturunan Majapahit yang Kecantikannya Memicu Tragedi Berdarah

Kesibukannya setiap hari hanya bersolek. Tidak pernah mau membantu bekerja di sawah maupun menyelesaikan pekerjaan rumah. Sang ibu hanya bisa sabar dan terus bersabar. Sebagai ibu, wanita ini tak berhenti memberi nasihat demi nasihat. Darmi keras kepala, tak mau mendengar nasihat baik ibunya.

Untaian doa setiap hari dipanjatkan sang ibu untuk anaknya yang bersifat kurang baik. Hanya doa yang bisa dipanjatkan untuk menghadapi anak gadisnya. Setiap nasihat dan perkataannya, tidak bisa didengar.

Mengutip museumnusantara.com, suatu hari Darmi meminta ibunya untuk dibelikan alat kecantikannya yang habis. Ibu tak tahu alat kecantikan seperti apa yang Darmi maksud. Akhirnya ia mengajak Darmi untuk ikut ke pasar bersama-sama.

Darmi sempat menolak tak mau ke pasar dengan alasan ia tidak mau kulitnya menjadi hitam karena kepanasan. Tetapi dengan terpaksa Darmi pun mau ikut dan mengajukan syarat. Syaratnya yaitu ibunya harus berjalan di belakang Darmi, ia tak mau orang lain melihat ibu dan Darmi berjalan beriringan.

Karena rumah mereka yang jauh, ibu dan anaknya ini harus berjalan jauh untuk sampai ke pasar. Darmi berjalan di depan ibunya dengan mengenakan pakaian yang sangat bagus. Sedangkan ibunya berjalan di belakang Darmi dengan pakaian lusuh dan kotor. Saat memasuki desa, semua orang yang melihat Darmi langsung terpesona. Banyak pemuda desa yang mengaguminya
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content