Kebo Bule Keraton Solo, Pengawal Pusaka Kyai Slamet yang Dikirab Tiap Malam 1 Suro

Minggu, 31 Juli 2022 - 08:01 WIB
Sebagian masyarakat Jawa yakin bahwa perubahan tahun Jawa (1 Suro) menandakan babak baru dalam tata kehidupan kosmis Jawa, terutama kehidupan masyarakat agraris.

Peran kebo bule Kyai Slamet adalah sebagai simbol kekuatan yang secara praktis digunakan sebagai alat pengolah pertanian, sumber mata pencaharian hidup bagi orang-orang Jawa.

Kebo bule ini dinilai sebagai sebuah visi raja. Secara harfiah, visi Keraton Solo yaitu ingin mewujudkan keselamatan, kemakmuran, dan rasa aman bagi masyarakatnya.

Kepala Sasono Pustoko Keraton Solo Gusti Pangeran Haryo (GPH) Puger menyebut, kirab pusaka dan kebo bule sebenarnya berakar pada tradisi sebelum munculnya Kerajaan Mataram (Islam), pada prosesi ritual wilujengan nagari. Pusaka dan kerbau merupakan simbol keselamatan.

Pada awal masa Kerajaan Mataram, pusaka dan kerbau yang sama-sama dinamai Kyai Slamet, hanya dikeluarkan dalam kondisi darurat, yakni saat pageblug (wabah penyakit) dan bencana alam.

Pusaka dan kerbau ini diharapkan memberi kekuatan kepada masyarakat. Dengan ritual kirab, Tuhan akan memberi keselamatan dan kekuatan, seperti halnya Ia memberi kekuatan kepada pusaka yang dipercaya masyarakat Jawa memiliki kekuatan.

Sejarawan Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo, Sudarmono menyebut, selain dekat dengan kehidupan petani, sosok kebo memang banyak mewarnai sejarah kerajaan di Jawa. Semasa Kerajaan Demak, seekor kebo bernama Kebo Marcuet mengamuk dan tak ada satu prajurit yang bisa mengalahkan.

Karena meresahkan, kerajaan menggelar sayembara barang siapa mampu mengalahkannya akan diangkat menjadi senopati. Secara mengejutkan, Jaka Tingkir atau Mas Karebet mampu mengalahkan Kebo Marcuet dengan tongkatnya.

Mas Karebet kemudian mempersunting putri Raja Demak Sultan Trenggono, dan akhirnya mengambil alih kekuasaan. Jaka Tingkir sebenarnya keturunan Kebo Kenongo, Raja Pengging Hindu yang dikalahkan Kerajaan Demak.

Pemindahan kekuasaan dari Demak ke Pajang yang dekat Pengging adalah upaya Joko Tingkir mengembalikan pengaruh kekuasaan kerajaan ke pedalaman yang sarat tradisi agraris.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content