Keluarga Mahasiswi yang Meninggal saat Pengkaderan Temukan Luka Lebam
Minggu, 24 Juli 2022 - 18:31 WIB
MAKASSAR - Keluarga almarhum Zhafirah Azis Syah Alam, (20) mahasiswi FKM Universitas Muslim Indonesia (UMI) yang meninggal saat pengkaderan di Kabupaten Gowa, menemukan luka lebam di bagian tubuh korban Minggu, (24/07/2022).
Korban meninggal saat tengah mengikuti pengkaderan senat fakultas di Embun Pagi Lingkungan Butta Toa, Kelurahan Buluttana Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa.
Ayah korban yakni Abdul Azis mengatakan, jika kasus kematian anaknya harus di ungkap. Terlebih ia menduga adanya tindak kekerasan yang terjadi pada anaknya.
Ayah korban saat ini sedang berusaha ikhlas atas peristiwa yang menimpa anaknya. Namun di sisi lain, dirinya menginginkan kepastian penyebab kematian anaknya. Meskipun dari keterangan awal tidak ditemukannya tanda kekerasan, namun ia mendapati luka lebab di bagian punggung anaknya.
"Tanda kekerasan itu ada. Ada lebam menurut perawatnya di bagian punggung belakang itu sebesar telapak tangan, itu bisa nanti ditanyakan langsung kebenarannya pada polisi. Namun kita belum tau apakah itu penyebab kematiannya atau bukan. Yang jelas itu lebam ada," kata dia kepada Sindonews, Minggu, (24/07/2022).
Meski demikian, ia tidak serta merta menyimpulkan, hal tersebut merupakan penyebab kematian anaknya semata wayangnya tersebut.
"Apapun itu penyebabnya entah hipotermia atau sebagainya, yang jelas terjawab teka teki itu suapaya dugaan saling mencurigai kita kan tidak tau," katanya.
Apalagi kata dia, informasi awal pihak FKM berbeda dengan pihak petugas puskesmas. "Saya juga konfirmasi tadi dengan salah satu petugas puskesmas, ada perbedaan walaupun tidak signifikan," jelasnya.
Korban meninggal saat tengah mengikuti pengkaderan senat fakultas di Embun Pagi Lingkungan Butta Toa, Kelurahan Buluttana Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa.
Ayah korban yakni Abdul Azis mengatakan, jika kasus kematian anaknya harus di ungkap. Terlebih ia menduga adanya tindak kekerasan yang terjadi pada anaknya.
Ayah korban saat ini sedang berusaha ikhlas atas peristiwa yang menimpa anaknya. Namun di sisi lain, dirinya menginginkan kepastian penyebab kematian anaknya. Meskipun dari keterangan awal tidak ditemukannya tanda kekerasan, namun ia mendapati luka lebab di bagian punggung anaknya.
"Tanda kekerasan itu ada. Ada lebam menurut perawatnya di bagian punggung belakang itu sebesar telapak tangan, itu bisa nanti ditanyakan langsung kebenarannya pada polisi. Namun kita belum tau apakah itu penyebab kematiannya atau bukan. Yang jelas itu lebam ada," kata dia kepada Sindonews, Minggu, (24/07/2022).
Meski demikian, ia tidak serta merta menyimpulkan, hal tersebut merupakan penyebab kematian anaknya semata wayangnya tersebut.
"Apapun itu penyebabnya entah hipotermia atau sebagainya, yang jelas terjawab teka teki itu suapaya dugaan saling mencurigai kita kan tidak tau," katanya.
Apalagi kata dia, informasi awal pihak FKM berbeda dengan pihak petugas puskesmas. "Saya juga konfirmasi tadi dengan salah satu petugas puskesmas, ada perbedaan walaupun tidak signifikan," jelasnya.
tulis komentar anda