Keluarga Mahasiswi yang Meninggal saat Pengkaderan Temukan Luka Lebam
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Keluarga almarhum Zhafirah Azis Syah Alam, (20) mahasiswi FKM Universitas Muslim Indonesia (UMI) yang meninggal saat pengkaderan di Kabupaten Gowa, menemukan luka lebam di bagian tubuh korban Minggu, (24/07/2022).
Korban meninggal saat tengah mengikuti pengkaderan senat fakultas di Embun Pagi Lingkungan Butta Toa, Kelurahan Buluttana Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa.
Ayah korban yakni Abdul Azis mengatakan, jika kasus kematian anaknya harus di ungkap. Terlebih ia menduga adanya tindak kekerasan yang terjadi pada anaknya.
Ayah korban saat ini sedang berusaha ikhlas atas peristiwa yang menimpa anaknya. Namun di sisi lain, dirinya menginginkan kepastian penyebab kematian anaknya. Meskipun dari keterangan awal tidak ditemukannya tanda kekerasan, namun ia mendapati luka lebab di bagian punggung anaknya.
"Tanda kekerasan itu ada. Ada lebam menurut perawatnya di bagian punggung belakang itu sebesar telapak tangan, itu bisa nanti ditanyakan langsung kebenarannya pada polisi. Namun kita belum tau apakah itu penyebab kematiannya atau bukan. Yang jelas itu lebam ada," kata dia kepada Sindonews, Minggu, (24/07/2022).
Meski demikian, ia tidak serta merta menyimpulkan, hal tersebut merupakan penyebab kematian anaknya semata wayangnya tersebut.
"Apapun itu penyebabnya entah hipotermia atau sebagainya, yang jelas terjawab teka teki itu suapaya dugaan saling mencurigai kita kan tidak tau," katanya.
Apalagi kata dia, informasi awal pihak FKM berbeda dengan pihak petugas puskesmas. "Saya juga konfirmasi tadi dengan salah satu petugas puskesmas, ada perbedaan walaupun tidak signifikan," jelasnya.
Azis juga menjelaskan, awal ia tak percaya saat mendapat kabar kematian anakanya. Hingga dirinya meminta video call kepada salah satu mahasiswa yang menghubunginya, untuk memastikan kebenaran kematian anaknya.
"Saya tidak langsung percaya begitu saja, karna anak saya ketika berangkat itu dilengkapi dengan surat keterangan kesehatan dan beberapa prosedur perizinan yang sudah kita lewati," ujarnya.
Diketahui, Zhafirah Azis Syah Alam dikabarkan berangkat pada Jumat (22/7/2022) lalu, mengikuti kegiatan senat Fakultas nya. Zhafirah dikabarkan meninggal sekirar pukul 03.30 WITA dini hari.
"Meninggalnya itu menurut keterangan medis sekitar jam 3 subuh. Ini kan jalan malam pas masuk puskesmas sudah meninggal memang," ucap azis.
Hingga saat ini orang tua korban belum juga mengetahui kronologi yang menyebabkan anaknya itu meninggal. Dikarenakan ia belum juga mendapat penjelasan dari pihak panitia kegiatan.
Dokter forensik Biddokkes Polda Sulsel, Dr Deny saat dikonfirmasi mengatakan, jika jenazah Zhafirah Azis Syah Alam mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI Makassar) telah tiba di Ruangan Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel Sekitar Pukul 13:30 Wita Minggu siang tadi.
Dokter Deny mengatakan, jika pihaknya hanya melakukan visum luar saja terhadap jenazah korban sesuai permintaan orangtuanya.
"Untuk hasil pemeriksaannya, sudah kami serahkan kepada Kasat Reskrim Polres Gowa," sambungnya.
Korban meninggal saat tengah mengikuti pengkaderan senat fakultas di Embun Pagi Lingkungan Butta Toa, Kelurahan Buluttana Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa.
Ayah korban yakni Abdul Azis mengatakan, jika kasus kematian anaknya harus di ungkap. Terlebih ia menduga adanya tindak kekerasan yang terjadi pada anaknya.
Ayah korban saat ini sedang berusaha ikhlas atas peristiwa yang menimpa anaknya. Namun di sisi lain, dirinya menginginkan kepastian penyebab kematian anaknya. Meskipun dari keterangan awal tidak ditemukannya tanda kekerasan, namun ia mendapati luka lebab di bagian punggung anaknya.
"Tanda kekerasan itu ada. Ada lebam menurut perawatnya di bagian punggung belakang itu sebesar telapak tangan, itu bisa nanti ditanyakan langsung kebenarannya pada polisi. Namun kita belum tau apakah itu penyebab kematiannya atau bukan. Yang jelas itu lebam ada," kata dia kepada Sindonews, Minggu, (24/07/2022).
Meski demikian, ia tidak serta merta menyimpulkan, hal tersebut merupakan penyebab kematian anaknya semata wayangnya tersebut.
"Apapun itu penyebabnya entah hipotermia atau sebagainya, yang jelas terjawab teka teki itu suapaya dugaan saling mencurigai kita kan tidak tau," katanya.
Apalagi kata dia, informasi awal pihak FKM berbeda dengan pihak petugas puskesmas. "Saya juga konfirmasi tadi dengan salah satu petugas puskesmas, ada perbedaan walaupun tidak signifikan," jelasnya.
Azis juga menjelaskan, awal ia tak percaya saat mendapat kabar kematian anakanya. Hingga dirinya meminta video call kepada salah satu mahasiswa yang menghubunginya, untuk memastikan kebenaran kematian anaknya.
"Saya tidak langsung percaya begitu saja, karna anak saya ketika berangkat itu dilengkapi dengan surat keterangan kesehatan dan beberapa prosedur perizinan yang sudah kita lewati," ujarnya.
Diketahui, Zhafirah Azis Syah Alam dikabarkan berangkat pada Jumat (22/7/2022) lalu, mengikuti kegiatan senat Fakultas nya. Zhafirah dikabarkan meninggal sekirar pukul 03.30 WITA dini hari.
"Meninggalnya itu menurut keterangan medis sekitar jam 3 subuh. Ini kan jalan malam pas masuk puskesmas sudah meninggal memang," ucap azis.
Hingga saat ini orang tua korban belum juga mengetahui kronologi yang menyebabkan anaknya itu meninggal. Dikarenakan ia belum juga mendapat penjelasan dari pihak panitia kegiatan.
Dokter forensik Biddokkes Polda Sulsel, Dr Deny saat dikonfirmasi mengatakan, jika jenazah Zhafirah Azis Syah Alam mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI Makassar) telah tiba di Ruangan Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel Sekitar Pukul 13:30 Wita Minggu siang tadi.
Dokter Deny mengatakan, jika pihaknya hanya melakukan visum luar saja terhadap jenazah korban sesuai permintaan orangtuanya.
"Untuk hasil pemeriksaannya, sudah kami serahkan kepada Kasat Reskrim Polres Gowa," sambungnya.
(agn)