Menparekraf Sandiaga Uno Siap Berkolaborasi dengan Partai Perindo untuk Membangun Indonesia
Minggu, 17 Juli 2022 - 07:15 WIB
SURABAYA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno menyebutkan, dirinya terus menjalin komunikasi dengan sejumlah partai politik, baik di dalam parlemen maupun yang non parlemen. Hal ini dilakukan guna menghadapi Pemilu 2024.
Hal itu disampaikan Sandiaga dalam acara One On One di MNC News, Sabtu (16/7/2022) malam. Salah satu tokok elit politik yang diajak berkomunikasi adalah Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo. "Dan tidak tertutup kemungkinan melalui pembicaraan kerjasama siapa tahu, bisa saling berkolaborasi, tapi untuk NKRI dan untuk membangun Indonesia lebih baik," katanya.
Baca juga: Khofifah Bagikan Oleh-oleh Kurma Ruthob Makkah untuk Peserta Latsar CPNS
Terkait dukungan untuk maju menjadi calon presiden (Capres), Sandiaga menyatakan, hal tersebut merupakan hak sepenuhnya dari partai politik.
"Jadi partai-partai politik ini yang nanti akan menentukan. Tapi saya super yakin, elit- elit partai politik kita sangat peka terhadap apa yang dirasakan masyarakat. Karena ekonomi yang menjadi isu utama di 2024, maka partai politik harus pastikan calon yang mereka usung punya konsep soal ekonomi," terangnya.
Dia menjelaskan, Pemilu 2024 merupakan konsekwensi dari demokrasi. Maka, capres harus bisa memaparkan visi dan misinya.
"Karena nanti akan ditentukan elit partai politik September 2023, masih ada 14 bulan lagi. Jadi kita harus mampu bersama untuk memulai konsep ekonominya seperti apa, bagaiman menciptakan lapangan kerja. Bagaiman meneruskan pembangunan yang sudah berjalan 9 tahun ini. Kita harus terus maju dan naik kelas terus untuk menjadi negara maju," jelasnya.
Meski begitu, Sandiaga menegaskan dirinya saat ini fokus pada tugas kementerian seperti perintah dari Presiden Joko Widodo. Terlebih saat ini sudah masuk pada tahapan pelaksanaan Pemilu.
"Kita harus sampaikan pada masyarakat program-program kita yang tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu untuk menjawab kebutuhan masyarkat. Kita harus sampaikan pada masyarakat bahwa kita menghadapi potensi krisis pangan dan energi.Tapi, dibanding negara lain, kita masih jauh lebih baik. Ada 60 negara yang kesulitan menghadapi inflasi. Amerika Serikat inflasi 9 persen dan kita hanya 4 persen," tandasnya
Hal itu disampaikan Sandiaga dalam acara One On One di MNC News, Sabtu (16/7/2022) malam. Salah satu tokok elit politik yang diajak berkomunikasi adalah Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo. "Dan tidak tertutup kemungkinan melalui pembicaraan kerjasama siapa tahu, bisa saling berkolaborasi, tapi untuk NKRI dan untuk membangun Indonesia lebih baik," katanya.
Baca juga: Khofifah Bagikan Oleh-oleh Kurma Ruthob Makkah untuk Peserta Latsar CPNS
Terkait dukungan untuk maju menjadi calon presiden (Capres), Sandiaga menyatakan, hal tersebut merupakan hak sepenuhnya dari partai politik.
"Jadi partai-partai politik ini yang nanti akan menentukan. Tapi saya super yakin, elit- elit partai politik kita sangat peka terhadap apa yang dirasakan masyarakat. Karena ekonomi yang menjadi isu utama di 2024, maka partai politik harus pastikan calon yang mereka usung punya konsep soal ekonomi," terangnya.
Dia menjelaskan, Pemilu 2024 merupakan konsekwensi dari demokrasi. Maka, capres harus bisa memaparkan visi dan misinya.
"Karena nanti akan ditentukan elit partai politik September 2023, masih ada 14 bulan lagi. Jadi kita harus mampu bersama untuk memulai konsep ekonominya seperti apa, bagaiman menciptakan lapangan kerja. Bagaiman meneruskan pembangunan yang sudah berjalan 9 tahun ini. Kita harus terus maju dan naik kelas terus untuk menjadi negara maju," jelasnya.
Meski begitu, Sandiaga menegaskan dirinya saat ini fokus pada tugas kementerian seperti perintah dari Presiden Joko Widodo. Terlebih saat ini sudah masuk pada tahapan pelaksanaan Pemilu.
"Kita harus sampaikan pada masyarakat program-program kita yang tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu untuk menjawab kebutuhan masyarkat. Kita harus sampaikan pada masyarakat bahwa kita menghadapi potensi krisis pangan dan energi.Tapi, dibanding negara lain, kita masih jauh lebih baik. Ada 60 negara yang kesulitan menghadapi inflasi. Amerika Serikat inflasi 9 persen dan kita hanya 4 persen," tandasnya
(msd)
tulis komentar anda