Pandemi COVID-19, Anggaran Jalan Alih Trase Bandara UMK Dipangkas
Jum'at, 26 Juni 2020 - 20:05 WIB
SUMBA TIMUR - Pandemi COVID-19 berdampak di berbagai sektor, termasuk pembangunan infrastruktur. Seperti pembangunan jalan alih trase Bandara Umbu Mehang Kunda (UMK) Sumba Timur , NTT. Proyek yang didanai APBN murni tahun 2020 itu sebelumnya bernilai kontrak lebih dari Rp14 miliar. Namun seiring pandemi COVID-19, anggaran terpaksa dipangkas hingga setengah.
“Dipotong setengah dari total nilai kontrak karena bencana nasional Corona atu COVID-19. Hingga kini kami masih terus jalin koordinasi dan komunikasi dengan pihak kontraktor, apakah mungkin untuk mengerjakan sesuai kesekatan kontrak awal atau bagaimana," kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Ruas Waingapu-Batas Kabupaten Sumba Timur pada Balai Pelaksana Jalan Nasional (PJN) X Kupang, Nicodemus Sesa, Jumat (26/6/2020). (Baca juga: Serangan Koloni Besar Belalang Kembara Resahkan Warga Sumba Timur)
Dia menambahkan, sehubungan dengan penandatanganan kontrak awal adalah untuk pembangunan jalan alih trase sepanjang 2,5 Km. “Ada harapan dari kami pihak kontraktor untuk tetap kerjakan total sesuai dengan kontrak, walaupun kemudian karena pandemi COVID-19 dikurangi setengah anggarannya, dan baru akan dibayarkan pemerintah tahun berikutnya. Kontraktornya sepertinya siap, tapi yaa kita lihat nanti apa benar-benar siap, kalaupun tidak tidak jadi masalah dan tidak akan dikenai sanksi,” urai Nicodemus sembari menambahkan di tahun ini total akan dituntaskan dulu pekerjaan untuk 1,25 kilometer oleh kontraktor PT Teratai-Waingapu. (Baca juga: Sepeda Motor Vina di Terminal Jadi Pembuka Tabir Pembunuhan Sadis)
Yulius, salah satu warga yang kebetulan melintasi lokasi proyek mengaku akses jalan ini akan berdampak positif bagi warga di Mauliru. "Apalagi nanti jalan di sini akan lebih mulus dan lebar, dan nilai tanah juga akan meningkat. Hasil–hasil juga bisa lebih mudah dibawa ke kota,” ungkapnya.
Proyek ini sejatinya telah sejak lama diwacanakan, seiring dengan rencana perluasan dan peningkatan pelayananan Bandara UMK. Perluasan bandara, baik terminal dan juga landasan pacu, sering diperhadapkan pada jalan nasional yang berada di sisi landasan pacu bandara, juga pemukiman warga. Namun kini dengan pelimpahan ruas atau alih status jalan kabupaten menjadi jalan nasional untuk proyek alih trase ini menjadi sebuah langkah maju.
“Dipotong setengah dari total nilai kontrak karena bencana nasional Corona atu COVID-19. Hingga kini kami masih terus jalin koordinasi dan komunikasi dengan pihak kontraktor, apakah mungkin untuk mengerjakan sesuai kesekatan kontrak awal atau bagaimana," kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Ruas Waingapu-Batas Kabupaten Sumba Timur pada Balai Pelaksana Jalan Nasional (PJN) X Kupang, Nicodemus Sesa, Jumat (26/6/2020). (Baca juga: Serangan Koloni Besar Belalang Kembara Resahkan Warga Sumba Timur)
Dia menambahkan, sehubungan dengan penandatanganan kontrak awal adalah untuk pembangunan jalan alih trase sepanjang 2,5 Km. “Ada harapan dari kami pihak kontraktor untuk tetap kerjakan total sesuai dengan kontrak, walaupun kemudian karena pandemi COVID-19 dikurangi setengah anggarannya, dan baru akan dibayarkan pemerintah tahun berikutnya. Kontraktornya sepertinya siap, tapi yaa kita lihat nanti apa benar-benar siap, kalaupun tidak tidak jadi masalah dan tidak akan dikenai sanksi,” urai Nicodemus sembari menambahkan di tahun ini total akan dituntaskan dulu pekerjaan untuk 1,25 kilometer oleh kontraktor PT Teratai-Waingapu. (Baca juga: Sepeda Motor Vina di Terminal Jadi Pembuka Tabir Pembunuhan Sadis)
Yulius, salah satu warga yang kebetulan melintasi lokasi proyek mengaku akses jalan ini akan berdampak positif bagi warga di Mauliru. "Apalagi nanti jalan di sini akan lebih mulus dan lebar, dan nilai tanah juga akan meningkat. Hasil–hasil juga bisa lebih mudah dibawa ke kota,” ungkapnya.
Proyek ini sejatinya telah sejak lama diwacanakan, seiring dengan rencana perluasan dan peningkatan pelayananan Bandara UMK. Perluasan bandara, baik terminal dan juga landasan pacu, sering diperhadapkan pada jalan nasional yang berada di sisi landasan pacu bandara, juga pemukiman warga. Namun kini dengan pelimpahan ruas atau alih status jalan kabupaten menjadi jalan nasional untuk proyek alih trase ini menjadi sebuah langkah maju.
(shf)
tulis komentar anda