Ratusan Orang Geruduk DPRD Sumsel Tolak RUU HIP
Jum'at, 26 Juni 2020 - 18:00 WIB
Massa dari Gerakan Masyarakat Sumsel Bersatu menggelar aksi unjuk rasa di kantor DPRD Sumatera Selatan di Jalan Pom Sembilan Palembang, Jumat (26/6/2020). Foto/iNewsTV/Bambang Irawan
PALEMBANG - Ratusan orang massa yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Sumsel Bersatu menggelar aksi unjuk rasa di kantor DPRD Sumatera Selatan di Jalan Pom Sembilan Palembang, Jumat (26/6/2020).
Massa yang terdiri dari ulama, mahasiswa dan warga muslim di Palembang ini meminta penghapusan Rancangan Undang-undang (RUU) Haluan Ideologi Pancasila (HIP). (Baca juga: Tolak RUU HIP, Ribuan Anggota PA 212 Siap Geruduk DPR/MPR )
Ratusan massa yang mendapat pengawalan dari aparat kepolisian, melakukan orasi dan membentangkan poster penolakan RUU HIP Pancasila yang sedang digodok DPRD.
Isi RUU HIP tersebut cenderung mendorong kebangkitan paham komunisme. Terutama dalam usulan trisila yakni sosio nasionalisme, sosio demokrasi, serta ketuhanan yang berkebudayaan.
Ketua Gerakan Masyarakat Sumsel Bersatu Habib Mahdi menegaskan, RUU HIP bisa menghilangkan Pancasila yang digagas pendiri republik ini. Untuk itu, ormas ini mendukung dan mengawal maklumat Majelis Ulama Indonesia (MUI) menolak RUU HIP.
“Kami meminta TNI dan Polri mengawal Pancasila dan UUD 1945. Kami juga meminta Presiden Jokowi membubarkan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) karena terbukti tidak menjalankan fungsinya sehingga RUU ini lolos program legislasi nasional (Prolegnas),” kata Ketua Gerakan Masyarakat Sumsel Bersatu Habib Mahdi.
Massa aksi unjuk rasa ini diterima Ketua DPRD Sumsel RA Anita Noeringhati dengan beberapa perwakilan massa aksi. Dalam dialog tersebut, anggota DPRD Sumsel menampung aspirasi warga dan menyampaikan kepada pemerintah pusat.
Massa yang terdiri dari ulama, mahasiswa dan warga muslim di Palembang ini meminta penghapusan Rancangan Undang-undang (RUU) Haluan Ideologi Pancasila (HIP). (Baca juga: Tolak RUU HIP, Ribuan Anggota PA 212 Siap Geruduk DPR/MPR )
Ratusan massa yang mendapat pengawalan dari aparat kepolisian, melakukan orasi dan membentangkan poster penolakan RUU HIP Pancasila yang sedang digodok DPRD.
Isi RUU HIP tersebut cenderung mendorong kebangkitan paham komunisme. Terutama dalam usulan trisila yakni sosio nasionalisme, sosio demokrasi, serta ketuhanan yang berkebudayaan.
Ketua Gerakan Masyarakat Sumsel Bersatu Habib Mahdi menegaskan, RUU HIP bisa menghilangkan Pancasila yang digagas pendiri republik ini. Untuk itu, ormas ini mendukung dan mengawal maklumat Majelis Ulama Indonesia (MUI) menolak RUU HIP.
“Kami meminta TNI dan Polri mengawal Pancasila dan UUD 1945. Kami juga meminta Presiden Jokowi membubarkan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) karena terbukti tidak menjalankan fungsinya sehingga RUU ini lolos program legislasi nasional (Prolegnas),” kata Ketua Gerakan Masyarakat Sumsel Bersatu Habib Mahdi.
Massa aksi unjuk rasa ini diterima Ketua DPRD Sumsel RA Anita Noeringhati dengan beberapa perwakilan massa aksi. Dalam dialog tersebut, anggota DPRD Sumsel menampung aspirasi warga dan menyampaikan kepada pemerintah pusat.
(nth)
tulis komentar anda