Ratusan Tenaga Kesehatan Geruduk DPRD Garut Minta Tambahan Kuota ASN
Senin, 04 Juli 2022 - 15:35 WIB
BANDUNG - Ratusan tenaga kesehatan dan non kesehatan dari sejumlah puskesmas dan rumah sakit di Garut, Jawa Barat, demo di depan gedung DPRD Garut. Mereka menuntut penambahan kuota ASN.
Dalam aksinya, ratusan tenaga kesehatan dan non kesehatan yang tersebar di 42 Kecamatan di Garut, ini meminta anggota DPRD Garut agar memperjuangkan nasib mereka menjadi ASN.
Wakil Ketua Forum Komunikasi Tenaga Kesehatan dan Non Kesehatan Kabupaten Garut, Rifki Muhammad Rifandi mengatakan, para pendemo berasal dari puskesmas dan RSUD Dokter Slamet Garut.
"Kami menuntut adanya penambahan kuota untuk diangkat menjadi ASN," katanya, Senin (4/7/2022).
Dengan membawa berbagai atribut dan meneriakkan yel-yel, ratusan tenaga kesehatan dan non kesehatan ini meminta agar anggota DPRD Garut memperjuangkan nasib mereka menjadi ASN.
"Kami juga akan melayangkan surat kepada pemerintah pusat dan Kementerian Kesehatan agar ada penambahan kuota ASN untuk tenaga kesehatan di Garut," sambungnya.
Saat ini, kuota ASN untuk tenaga kesehatan dan non kesehatan di Garut hanya 100 orang. Jumlah ini dinilai terlalu sedikit. Pihaknya pun berharap, pemerintah dapat melihat aspirasi mereka.
"Tenaga kesehatan dan non kesehatan merupakan garda terdepan yang bekerja di ruang lingkup kesehatan selama ini. Mereka telah mengabdikan diri di garda depan dalam penanganan Covid-19," jelasnya.
Dalam aksinya, ratusan tenaga kesehatan dan non kesehatan yang tersebar di 42 Kecamatan di Garut, ini meminta anggota DPRD Garut agar memperjuangkan nasib mereka menjadi ASN.
Wakil Ketua Forum Komunikasi Tenaga Kesehatan dan Non Kesehatan Kabupaten Garut, Rifki Muhammad Rifandi mengatakan, para pendemo berasal dari puskesmas dan RSUD Dokter Slamet Garut.
"Kami menuntut adanya penambahan kuota untuk diangkat menjadi ASN," katanya, Senin (4/7/2022).
Dengan membawa berbagai atribut dan meneriakkan yel-yel, ratusan tenaga kesehatan dan non kesehatan ini meminta agar anggota DPRD Garut memperjuangkan nasib mereka menjadi ASN.
"Kami juga akan melayangkan surat kepada pemerintah pusat dan Kementerian Kesehatan agar ada penambahan kuota ASN untuk tenaga kesehatan di Garut," sambungnya.
Saat ini, kuota ASN untuk tenaga kesehatan dan non kesehatan di Garut hanya 100 orang. Jumlah ini dinilai terlalu sedikit. Pihaknya pun berharap, pemerintah dapat melihat aspirasi mereka.
"Tenaga kesehatan dan non kesehatan merupakan garda terdepan yang bekerja di ruang lingkup kesehatan selama ini. Mereka telah mengabdikan diri di garda depan dalam penanganan Covid-19," jelasnya.
(san)
tulis komentar anda