Cerita Bripka Suyono, Polisi Serba Bisa Asal Rembang yang Bikin Takjub
Jum'at, 01 Juli 2022 - 08:20 WIB
“Di Rembang beberapa kali pernah mas, tapi saya hentikan. Takutnya, orang nunggu lama di rumah, saya masih kerja di kantor. Jadi nggak enak kan, kasihan. Misal saya pas di rumah, ada yang minta tolong, ya dengan senang hati, “ tuturnya.
Bripka Suyono juga lihai bermain sulap, tapi sifatnya untuk memberikan hiburan, di sela-sela menyampaikan pesan Kamtibmas kepada masyarakat. Dia mengaku belajar sulap secara autodidak dari youtube.
Saat menunjukkan sulap melepaskan ikatan tali di leher, warga yang melihatnya pun dibuat keheranan. Tawa mereka pecah, sekaligus minta untuk dipamerkan lagi jenis sulap yang lain. “Kalau sulap termasuk baru belajar. Buat hiburan saja mas, “ kata Suyono terkekeh.
Tak hanya terapi listrik dan bermain sulap, Bripka Suyono terampil memainkan seruling. Khusus seruling ini ia sudah mencobanya sejak anak-anak ketika menggembalakan sapi, di kala sebelum menjadi polisi. Kebiasaan tersebut sekarang berlanjut.
Berawal dari mendengarkan lantunan lagu Sholawat Nabi, yang membuat hatinya tenang dan damai. Muncullah ide mengombinasikan antara sholawat nabi dengan main seruling.
Bripka Suyono menyebut main seruling termasuk kegiatan rutin, seusai pulang kerja. “Kalau dulu pakai musik dangdut, sekarang main seruling mengiringi Sholawat Nabi. Usai kerja capek, main seruling jadi refresh kembali, “ terangnya.
Ditanya dari 3 jalur keahlian tersebut, mana yang paling menantang dipelajari? Bripka Suyono membenarkan terapi listrik paling sulit, karena butuh keberanian dan harus merasakan langsung, seperti apa rasanya tersengat listrik. Untuk menguasai, setidaknya butuh waktu sampai 5 tahun.
“Karena dibutuhkan keberanian, percaya diri, harus terima resiko tersengat listrik. Gini lho rasanya. Saya belajar dari 2002 sampai 2007, ibaratnya baru bisa khatam, “ bebernya.
Baca Juga
Bripka Suyono juga lihai bermain sulap, tapi sifatnya untuk memberikan hiburan, di sela-sela menyampaikan pesan Kamtibmas kepada masyarakat. Dia mengaku belajar sulap secara autodidak dari youtube.
Saat menunjukkan sulap melepaskan ikatan tali di leher, warga yang melihatnya pun dibuat keheranan. Tawa mereka pecah, sekaligus minta untuk dipamerkan lagi jenis sulap yang lain. “Kalau sulap termasuk baru belajar. Buat hiburan saja mas, “ kata Suyono terkekeh.
Tak hanya terapi listrik dan bermain sulap, Bripka Suyono terampil memainkan seruling. Khusus seruling ini ia sudah mencobanya sejak anak-anak ketika menggembalakan sapi, di kala sebelum menjadi polisi. Kebiasaan tersebut sekarang berlanjut.
Berawal dari mendengarkan lantunan lagu Sholawat Nabi, yang membuat hatinya tenang dan damai. Muncullah ide mengombinasikan antara sholawat nabi dengan main seruling.
Bripka Suyono menyebut main seruling termasuk kegiatan rutin, seusai pulang kerja. “Kalau dulu pakai musik dangdut, sekarang main seruling mengiringi Sholawat Nabi. Usai kerja capek, main seruling jadi refresh kembali, “ terangnya.
Ditanya dari 3 jalur keahlian tersebut, mana yang paling menantang dipelajari? Bripka Suyono membenarkan terapi listrik paling sulit, karena butuh keberanian dan harus merasakan langsung, seperti apa rasanya tersengat listrik. Untuk menguasai, setidaknya butuh waktu sampai 5 tahun.
“Karena dibutuhkan keberanian, percaya diri, harus terima resiko tersengat listrik. Gini lho rasanya. Saya belajar dari 2002 sampai 2007, ibaratnya baru bisa khatam, “ bebernya.
tulis komentar anda