Pembebasan Lahan di Lokasi Jembatan Musi VI Bakal Konsinyasi
Kamis, 25 Juni 2020 - 08:56 WIB
Proses pembebasan lahan pada pembangunan Jembatan Musi VI Palembang hingga kini masih terkendala 3 persil lahan yang belum dibebaskan. Foto/SINDOnews/Dede Febriansyah
PALEMBANG - Proses pembebasan lahan pada pembangunan Jembatan Musi VI Palembang, Sumatera Selatan masih terkendala 3 persil lahan yang belum dibebaskan. "Tinggal tiga persil lagi yang belum bebas. Dua persil di kawasan Seberang Ulu dan satu persil di kawasan Seberang Ilir," ujar Pembuat Komitmen (PPK) Jembatan Musi VI, Aria Darmawan di Palembang , Kamis (25/06/2020).
Dua persil lahan di Seberang Ulu, kata Aria, total anggaran yang telah disiapkan mencapai Rp1,3 miliar. Nilai tersebut sudah sesuai penilaian Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP) yang telah melakukan pengecekan di lokasi pembebasan lahan. (Baca juga: KJPP Hitung Ulang Ganti Rugi Lahan Jembatan Musi IV)
"Untuk pembebasan lahan di wilayah Seberang Ulu anggaranya sekitar Rp1,3 miliar yang belum dibayar. Sementara pembebasan lahan yang Seberang Ilir belum ada kata kesepakatan untuk dibebaskan," katanya. (Baca juga: Pamit Ambil Laptop, Gadis Berhijab Hilang Diduga Diculik Orang)
Diakui Aria, untuk pemilik lahan di Seberang Ilir pihaknya meminta agar dapat bekerja sama karena untuk kepentingan masyarakat banyak. Namun, jika pemilik lahan masih tidak menyetujui kesepakan nilai pembebasan lahan, Pemerintah akan mengambil solusi dengan konsinyasi. "Saya harap masyarakat dapat mendukung pembangunan Jembatan Musi VI ini, karena proyek strategis ini untuk kepentingan hajat hidup orang banyak," jelasnya.
Sementara untuk pelaksanaan sendiri, pihaknya sudah menandatangani kontrak pada 12 Juni lalu dengan target rampung di awal Desember dan serah terima di akhir Desember 2020. "Jembatan Musi VI ini menggunakan anggaran Rp68 Miliar yang bersumber dari APBD tahun 2020. Untuk kontraktornya dikerjakan oleh PT Riski Sukses Kencana Mandiri," jelasnya. Dijelaskan pula, hingga kini progres pengerjaan jembatan Musi VI Palembang telah mencapai 85%.
Dua persil lahan di Seberang Ulu, kata Aria, total anggaran yang telah disiapkan mencapai Rp1,3 miliar. Nilai tersebut sudah sesuai penilaian Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP) yang telah melakukan pengecekan di lokasi pembebasan lahan. (Baca juga: KJPP Hitung Ulang Ganti Rugi Lahan Jembatan Musi IV)
"Untuk pembebasan lahan di wilayah Seberang Ulu anggaranya sekitar Rp1,3 miliar yang belum dibayar. Sementara pembebasan lahan yang Seberang Ilir belum ada kata kesepakatan untuk dibebaskan," katanya. (Baca juga: Pamit Ambil Laptop, Gadis Berhijab Hilang Diduga Diculik Orang)
Diakui Aria, untuk pemilik lahan di Seberang Ilir pihaknya meminta agar dapat bekerja sama karena untuk kepentingan masyarakat banyak. Namun, jika pemilik lahan masih tidak menyetujui kesepakan nilai pembebasan lahan, Pemerintah akan mengambil solusi dengan konsinyasi. "Saya harap masyarakat dapat mendukung pembangunan Jembatan Musi VI ini, karena proyek strategis ini untuk kepentingan hajat hidup orang banyak," jelasnya.
Sementara untuk pelaksanaan sendiri, pihaknya sudah menandatangani kontrak pada 12 Juni lalu dengan target rampung di awal Desember dan serah terima di akhir Desember 2020. "Jembatan Musi VI ini menggunakan anggaran Rp68 Miliar yang bersumber dari APBD tahun 2020. Untuk kontraktornya dikerjakan oleh PT Riski Sukses Kencana Mandiri," jelasnya. Dijelaskan pula, hingga kini progres pengerjaan jembatan Musi VI Palembang telah mencapai 85%.
(shf)
tulis komentar anda