BI Dorong Geliat Ekonomi Digital Manfaatkan Produk Lokal Jabar

Rabu, 24 Juni 2020 - 17:09 WIB
Pembicara dalam webinar yang membahas tentang geliat ekonomi digital yang digelar BI Jabar. Foto/Dok.BI Jabar
BANDUNG - Bank Indonesia mendorong pemanfaatan ekonomi digital lebih banyak memaksimalkan produk lokal ketimbang produk impor. Langkah ini penting agar ekonomi Indonesia kembali bergerak.

Kepala Group Advisory Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Barat Pribadi Santoso mengatakan, salah satu sektor yang tidak terdampak signifikan pada pandemi ini adalah sektor komunikasi/telekomunikasi. Sektor ini tetap eksis karena tingginya penggunaan internet oleh masyarakat.

"Penggunaan intenet terus naik, sehingga lahir peluang ekonomi digital. Ekonomi digital ini menawarkan efsiensi dan pertumbuhan lebih inklusif," kata Pribadi pada webinar melalui aplikasiZoom, Rabu (24/6/2020). (BACA JUGA: Gubernur Berharap Ekonomi Jabar 2020 Tetap Tumbuh 2-2,5 Persen )

Kendati ekonomi digital memberi peluang besar bagi ekonomi nasional pada new normal, namun dia menganggap pemanfaatan ekonomi digital melalui market place mestinya banyak memanfaatkan produk lokal. (BACA JUGA: Ekonomi Jabar Anjlok, Ini Kata Kepala BI Jabar )

"Kita harus lebih banyak memanfaatkan produk lokal ketimbang luar negeri. Karena ini bisa menggerakkan ekonomi kita. Kita jangan kalah dengan Amerika, karena mereka juga menggunakan produk sendiri," ujar dia. (BACA JUGA: Triwulan Pertama 2020, Ekonomi Jabar Anjlok Cukup Dalam )



Pribadi menjelaskan, saat ini nyaris semua sektor terdampak COVID-19, termasuk manufaktur dan UMKM. Sehingga pemanfaatan ekonomi digital mestinya lebih banyak mendorong kembali menggeliatnya permintaan produk lokal.

Sementara itu, perwakilan Tokopedia Abdilah S Tadjoedin mengatakan, saat ini ada sekitar 7,2 juta UMKM yang menjual barang di Tokopedia. Kendati begitu, dia mengakui tidak semua produk yang dijual dari dalam negeri.

"Memang tidak semua barang yang dijual adalah produk lokal, ada impornya, tapi itu sudah melawati mekanisme barang impor pemerintah," tutur Abdilah.
(awd)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More