Heroik! 2 Bidan Tolong Persalinan Seorang Ibu di Tengah Pekat Malam Hutan Papua
Senin, 06 Juni 2022 - 05:02 WIB
"Kami sudah bergerak langsung setalah mendapat panggilan. Di mana kami hanya bisa berjalan kaki, dan juga sesekali berlari dengan penerangan senter, namun kami hanya dapat bertemu dengan ibu tersebut di tengah hutan. Bahkan kami sempat bingung mencari posisi ibu tersebut berada. Hal ini dikarenakan kondisi hutan dan malam yang gelap, dan letaknya di hutan dan berdekatan dengan pantai," ungkap Bidan Bela.
"Suami ibu tersebut hanya bisa mengantar kami dari jarak tertentu, karena ada pantangan adat istiadat setempat. Melihat kondisi tersebut, akhirnya kami memutuskan melakukan persalinan di tengah hutan. Proses persalinan hanya diterangi senter, dan beralaskan rumput. Selama proses persalinan, kami ditemani oleh dua orang adik perempuan yang masih remaja," imbuh Bidan Bela.
Usai persalinan, Bela dan rekannya kemudian membawa ibu dan bayinya ke Pustu untuk melanjutkan proses penanganan medis terhadap ibu dan bayi. "Berkat mujizat dan kasih Tuhan, ibu dan bayinya selamat serta sehat," ungkap Bidan Bela penuh rasa syukur.
Kisah perjuangan Bidan Bela dan Bidan Noni Tefa ini, mendapat ratusan respon positif dari para pengguna media sosial. kedua bidan tersebut, merupakan tenaga kontrak yang ditugaskan di pedalaman Kabupaten Merauke.
Bela mengaku sudah tiga tahun bertugas sebagai tenaga kontrak. Dia melakukan pelayanan kesehatan dengan penuh ketulusan dan kasih, sebagai bentuk tugas dan kewajibannya terhadap kemanusiaan di manapun berada.
"Saya sebelumnya saya tugas di Asmat, sebagai tenaga kontrak selama tiga tahun, yakni pada Januari 2019-Desember 2021. Kemudian tahun ini baru bertugas di Merauke, sebagai tenaga kontrak sejak Januari 2022," ungkapnya.
Bela baru enam bulan ini bertugas sebagai tenaga kontrak di Puskesmas Waan, Distrik Waan. Sementara Bidan Noni telah bertugas di Puskesmas Waan, sebagai tenaga kontrak sejak tahun 2014.
Ternyata bukan kali itu saja Bidan Bella membantu proses persalinan ibu dan bayinya di alam terbuka. Menurut Bella, selama bertugas di pedalaman Merauke, sudah beberapa kali dia membantu proses persalinan dengan penuh tantangan.
"Suami ibu tersebut hanya bisa mengantar kami dari jarak tertentu, karena ada pantangan adat istiadat setempat. Melihat kondisi tersebut, akhirnya kami memutuskan melakukan persalinan di tengah hutan. Proses persalinan hanya diterangi senter, dan beralaskan rumput. Selama proses persalinan, kami ditemani oleh dua orang adik perempuan yang masih remaja," imbuh Bidan Bela.
Usai persalinan, Bela dan rekannya kemudian membawa ibu dan bayinya ke Pustu untuk melanjutkan proses penanganan medis terhadap ibu dan bayi. "Berkat mujizat dan kasih Tuhan, ibu dan bayinya selamat serta sehat," ungkap Bidan Bela penuh rasa syukur.
Kisah perjuangan Bidan Bela dan Bidan Noni Tefa ini, mendapat ratusan respon positif dari para pengguna media sosial. kedua bidan tersebut, merupakan tenaga kontrak yang ditugaskan di pedalaman Kabupaten Merauke.
Bela mengaku sudah tiga tahun bertugas sebagai tenaga kontrak. Dia melakukan pelayanan kesehatan dengan penuh ketulusan dan kasih, sebagai bentuk tugas dan kewajibannya terhadap kemanusiaan di manapun berada.
"Saya sebelumnya saya tugas di Asmat, sebagai tenaga kontrak selama tiga tahun, yakni pada Januari 2019-Desember 2021. Kemudian tahun ini baru bertugas di Merauke, sebagai tenaga kontrak sejak Januari 2022," ungkapnya.
Bela baru enam bulan ini bertugas sebagai tenaga kontrak di Puskesmas Waan, Distrik Waan. Sementara Bidan Noni telah bertugas di Puskesmas Waan, sebagai tenaga kontrak sejak tahun 2014.
Ternyata bukan kali itu saja Bidan Bella membantu proses persalinan ibu dan bayinya di alam terbuka. Menurut Bella, selama bertugas di pedalaman Merauke, sudah beberapa kali dia membantu proses persalinan dengan penuh tantangan.
tulis komentar anda