Konflik Meningkat, Pamer Kekuatan AS Berujung Peringatan China
Senin, 22 Juni 2020 - 08:47 WIB
MANILA - Aktivitas militer Amerika Serikat (AS) di wilayah Asia Pasifik tepatnya Laut China dikhawatirkan benar-benar memicu konflik besar antar kedua negara. China sendiri telah memperingatkan pelanggaran berulang-ulang AS di perairan teritorial China di China Selatan tersebut.
Peringatan ini muncul dalam laporan China's National Institute for South China Sea Studies (CNISCSS) yang akan dirilis hari Selasa, namun telah dikutip media pemerintah China hari Minggu. Baca : Punya Rudal Balistik Pembunuh Kapal Induk, China Siap Hadapi Amerika
Laporan CNISCSS merinci kebijakan keamanan, kehadiran dan penyebaran militer, kegiatan militer AS baru-baru ini dan hubungan keamanan di wilayah tersebut. "Ini berfokus pada perubahan yang dibawa oleh kembalinya AS ke kompetisi kekuatan besar Perang Dingin ke hubungan militer China-AS," bunyi abstraksi laporan CNISCSS yang dikirim ke media pemerintah China, Global Times.
Sementara itu, dua kapal induk Amerika Serikat (AS) lengkap dengan kelompok tempurnya melakukan latihan militer gabungan untuk pamer kekuatan kepada China.
Komandan salah satu kelompok tempur kapal induk Amerika mengisyaratkan bahwa manuver gabungan ini untuk memperingatkan Beijing tentang komitmen Washington untuk menjamin kebebebasan penggunaan wilayah Laut China Selatan untuk semua negara.
Kedua kapal induk; USS Theodore Roosevelt dan USS Nimitz, berserta kelompok tempurnya memulai latihan gabungan pada hari Minggu. Baca Juga : Langit Taiwan Diserbu Bertubi-tubi Jet Tempur China
"Operasi kami adalah pesan kuat komitmen kami terhadap keamanan dan stabilitas regional karena kami melindungi hak, kebebasan, dan penggunaan laut yang sangat penting secara hukum untuk kepentingan semua bangsa," kata komandan Kelompok Tempur Kapal Induk (CSG) 11, Laksamana Muda James Kirk, seperti dikutip Defense World, Senin (22/6/2020).
CSG 11 terdiri dari kapal induk USS Nimitz (CVN 68), kapal penjelajah dengan rudal terpandu USS Princeton (CG 53) dan Destroyer Squadron (DESRON) 9 yang mencakup USS Sterett (DDG 104), USS Ralph Johnson (DDG 114) dan Carrier Air Wing (CVW) 17.
Sedangkan CSG 9 terdiri dari kapal induk USS Theodore Roosevelt (CVN 71), kapal penjelajah dengan rudal terpandu USS Bunker Hill (CG 53) dan Destroyer Squadron (DESRON) 23 yang mencakup USS Russell (DDG 59), USS Rafaela Peralta (DDG 115), dan Carrier Air Wing (CVW) 11.
Saat berada di laut, CSG 11 dan CSG 9 akan mendukung latihan pertahanan udara, pengawasan laut, pengisian kembali bahan bakar di laut, pelatihan tempur udara defensif, serangan jarak jauh, manuver terkoordinasi dan latihan lainnya.
"Dengan bekerja sama dalam lingkungan ini, kami meningkatkan keterampilan taktis dan kesiapan kami dalam menghadapi wilayah yang semakin bertekanan," ujar komandan CSG 9, Laksamana Muda Doug Verissimo.
Peringatan ini muncul dalam laporan China's National Institute for South China Sea Studies (CNISCSS) yang akan dirilis hari Selasa, namun telah dikutip media pemerintah China hari Minggu. Baca : Punya Rudal Balistik Pembunuh Kapal Induk, China Siap Hadapi Amerika
Laporan CNISCSS merinci kebijakan keamanan, kehadiran dan penyebaran militer, kegiatan militer AS baru-baru ini dan hubungan keamanan di wilayah tersebut. "Ini berfokus pada perubahan yang dibawa oleh kembalinya AS ke kompetisi kekuatan besar Perang Dingin ke hubungan militer China-AS," bunyi abstraksi laporan CNISCSS yang dikirim ke media pemerintah China, Global Times.
Sementara itu, dua kapal induk Amerika Serikat (AS) lengkap dengan kelompok tempurnya melakukan latihan militer gabungan untuk pamer kekuatan kepada China.
Komandan salah satu kelompok tempur kapal induk Amerika mengisyaratkan bahwa manuver gabungan ini untuk memperingatkan Beijing tentang komitmen Washington untuk menjamin kebebebasan penggunaan wilayah Laut China Selatan untuk semua negara.
Kedua kapal induk; USS Theodore Roosevelt dan USS Nimitz, berserta kelompok tempurnya memulai latihan gabungan pada hari Minggu. Baca Juga : Langit Taiwan Diserbu Bertubi-tubi Jet Tempur China
"Operasi kami adalah pesan kuat komitmen kami terhadap keamanan dan stabilitas regional karena kami melindungi hak, kebebasan, dan penggunaan laut yang sangat penting secara hukum untuk kepentingan semua bangsa," kata komandan Kelompok Tempur Kapal Induk (CSG) 11, Laksamana Muda James Kirk, seperti dikutip Defense World, Senin (22/6/2020).
CSG 11 terdiri dari kapal induk USS Nimitz (CVN 68), kapal penjelajah dengan rudal terpandu USS Princeton (CG 53) dan Destroyer Squadron (DESRON) 9 yang mencakup USS Sterett (DDG 104), USS Ralph Johnson (DDG 114) dan Carrier Air Wing (CVW) 17.
Sedangkan CSG 9 terdiri dari kapal induk USS Theodore Roosevelt (CVN 71), kapal penjelajah dengan rudal terpandu USS Bunker Hill (CG 53) dan Destroyer Squadron (DESRON) 23 yang mencakup USS Russell (DDG 59), USS Rafaela Peralta (DDG 115), dan Carrier Air Wing (CVW) 11.
Saat berada di laut, CSG 11 dan CSG 9 akan mendukung latihan pertahanan udara, pengawasan laut, pengisian kembali bahan bakar di laut, pelatihan tempur udara defensif, serangan jarak jauh, manuver terkoordinasi dan latihan lainnya.
"Dengan bekerja sama dalam lingkungan ini, kami meningkatkan keterampilan taktis dan kesiapan kami dalam menghadapi wilayah yang semakin bertekanan," ujar komandan CSG 9, Laksamana Muda Doug Verissimo.
(sri)
tulis komentar anda