Terungkap, Perbaikan Terakhir Wahana Air di Kenpark Surabaya Pada 2019
Selasa, 10 Mei 2022 - 10:52 WIB
SURABAYA - Ambrolnya perosotan kolam renang Kenpark Surabaya terus menjadi perhatian banyak pihak. Termasuk DPRD Kota Surabaya dengan menggelar hearing dengan pihak pengelola wahana tersebut.
Dari hasil rapat dengar pendapat terungkap jika perbaikan terakhir di tempat bermain itu dilakukan pada 2019. Padahal wahana tersebut sudah ada sejak 1994.
Baca juga: Selidiki Robohnya Seluncuran di Kenjeran Park, Labfor Polri Gelar Olah TKP
Hal ini menjadi sorotan anggota DPRD Kota Surabaya. Ketua Komisi D Khusnul Khotimah mengatakan, pengelola seharusnya memperhatikan hal tersebut. Apalagi tarif tiket masuk Kenpark terbilang mahal.
"Selain itu, minimnya pengawasan dari pengelola juga menjadi faktor, serta tidak jelasnya ada atau tidak asuransi yang menjamin keselamatan pengunjung," ungkap Khusnul Khotimah.
Sementara perwakilan pengelola Kenpark, Subandi mengatakan, kejadian yang menyebabkan belasan pengunjung jadi korban karena overload pengguna wahana tersebut. Pihaknya mengakui adanya keterbatasan jumlah petugas di arena tersebut.
"Kami saat ini menunggu hasil oleh TKP pihak kepolisian," kata Subandi di depan komisi D.
Berdasarkan temuan tersebut, DPRD merekomendasikan wahana tersebut ditutup sementara sambil menunggu proses penyelidikan yang sedang berjalan.
"Penutupan sementara telah dilakukan. Kami juga berkoordinasi dengan provinsi terkait perizinan," kata Kepala Disbudparpora Kota Surabaya, Wiwik Widayati.
Dari hasil rapat dengar pendapat terungkap jika perbaikan terakhir di tempat bermain itu dilakukan pada 2019. Padahal wahana tersebut sudah ada sejak 1994.
Baca juga: Selidiki Robohnya Seluncuran di Kenjeran Park, Labfor Polri Gelar Olah TKP
Hal ini menjadi sorotan anggota DPRD Kota Surabaya. Ketua Komisi D Khusnul Khotimah mengatakan, pengelola seharusnya memperhatikan hal tersebut. Apalagi tarif tiket masuk Kenpark terbilang mahal.
"Selain itu, minimnya pengawasan dari pengelola juga menjadi faktor, serta tidak jelasnya ada atau tidak asuransi yang menjamin keselamatan pengunjung," ungkap Khusnul Khotimah.
Sementara perwakilan pengelola Kenpark, Subandi mengatakan, kejadian yang menyebabkan belasan pengunjung jadi korban karena overload pengguna wahana tersebut. Pihaknya mengakui adanya keterbatasan jumlah petugas di arena tersebut.
"Kami saat ini menunggu hasil oleh TKP pihak kepolisian," kata Subandi di depan komisi D.
Berdasarkan temuan tersebut, DPRD merekomendasikan wahana tersebut ditutup sementara sambil menunggu proses penyelidikan yang sedang berjalan.
"Penutupan sementara telah dilakukan. Kami juga berkoordinasi dengan provinsi terkait perizinan," kata Kepala Disbudparpora Kota Surabaya, Wiwik Widayati.
(msd)
tulis komentar anda