Curi Kuda di Wajo, 2 Pria Paruh Baya Ditangkap di Bone
Jum'at, 19 Juni 2020 - 15:38 WIB
Ilustrasi penangkapan
WAJO - Tim Resmob Polres Wajo akhirnya berhasil meringkus Firman bin Padang (58) dan Deraliweng bin Paloloi (50), pelaku pencurian kuda pada 2018 lalu. Kedua pria paruh baya itu ditangkap di Desa Saregading, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone, Sulsel pada Jumat (19/6/2020).
Kasat Reskrim Polres Wajo, AKP Muhammad Warpa, mengatakan Firman dan Deraliweng merupakan buron alias masuk daftar pencarian orang (DPO) sejak dua tahun lalu. Mereka dilaporkan mencuri ternak yakni seekor kuda milik Lapute (45), warga Kecamatan Takalalla, Kabupaten Wajo, Sulsel pada Februari 2018.
"Betul dua orang pelaku curnak (pencurian ternak) itu merupakan DPO Polres Wajo sejak 2018. Pelaku menggasak satu ekor kuda milik warga yang diikat di persawahan untuk diberi makan dan membawanya kepada seorang penadah dengan sebuah mobil untuk di jual," jelas Warpa.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, pelaku ini menjual kuda curiannya melalui jasa perantara yakni NG dan AP di sebuah desa di Kabupaten Bone. Kedua penadah curnak itu sendiri masih dikejar polisi. Warpa melanjutkan pihaknya juga masih mendalami dugaan jaringan curnak lintas daerah dari pelaku.
Baca Juga: 2 Sapi Curian dari Wajo Ditemukan di Kebun Jagung di Bone
"Kami terus berupaya melakukan pengembangan untuk meminimalisir aksi curnak lintas daerah di wilayah hukum Polres Wajo. Kedua orang pelaku curnak yang diamankan akan dikenakan pasal 363 ayat 1e KUHP tentang pencurian hewan, dengan ancaman 7 tahun penjara," pungkasnya
Kejahatan curnak di Wajo memang masih kerap terjadi. Pada Januari 2020 lalu, Polsek Pammana berhasil mengamankan dua ekor sapi di kebun jagung di Kabupaten Bone. Pengungkapan kasus itu juga mengindikasikan maraknya kejahatan curnak lintas daerah.
Kapolres Wajo, AKBP Dedy Dewantho, belum berhasil dikonfirmasi soal strategi kepolisian mengantisipasi kejahatan curnak. Pesan yang dilayangkan SINDOnews melalui WhatsApp tidak dibalasnya. Saat dihubungi, orang nomor satu di Polres Wajo itu juga tidak memberikan respons.
Kasat Reskrim Polres Wajo, AKP Muhammad Warpa, mengatakan Firman dan Deraliweng merupakan buron alias masuk daftar pencarian orang (DPO) sejak dua tahun lalu. Mereka dilaporkan mencuri ternak yakni seekor kuda milik Lapute (45), warga Kecamatan Takalalla, Kabupaten Wajo, Sulsel pada Februari 2018.
"Betul dua orang pelaku curnak (pencurian ternak) itu merupakan DPO Polres Wajo sejak 2018. Pelaku menggasak satu ekor kuda milik warga yang diikat di persawahan untuk diberi makan dan membawanya kepada seorang penadah dengan sebuah mobil untuk di jual," jelas Warpa.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, pelaku ini menjual kuda curiannya melalui jasa perantara yakni NG dan AP di sebuah desa di Kabupaten Bone. Kedua penadah curnak itu sendiri masih dikejar polisi. Warpa melanjutkan pihaknya juga masih mendalami dugaan jaringan curnak lintas daerah dari pelaku.
Baca Juga: 2 Sapi Curian dari Wajo Ditemukan di Kebun Jagung di Bone
"Kami terus berupaya melakukan pengembangan untuk meminimalisir aksi curnak lintas daerah di wilayah hukum Polres Wajo. Kedua orang pelaku curnak yang diamankan akan dikenakan pasal 363 ayat 1e KUHP tentang pencurian hewan, dengan ancaman 7 tahun penjara," pungkasnya
Kejahatan curnak di Wajo memang masih kerap terjadi. Pada Januari 2020 lalu, Polsek Pammana berhasil mengamankan dua ekor sapi di kebun jagung di Kabupaten Bone. Pengungkapan kasus itu juga mengindikasikan maraknya kejahatan curnak lintas daerah.
Kapolres Wajo, AKBP Dedy Dewantho, belum berhasil dikonfirmasi soal strategi kepolisian mengantisipasi kejahatan curnak. Pesan yang dilayangkan SINDOnews melalui WhatsApp tidak dibalasnya. Saat dihubungi, orang nomor satu di Polres Wajo itu juga tidak memberikan respons.
(tri)
tulis komentar anda