Paus Sperma Terdampar Dikuburkan dengan Ritual Adat di Sabu Raijua

Kamis, 14 April 2022 - 21:16 WIB
Untuk membantu mempercepat penanganan mamalia laut terdampar, berbagai pemangku kepentingan dilibatkan. Di antaranya dokter hewan Dinas Pertanian dan Pangan sebagai tenaga medis veteriner, Polsek Hawu Mehara untuk membantu mengamankan area penanganan serta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang menyediakan alat berat (ekskavator) untuk membantu proses evakuasi.

Kolaborasi antar pihak menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam penanganan mamalia laut terdampar dan merupakan bentuk implementasi Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 79 Tahun 2018 tentang Rencana Aksi Nasional Konservasi Mamalia Laut.

Taman Nasional Perairan Laut Sawu merupakan salah satu habitat dan koridor migrasi mamalia laut sehingga kejadian mamalia laut terdampar sering terjadi di perairan ini.

Sebagai salah satu biota laut dilindungi penuh oleh negara berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa, Paus Sperma merupakan mamalia laut yang sering terdampar di TNP Laut Sawu.

“Sebelum kejadian ini, dalam kurun waktu tahun 2022 saja, sudah ada 2 kejadian paus sperma terdampar yaitu di Kabupaten Kupang di Januari dan di Kabupaten Sumba Barat Daya pada bulan Maret," ujarnya.

"Oleh karenanya, perlu dilakukan studi lebih mendalam mengenai penyebab mamalia laut terdampar sehingga dapat menjadi bahan pendukung dalam kebijakan pengelolaan kawasan konservasi,” tandas dia.

Sejalan dengan kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, pengelolaan kawasan dan jenis ikan menekankan agar KKP dan masyarakat bersinergi dalam memberikan respons yang cepat dan tepat khususnya dalam menangani mamalia laut terdampar.

Hal ini penting mengingat luasnya wilayah perairan Indonesia sebagai negara kepulauan yang besar.
(shf)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More