Ratusan Nasabah di Banyumas Histeris Mengetahui Uangnya Rp5 M Raib
Kamis, 18 Juni 2020 - 19:47 WIB
BANYUMAS - Ratusan nasabah menggeruduk kantor BMT Insan Mandiri di Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Bannyumas, Jawa Tengah, Kamis (18/6/2020). Mereka kecewa karena tidak bisa mencairkan uang simpanannya yang ditabung dan didepositokan. Diduga, uang kurang lebih Rp5 miliar milik para nasabah ini dibawa kabur oleh pelaku penipuan dan hingga kini masih buron.
Nasabah menitipkan uangnya sejak berdiri tahun 2014 dengan alasan aman dan mendapat bunga yang tinggi. Sehingga merasa tertarik menyimpannya dalam bentuk deposito ratusan juta bahkan ada yang sampai Rp1 miliar di Lembaga Keuangan BMT Insan Mandiri. (Baca juga: Sepi Job, Musisi dan Penyanyi Rembang Ngamen Bareng )
Setelah merasa kesulitan untuk mengambil uangnya, nasabah mulai curiga hingga beramai ramai mendatangi kantor. Namun pada kenyataannya hanya sebagian saja yang tercatat dalam sistem keuangan lembaga tersebut.
Manager BMT Insan Mandiri, Toidin, merasa kaget karena saat kantor baru buka nasabah bergerombol untuk mengambil dananya besar besaran. Lebih terkejut lagi, kartu dan slip setoran berbeda dengan yang dikeluarkan kantor. (Baca juga: Viral Kades di Grobogan Hadang Tim COVID-19 dan Polisi )
Diduga, oknum karyawan pada lembaga keuangan BMT Insan Mandiri di Ajibarang, Banyumas, inisial ES melakukan penggelapan uang nasabah senilai lebih dari Rp2 miliar rupiah. Hal itu terungkap saat dilakukan pengecekan.
Ditambahkan, terduga pelaku Edi Santoso memalsukan kartu dan slip setoran dengan cara mencetak sendiri dan tanda tangan manager dipalsukan. Hal itu nampak tidak adanya stempel dan nomor seri serta nomor nasabah.
"Pelaku mengelabui nasabah dengan cara mencetak sendiri slip setoran dan kartu deposito palsu, dan ini sangat berbeda dengan bentuk aslinya, bila yang terbuat dari kertas seperti piagam, sedang yang dipalsukan terbuat dari kertas biasa," kata Toidin. (Baca juga: Ombudsman Minta Publik Jangan Takut Melapor Soal Bansos )
Eko Daryono, nasabah yang merasa kesal karena uangnya tidak ada BMT Insan Mandiri mengungkapkan kekesalan dengan mengecam kelakuan ES. Menurutnya, dirinya sudah mulai curiga saat akan mencairkan deposito senilai ratusan juta diulur ulur dengan alasan wabah COVID-19.
"Saya kesal saat ingin ambil tabungan dan deposito kok ditunda terus dengan alasan masih Corona, padahal uang untuk kebutuhan selama COVID-19. Karena penasaran saya datang ke kantor ternyata tidak ada duit dan kartu depositonya abal-abal," terangnya.
Saat terjadi unjuk rasa, sempat terjadi ketegangan di ruang kantor antara pegawai BMT Insan Mandiri dengan nasabah. Nasabah meminta agar pihak BMT Insan Mandiri ikut bertanggung jawab dalam penggelapan uang nasabah.
Sejumlah anggota TNI dan Polri ikut mengamankan dan menengahi persoalan nasabah. Kasus ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.
Lihat Juga: Penipuan Investasi Emas hingga Miliaran Rupiah, Karyawan Bank di Tulungagung Diringkus Polisi
Nasabah menitipkan uangnya sejak berdiri tahun 2014 dengan alasan aman dan mendapat bunga yang tinggi. Sehingga merasa tertarik menyimpannya dalam bentuk deposito ratusan juta bahkan ada yang sampai Rp1 miliar di Lembaga Keuangan BMT Insan Mandiri. (Baca juga: Sepi Job, Musisi dan Penyanyi Rembang Ngamen Bareng )
Setelah merasa kesulitan untuk mengambil uangnya, nasabah mulai curiga hingga beramai ramai mendatangi kantor. Namun pada kenyataannya hanya sebagian saja yang tercatat dalam sistem keuangan lembaga tersebut.
Manager BMT Insan Mandiri, Toidin, merasa kaget karena saat kantor baru buka nasabah bergerombol untuk mengambil dananya besar besaran. Lebih terkejut lagi, kartu dan slip setoran berbeda dengan yang dikeluarkan kantor. (Baca juga: Viral Kades di Grobogan Hadang Tim COVID-19 dan Polisi )
Diduga, oknum karyawan pada lembaga keuangan BMT Insan Mandiri di Ajibarang, Banyumas, inisial ES melakukan penggelapan uang nasabah senilai lebih dari Rp2 miliar rupiah. Hal itu terungkap saat dilakukan pengecekan.
Ditambahkan, terduga pelaku Edi Santoso memalsukan kartu dan slip setoran dengan cara mencetak sendiri dan tanda tangan manager dipalsukan. Hal itu nampak tidak adanya stempel dan nomor seri serta nomor nasabah.
"Pelaku mengelabui nasabah dengan cara mencetak sendiri slip setoran dan kartu deposito palsu, dan ini sangat berbeda dengan bentuk aslinya, bila yang terbuat dari kertas seperti piagam, sedang yang dipalsukan terbuat dari kertas biasa," kata Toidin. (Baca juga: Ombudsman Minta Publik Jangan Takut Melapor Soal Bansos )
Eko Daryono, nasabah yang merasa kesal karena uangnya tidak ada BMT Insan Mandiri mengungkapkan kekesalan dengan mengecam kelakuan ES. Menurutnya, dirinya sudah mulai curiga saat akan mencairkan deposito senilai ratusan juta diulur ulur dengan alasan wabah COVID-19.
"Saya kesal saat ingin ambil tabungan dan deposito kok ditunda terus dengan alasan masih Corona, padahal uang untuk kebutuhan selama COVID-19. Karena penasaran saya datang ke kantor ternyata tidak ada duit dan kartu depositonya abal-abal," terangnya.
Saat terjadi unjuk rasa, sempat terjadi ketegangan di ruang kantor antara pegawai BMT Insan Mandiri dengan nasabah. Nasabah meminta agar pihak BMT Insan Mandiri ikut bertanggung jawab dalam penggelapan uang nasabah.
Sejumlah anggota TNI dan Polri ikut mengamankan dan menengahi persoalan nasabah. Kasus ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.
Lihat Juga: Penipuan Investasi Emas hingga Miliaran Rupiah, Karyawan Bank di Tulungagung Diringkus Polisi
(mpw)
tulis komentar anda