Napi Kasus Pemerkosaan di Maluku Utara Kabur Lompat Pagar Lapas
Sabtu, 09 April 2022 - 12:54 WIB
SULA - Narapidana (Napi) Lapas Kelas IIB Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, kabur dari lapas, pada Jumat (8/4/2022) malam. Napi kasus pemerkosaan itu bernama Suprayudi Fayaai.
Kaburnya napi itu dibenarkan oleh Kepala Lapas Sanana Ismail. Pelaku memanfaatkan kelengahan petugas yang saat itu sedang melaksanakan ibadah salat tarawih.
"Kejadiannya tadi malam, sekira selesai salat Tarawih. Dia lompat pagar sekitar jam 10," katanya, Sabtu (9/4/2022).
Kaburnya napi tesebut sudah diketahui oleh Kemenkumham Maluku Utara, dan sedang dilakikan pengejaran.
"Saat ini masih melakukan pengejaran bersama dengan Polres Sula. Kejadian ini juga telah dilaporkan ke Kanwil Kemenkumham Malut," ucapnya.
Suprayudi divonis bersalah oleh Pengadilan Negeri Labuha Halmahera Selatan, pada 2018, dalam perkara pemerkosaan anak dengan Nomor Putusan 57/Pid.Sus/2018/PN Lbh. Dia divonis 9 tahun penjara dan denda Rp60 juta subsider 6 bulan penjara.
Atas perbuatannya, Suprayudi tidak akan menerima hak remisi sebagaimana narapidana lainnya. "Kalau ada yang lihat, amankan, lalu hubungi nomor kontak yang ada," pungkasnya.
Kaburnya napi itu dibenarkan oleh Kepala Lapas Sanana Ismail. Pelaku memanfaatkan kelengahan petugas yang saat itu sedang melaksanakan ibadah salat tarawih.
"Kejadiannya tadi malam, sekira selesai salat Tarawih. Dia lompat pagar sekitar jam 10," katanya, Sabtu (9/4/2022).
Kaburnya napi tesebut sudah diketahui oleh Kemenkumham Maluku Utara, dan sedang dilakikan pengejaran.
"Saat ini masih melakukan pengejaran bersama dengan Polres Sula. Kejadian ini juga telah dilaporkan ke Kanwil Kemenkumham Malut," ucapnya.
Suprayudi divonis bersalah oleh Pengadilan Negeri Labuha Halmahera Selatan, pada 2018, dalam perkara pemerkosaan anak dengan Nomor Putusan 57/Pid.Sus/2018/PN Lbh. Dia divonis 9 tahun penjara dan denda Rp60 juta subsider 6 bulan penjara.
Atas perbuatannya, Suprayudi tidak akan menerima hak remisi sebagaimana narapidana lainnya. "Kalau ada yang lihat, amankan, lalu hubungi nomor kontak yang ada," pungkasnya.
(hsk)
Lihat Juga :
tulis komentar anda