Geliat Bali Kembali Terasa, Pelaku UMKM Mulai Kebanjiran Berkat
Selasa, 05 April 2022 - 09:47 WIB
"Saya baru beberapa hari jualan di sini. Sambil menunggu tempat, nanti seperti dulu di tempat parkir bus-bus pariwisata. Karena sekarang sudah mendingan banyak turis, dulu pas awal-awal Covid parah sekali kami nggak bisa jualan," kisahnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ane, seorang ibu paruh bayu asal Banyuwangi yang sudah puluhan tahun menjadi pedagang oleh-oleh baju di Bali. Ia mengaku selama 2 tahun terakhir beberapa kali banting setir berjualan barang lain, namun tak banyak mendapat keuntungan.
Setelah pariwisata Bali mulai dibuka, Ane kembali berdagang baju menyasar wisatawan. "Ada lah (turis) lokal sekarang, biasanya sama bule jualannya. Gara-gara Corona abis bulenya," kata Ane.
Ane pun mengikuti sejumlah teman sesama pedagang oleh-oleh membuka lapak di sekitaran toko Joger untuk mencari pembeli.
"Soalnya banyak bus pariwisata ke Joger. Saya baru 4 hari jualan di sini. Kami coba cari peruntungan. Lumayan karena Joger, kami juga jadi kecipratan rezeki," sebut Ane. Baca: Polres Bolmong Gagalkan Pengiriman Ilegal BBM Bersubsidi, 3 Pelaku Ditangkap.
Bukan hanya pedagang baju saja yang banyak didatangi pembeli. Salah satu PKL yang menjual penganan khas Bali, Dade menyatakan kini sudah bisa bernafas lega sebab dagangannya setiap hari laku dibeli.
"Rame di Joger sini. Saya pindah-pindah awalnya, tapi 2 mingguan coba jualan di sini, lumayan jadi lebih banyak dapat berkatnya," ujar Dade.
Toko Joger Pabrik Kata Kata sendiri, memang sudah banyak didatangi para wisatawan yang datang ke Bali. Dengan protokol kesehatan ketat, manajemen mengatur agar pembeli yang datang tetap nyaman saat berbelanja namun juga aman terhindar dari penyebaran virus Covid-19.
"Saya dan keluarga kalau ke Bali pasti ke sini sih emang belanjanya. Karena lengkap ya macem-macem ada, dan Joger kan unik ya barang-barangnya. Baju-bajunya juga khas banget," ucap salah seorang pelanggan di toko Joger Pabrik Kata Kata bernama Ari. Baca Juga: Masa Berlaku Rendah, 25 Ribu Vaksin COVID-19 di Bali Kadaluwarsa.
Perempuan asal Jakarta itu mengaku bersyukur kini Bali perlahan mulai kembali bisa menghidupkan pariwisatanya. Ari juga menyatakan, ia banyak membeli di toko UMKM-UMKM untuk membantu perekonomian Bali.
Hal senada juga disampaikan oleh Ane, seorang ibu paruh bayu asal Banyuwangi yang sudah puluhan tahun menjadi pedagang oleh-oleh baju di Bali. Ia mengaku selama 2 tahun terakhir beberapa kali banting setir berjualan barang lain, namun tak banyak mendapat keuntungan.
Setelah pariwisata Bali mulai dibuka, Ane kembali berdagang baju menyasar wisatawan. "Ada lah (turis) lokal sekarang, biasanya sama bule jualannya. Gara-gara Corona abis bulenya," kata Ane.
Ane pun mengikuti sejumlah teman sesama pedagang oleh-oleh membuka lapak di sekitaran toko Joger untuk mencari pembeli.
"Soalnya banyak bus pariwisata ke Joger. Saya baru 4 hari jualan di sini. Kami coba cari peruntungan. Lumayan karena Joger, kami juga jadi kecipratan rezeki," sebut Ane. Baca: Polres Bolmong Gagalkan Pengiriman Ilegal BBM Bersubsidi, 3 Pelaku Ditangkap.
Bukan hanya pedagang baju saja yang banyak didatangi pembeli. Salah satu PKL yang menjual penganan khas Bali, Dade menyatakan kini sudah bisa bernafas lega sebab dagangannya setiap hari laku dibeli.
"Rame di Joger sini. Saya pindah-pindah awalnya, tapi 2 mingguan coba jualan di sini, lumayan jadi lebih banyak dapat berkatnya," ujar Dade.
Toko Joger Pabrik Kata Kata sendiri, memang sudah banyak didatangi para wisatawan yang datang ke Bali. Dengan protokol kesehatan ketat, manajemen mengatur agar pembeli yang datang tetap nyaman saat berbelanja namun juga aman terhindar dari penyebaran virus Covid-19.
"Saya dan keluarga kalau ke Bali pasti ke sini sih emang belanjanya. Karena lengkap ya macem-macem ada, dan Joger kan unik ya barang-barangnya. Baju-bajunya juga khas banget," ucap salah seorang pelanggan di toko Joger Pabrik Kata Kata bernama Ari. Baca Juga: Masa Berlaku Rendah, 25 Ribu Vaksin COVID-19 di Bali Kadaluwarsa.
Perempuan asal Jakarta itu mengaku bersyukur kini Bali perlahan mulai kembali bisa menghidupkan pariwisatanya. Ari juga menyatakan, ia banyak membeli di toko UMKM-UMKM untuk membantu perekonomian Bali.
tulis komentar anda